31 Mar 2008

Tangkap Sinyal Lokal di Negeri Tetangga





Muncul tak diduga dan sering hilang. Demikian gambaran performa sinyal lokal di negeri tetangga, Singapura. Memang bukan layanan resmi GSM Indonesia, meski terbukti banyak mendatangkan manfaat bagi pengguna ponsel dari tanah air


“Wah benar-benar berkah, biar di luar negeri sekalipun sinyal lokal (operator GSM Indonesia), ternyata masih bisa ditangkap,” ungkap beberapa orang saat menghampiri smoking area di bandara Changi, Singapura. Ungkapan diatas benar-benar terjadi ketika beberapa delegasi wartawan Indonesia sesaat mendarat di Changi guna menghadiri ajang Communicasia 2005 bulan Juni lalu. Sinyal operator selular dari Indonesia memang kadang muncul dan ‘tenggelam’ di Singapura, ini bisa dijumpai pada wilayah pelabuhan dan pinggir pantai yang menghadap ke pulau Batam.

Fenomena ‘sinyal nyelonong’ buat wisatawan atau pekerja dari Indonesia merupakan keuntungan tersendiri. Sebab begitu muncul logo operator GSM Indonesia maka sang pengguna dapat mendapatkan tarif selular Indonesia. Ini sangat membantu saat harus berkomunikasi ke dalam negeri, sebab jika logo ponsel sudah berganti ke operator Singapura (internasional roaming), dipastikan Anda harus membayar tarif roaming agreement yang diberlakukan saat kartu GSM lokal memanfaatkan jaringan GSM Singapura.

Sebagai ilustrasi saat mengirim SMS (short message service) dari Singapura lewat kartu Simpati Telkomsel, Anda akan terkena tarif Rp 4000,- per SMS. Tarif itu belaku saat kartu Simpati auto switching dengan operator M1, Singtel atau pun Starhub. Selain Simpati, kartu Mentari Indosat juga memiliki kemampuan internasional roaming. “Dengan munculnya logo operator lokal saya bisa berkirim pesan ke dalam negeri dengan tarif normal Rp 350 per SMS”, papar Junaidi, jurnalis dari Indonesia.

Pra Bayar dan Sinyal Lokal
Berdasar pengamatan mata, pengguna pra bayar adalah yang paling ‘merasakan’ dampak positif fenomena ini. Maklum dengan pra bayar pengguna berangkat dengan pulsa yang relatif terbatas. Sehingga kaum pra bayar memanglah harus benar-benar irit pulsa, hal yang berbeda jika menggunakan kartu paska bayar. Bagi pengguna Simpati Telkomsel tidak dapat melakukan pengisian ulang langsung dari luar negeri. Pengisian pulsa hanya dapat dilakukan lewat bantuan orang lain via elektronik dan ATM di dalam negeri. Sedang kartu Mentari selangkah lebih maju dengan kemampuan isi ulang di luar negeri lewat jalur USSD (unstructured suplementary service data).

Meski demikian sinyal lokal tidak serta merta bisa di ‘dapatkan’ dengan seketika. Paling tidak Anda harus mengetahui wilayah pesisir Singapura yang mengahadap ke Batam, dimana operator GSM Indonesia menempatkan BTS (base tranceiver station). Jika penasaran, coba dekati area terbuka dengan geografis agak tinggi. Banyak kasus sinyal lokal sering muncul pada ketinggian lantai hotel. Contohnya pada hotel-hotel berbintang lima di kawasan Raffles, Harbour Front dan Milenia

Performa Sinyal Lokal di Negeri Tetangga
Bicara performa sinyal lokal di Singapura ada ke khasan tersendiri. Sinyal lokal pastinya hadir tidak stabil, meski anehnya saat muncul rata-rata sinyal hadir dengan kekuatan bar penuh. Bertahan tidak sampai hitungan sepuluh menit, lalu hilang kemudian beberapa saat dan muncul lagi. Hal ini berlanjut terus, asalkan posisi pemakaian ponsel tidak banyak bergeser. Jika berada di lantai tinggi, diutamakan mendekat ke arah teras atau kaca. “Munculnya fenomena ini disebabkan karena sifat sinyal yang merambat, sehingga karakternya bisa turun naik tergantung kondisi radio interface (interference level) saat itu,” ujar Hendarmin, technical instructor ICM training centre Siemens Indonesia.

Biasanya sinyal lokal lebih sering muncul pada malam hari, jika interference minim bahkan sinyal dapat diterima sampai lokasi yang agak jauh dari pesisir. Ini terbukti sinyal XL mampu diatngkap pada hotel lantai tinggi di kawasan Little India. Ini kemungkinan terjadi saat tengah malam, dimana tidak terlalu banyak subscriber yang aktif.

Bagaimana dengan kualitas sinyal tersebut? Prabowo, senior BSS (base station subsystem) Telkomsel menyebutkan untuk kualitas voice tetap berjalan baik, meski kadang tidak terlalu maksimal. “Tren nya paling banyak sinyal lokal digunakan untuk SMS, dan menerima panggilan sebab tidak terkena biaya roaming. Berbeda jika auto switching ke operator Singapura, pelanggan akan terkena biaya roaming,” ujar Prabowo. Regina Hutama, pelaku bisnis telekomunikasi di Jakarta juga mengungkapkan pengalaman nya, “sinyal lokal tidak stabil dan timbul echo (gema), suara bisa saja mati seketika, lalu berganti ke SingTel. Jika ingin berbicara harus dekat-dekat ke jendela”, papar Regina yang memakai kartu Halo Telkomsel.
Untuk mendapatkan sinyal Telkomsel, pengguna diharuskan menset network dengan auto switching. Meski begitu ada juga pendapat yang menyatakan hadirnya sinyal lokal dapat mengganggu. Sebab komunikasi jadi putus sambung, mungkin bagi pebisnis lebih baik langsung pilih operator Singapura agar stabil, cara nya bisa dengan melakukan setting network secara manual.

Munculnya sinyal lokal mengalami beberapa fase fading, seperti pantulan udara dan pengaruh ionisasi awan. Dengan demikian sinyal menjadi tidak stabil, belum lagi faktor cuaca, gedung dan kaca. Sinyal pun dapat diserap dan dipantulkan lewat media air laut. Perlu diketahui jarak antara Batam dan Singapura sekitar 20 mil laut, dengan kapal cepat hanya dibutuhkan waktu 30 menit perjalanan.

Bukan Kesengajaan
“Adanya kasus sinyal lokal tertangkap di luar negeri, khususnya dari Telkomsel bukan berarti disengaja. Operator tidak secara khusus menambah power antena yang diarahkan ke wilayah negara lain. Jika sampai sinyal lokal ‘tertangkap’ di negara lain hal itu disebabkan unsur alam yang tidak bisa dihindari,” papar Prabowo. Lagi pun datangnya sinyal hanya sesaat dan tidak stabil, sehingga tidak terlalu dipermasalahkan.

Haryadi Kusmaryo, kepala Balai Monitoring Frekuensi Radio menjelaskan bahwa gelombang radio adalah tidak terbatas, hanya cara merambatnya yang diatur, termasuk dalam hal ini pada sistem selular. Memang fenomema diatas sering muncul pada wilayah perbatasan, tidak hanya di Singapura, ini akibat karakter sinyal yang dinamis maka bentuk coverage jadi tidak beraturan.

(Agus 05)

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Ya setidaknya sinyal lokal masih nyampe ke negeri tetangga. di dalam negeri saja kadang-kadang sinyalnya naik turun

Nhinis mengatakan...

wah, kalo untuk AS Telkomsel bisa ndak yah ?

Haryo Adjie Nogo Seno mengatakan...

buat mbak Nhinis,

maksudnya untuk kartu AS Telkomsel ya? jawabannya bisa saja mbak, cuma mengenai lokasi dan waktu untuk bisa nangkep sinyal lokal sangat dinamis yaa.. namanya juga sinyal nyelonong, ya kadang ada kadang enggak, yg pasti kalo ada itu di daerah pantai Singapur yg menghadap ke wilayah RI. Gitu mbak