17 Mar 2008

Parkir Lancar dengan Bantuan Ponsel



















Suatu saat nanti Anda tidak perlu membayar parkir mobil dengan uang cash ,menunggu antrian membayar, menyimpan tiket di saku , bahkan tidak juga membuka kaca jendela mobil saat masuk ke area parkir. Itu semua dapat dinikmati lewat kecanggihan LWS mobile parking



Buat sebagian orang parkir di area umum bisa membuat stress, bayangkan jika suatu saat Anda memarkir mobil di mall atau perkantoran, tetapi setelah merogoh dompet ternyata Anda lupa membawa uang. Sedang Anda saat itu sudah berada di loket pembayaran parkir, apalagi mobil dibelakang sudah banyak mengantri untuk giliran membayar. Bisa dijamin Anda pasti stress. Itu baru satu contoh kasus sederhana, masih ada kisah lain yang tidak kalah bisa bikin pusing kepala.

Sebut saja namanya Ibu Nunung Handayani (50 tahun), dirinya pernah dibuat pusing lantaran kertas tiket parkir hilang saat tengah berbelanja di mall. Dan sudah bukan rahasia lagi jika tiket parkir hilang maka bersiaplah untuk mengurus administrasi yang rumit, memakan waktu, dan tentu juga biaya ekstra. Oleh sebab itu sistem perparkiran memang menjadi isu yang menarik untuk dikembangkan sampai saat ini. Salah satu solusi yang sudah diterapkan di beberapa negara maju adalah m (mobile)-parking, sistem parkir dengan dukungan teknologi selular ini sudah diterapkan di Swiss (Wina) dan Finlandia.

Mobile parking menjadi isu yang penting sebab tren teknologi saat ini memang bergerak ke arah konvergensi dengan sistem selular. m-parking pada dasarnya berfungsi sebagai sebuah metode pembayaran baru, dan alterantif dalam control system. Tampere Parking House, sebuah operator manajamen perparkiran di Finlandia berhasil melalukan terobosan yang cukup unik, yakni menerapkan local wireless service (LWS) untuk mengatur billing parkir di area terbatas. Proyek uji cobanya sendiri telah dilangsungkan pada akhir tahun 2002 lalu. Dalam proyek uji coba tidak ketinggalan melibatkan pihak Nokia Mobile Phones, dan VTT Information Technology, lembaga riset teknologi milik pemerintah Finlandia.

Sistem parkir lewat LWS ini bekerja dengan menerapkan penggunan perangkat bluetooth pada ponsel, bluetooth access point, LAN (local area network), content server, dan sebuah parking management system control computer. Cara kerjanya (lihat bagan), pertama kali mobile pengguna masuk area parkir, dipintu masuk (entrance) sudah ditempatkan perangkat Bluetooth access point. Saat mobil memasuki entrance maka secara otomatis bluetooth access point akan mengidentifikasi dan memancarkan transmisi Bluetooth ke ponsel pengendara mobil. Selanjutnya sang pengguna akan diberi informasi dan petunjuk untuk masuk ke situs operator parkir melalui jalur LAN, dan kemudian ke content server. Dari content server diolah berbagai informasi tentang jumlah waktu lama waktu parkir dan biaya nya, kesemua informasi nantinya akan ditampilkan di situs provider dimana bisa diakses lewat WAP dan web.

Metode ini berjalan menggunakan akses WAP, atau lebih tepat WAP over Bluetooth. Ali Latunen dari VTT Information Technology mengakatakan untuk saat ini bluetooth sangat tepat untuk aplikasi ini, mengingat faslitas Bluetooth sudah banyak diterapkan pada berbagai ponsel generasi baru. Selain itu Bluetooth memiliki kelebihan pada pancaran transmisi hingga 10 meter, dan dapat menembus ketebalan tembok rata-rata. Dalam penerapannya sistem akses bisa disesiakan dengan kebutuhan pengguna, apakah ingin menggunakan CSD atau GPRS.

Sedang keterlibatan pihak Nokia dalam proyek ini dikarenakan keberhasilan vendor ini dalam mengembangkan operating system (OS) Symbian, terutama pada ponsel Nokia 7650. Lewat OS Symbian berbagai software untuk m-parking dapat dirancang dengan lebih mudah. Salah satu content provider yang men support program ini adalah Designa Gmbh. Untuk sukses nya LWS diperlukan beberapa bluetooth access point untuk mengontrol keadaan areal parkir, seperti di staircase, dan pintu keluar. Luas areal tentu juga sangat berpengaruh dalam jum;ah penggunaan access point.

Selain menggunakan teknologi bluetooth, LWS parking juga bisa diterapkan lewat infrared dan, RFID (radio frequency identification). Tidak ketinggalan juga Wi-Fi (wireless fidelity), kelak teknologi Wi-Fi dapat diterapkan untuk sistem parkir mengingat ponsel dengan fasilitas Wi-Fi sudah mulai beredar. LWS sendiri merupakan salah satu pilihan dalam metode m-parking, selain itu ada sistem m-parking yang menggunakan SMS based, dan IVR (interactive voice response). Kesemuanya memiliki tujuan dalam mempermudah pola pembayaran parkir yang terintegrasi. Beberapa pakar menyebut m-parking dapat mempercepat perkembangan m-payment. Untuk menikmati layanan ini Anda harus melakukan regsitrasi terlebih dahulu pada parking management provider, untuk selanjutnya tinggal dipilih pola pembayaran seperti debit payment atau credit payment.

Tampaknya di Indonesia sendiri system LWS belum akan diterapkan dalam waktu dekat. Namun dalam penelusuran salah satu operator GSM di tanah air sudah merencakan m-parking dalam pengembangan VAS (value added service) jangka panjang. Ali Lattunen sendiri menyebutkan layanan ini belum tentu pas diterapkan di banyak tempat. Mungkin saja di Finlandia atau negara Eropa lainnya akses WAP atau GPRS sudah berjalan mulus di seluruh area, dan dapat diakses dengan tarif murah. Tentu kondisi yang berbeda jika diterapkan di Indonesia, dimana akses GPRS belum bisa diterima optimal di banyak area. Tetapi m-parking punya dampak positif juga buat provider seperti dapat mengurangi penggunaan tenaga kerja dalam jumlah besar, integrasi sistem data, dan mengurangi biaya admistrasi. Jika suatu saat akan diterapkan, mungkin paling pas LWS diterapkan untuk komunitas terbatas, seperti perkantoran atau anggota club tertentu.

Tidak ada komentar: