28 Des 2010

Galaxy Tab, Smartphone Samsung Terlaris di Indonesia
















Samsung Galaxy Tab yang populer dengan sebutan iPad killer ternyata tak cuma meraih sukses di pasar global, smartphone dengan basis Android ini pun telah menjadi smartphone terlaris Samsung Mobile di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Adinda Nesvia, Product Manager Mobile Phone PT. Samsung Electronics Indonesia (SEIN), Senin (27/12)."Dalam laporan akhir tahun, Galaxy Tab memegang rekor penjualan tertinggi," ujar Adinda. Walau disebut sebagai yang terlaris, sayang pihak PT. SEIN tidak berkenan menyebut jumlah unit Tab yang telah terjual.

Untuk pasar lokal, Galaxy Tab pertama kali diluncurkan 30 Oktober lalu di Jakarta. Saat peluncuran perdana, Galaxy Tab dijual bundling bersama operator Indosat dengan bonus paket data unlimited.Tapi saat ini, Galaxy Tab tidak dipasarkan dengan bundling setelah kerjasama dengan Indosat berakhir.

Sebelum Galaxy Tab, posisi smartphone terlaris Samsung di Indonesia ditempati oleh seri Galaxy S yang juga mengusung basis Android. Merujuk informasi dari cellular-news.com (24/11), Samsung Mobile mengklaim telah menjual 600.000 unit Tab di seluruh dunia dan optimis dapat menembus angka penjualan 1 juta unit sebelum 2011. (Haryo Adjie Nogo Seno)

27 Des 2010

Samsung SGH-i780 - Pelopor Trackpad Untuk Smartphone
















Trackpad dilirik ibarat fitur baru nan aduhai, tapi sebenarnya fitur ini sudah hadir sejak 2007. Dipelopori oleh Samsung SGH-i780 yang dikenal sebagai smartphone Samsung terlaris di Indonesia



Apa aja sih ukuran canggihnya sebuah hape? Jawabannya pasti banyak, bisa ini itu, sesuai pemahaman tiap-tiap orang yang beda. Tapi dari sekian ukuran, tombol navigasi di hape bisa jadi salah satu standar yang boleh dihitung. Contoh gampangnya, sekarang lagi trend hape yang navigasi menunya pake trackpad. Berkat trackpad, performa navigasi menu hape jadi meningkat, untuk masuk atau jalan-jalan antar menu, kamu cukup sentuh area trackpad lewat sapuan jemari.

Trackpad pun sudah jadi alasan orang untuk mengganti hape, maklum trackpad jadi populer setelah digadang BlackBerry seri Gemini, Onyx dan Torch. Beberapa hape BlackBerry yang bakal muncul gosipnya juga mengandalkan trackpad sebagai fitur andalan. Bisa dibilang trackpad adalah pengganti era trackball di hape BlackBerry. Tapi tahukah kamu, bahwa justru bukan BlackBerry yang menjadi pelopor teknologi trackpad di hape pintar.

BlackBerry memang terbukti sukses membuat kondang trackpad, tapi pelopor fitur ini sebenarnya Samsung SGH-i780. Hape pintar dengan platform Windows Mobile Profesional ini sudah melenggang di pasar hape nasional sejak April 2007. Saat peluncuran hape dengan teknologi layar sentuh ini di bundling dengan paket T-Flash Telkomsel.

SGH-i780 juga menjadi hape Windows Mobile pertama yang hadir dengan komposisi – desain candy bar, berlayar sentuh dan dilengkapi qwerty keyboard, bisa disebut sebagai hybrid phone. Awal dipasarkan hape ini mengusung platform Windows Mobile 6.0, kemudian dapat di upgrade ke versi 6.1. Hape yang kondang dengan sebutan IJBO ini statusnya kini sudah discontinue alias tak diproduksi lagi.

Pihak PT. Samsung Electronics Indonesia (SEIN), selaku agen tunggal pemegang merek Samsung di Indonesia menyatakan SGH-i780 sebagai smartphone dengan penjualan terlaris. Diperkirakan populasi SGH-i780 mencapai 50 ribu unit, belum termasuk SGH-i780 yang beredar secara BM (black market). Hape ini terbilang ngetop pada eranya, pasalnya selain punya desain yang kompak, fiturnya juga seabreg, sebut saja ada 3G/HSDPA, WiFi b/g, bluetooth A2DP, built in GPS dan kamera 2 Mpix. Trackpad di hape ini juga dilengkapi sensor optik, jadi bisa di setting kadar sensitifitasnya.

Momen popularitas SGH-i780 terjadi setelah hape ini turun harga disekitar Rp3,5 – Rp4 juta, maklum harga perdana hape ini lumayan mahal, Rp5,5 juta. Hingga kini IJBO menjadi satu-satunya smartphone legendaris Samsung yang punya wadah komunitas paling eksis, baik di Facebook dan Kaskus. Setelah SGH-i780, Samsung juga mengadopsi trackpad untuk seri SGH-i900 Omnia. Tapi sayang, sebagai pelopor trackpad Samsung Mobile justru terlihat tak konsisten menghadirkan fitur ini di smartphone generasi terbarunya. (Haryo Adjie Nogo Seno)

19 Des 2010

Awas Jebakan “Konten Gratis” di eBuddy

















Bagi penikmat dunia chatting, tentu sudah kenal dengan eBuddy, sebuah aplikasi chat gratis multi platform. Dengan multi plaform, eBuddy bisa mangakomodir para pengguna Yahoo Messenger, Google Talk, MSN Messenger, dan lainnya. Selain itu eBuddy juga kian kondang, sebab aplikasi ini relatif bisa digunakan di semua tipe ponsel, mulai dari kelas smartphone Android, Windows Mobile, Symbian sampai ponsel low end yang mengandalkan Java based.

Pengguna eBuddy hanya membayar koneksi internet ke operator, sedang download dan maintenance aplikasi bersifat gratis, untuk itu si pengembang mendapat pemasukan lewat konten iklan. Sewajarnya dalam teori digital marketing, konten iklan harus menarik, sehingga selain pengguna dapat melihat dengan nyaman, diharapkan tentu setelahnya pengguna mau mengklik iklan yang dimaksud. Salah satunya adalah lewat iming-iming download konten gratis dalam wujud sisipan banner.

Tentu sah-sah saja bila ada yang menawarkan download konten gratis, baik itu untuk nada dering, game, atau aplikasi lainnya. Tapi yang jadi soal, bila si pengguna sudah terkena ”jebakan batman” dari si CP (content provider). Salah satu CP eBuddy dari Indonesia misalnya, setelah pengguna yang iseng atau parahnya malah tak sengaja mengklik iklan, langsung dikirimi notifikasi berlangganan konten lewat SMS short number.

ilustrasi screen


















Tapi malangnya, konten ramal berlangganan tiap minggu tersebut tidak diinformasikan cara meng-UNREG (keluar dari layanan). Memang masih ada nomer kontak untuk akses ramal ke nomer PSTN, tapi buat si korban tak mudah untuk bisa kontak langsung dan berbicara dengan customer service officer, alih-alih yang ada handling komunikasi ditangani berbelit oleh IVR (interactive voice recorder).

Tapi beruntunglah, dalam IVR disebutkan nama perusahaan yang dimaksud. Alhasil dengan informasi yang ada, saya coba googling tentang identitas CP dari ilkan tadi. Dan, akhirnya ketemulah portal resmi CP itu, dan dari situ saya dapatkan nomer kontak perusahaan yang ”benar-benar” bisa dihubungi, dari situ Alhamdulilah akhirnya bisa dilakukan UNREG untuk konten yang sebenarnya tak dikehendaki. Inilah sebuah pengalaman berliku di dunia digital, semoga kisah ini bisa jadi tips untuk keluar dari jebakan konten.

Sebenarnya cukup prihatin saat mendengar kisah para korban CP yang bendel, tak sedikit orang yang akhirnya harus rela mengganti nomer ponselnya, akibat saban hari atau tiap minggu pulsanya dipotong untuk konten yang tak jelas. Sudah lapor sana sini, termasuk ke operator tapi respon kurang memuaskan. Kalau sudah begini, sebenarnya siapa yang diuntungkan...?? (Haryo Adjie Nogo Seno)


17 Des 2010

Playbook Bakal Dilengkapi User Interface Terbaru














Berita bakal hadirnya BlackBerry Playbook, tablet PC besutan Research In Motion (RIM) sudah bergaung dimana-mana. Playbook yang digadang sebagai pesaing berat Apple iPad, dijadwalkan baru mulai dipasarkan pada kuartal pertama tahun depan, dengan lebih dulu menyasar target pasar Amerika Utara.

Playbook ditawarkan dengan dukungan prosesor dual core 1 Ghz dan 1 Gb RAM, kamera resolusi 5 Mpix dan bentang layar sentuh 7 inchi (1024 x 600 pixels). Seperti halnya seri Torch yang kini sudah ada dipasaran, Playbook juga akan mengusung sistem operasi BlackBerry 6.Ada yang menarik dari user interface (tampilan antarmuka) di playbook, dimana kami akan mengadopsi solusi interface terdepan dari TAT,” ujar Gregory Wade, Managing Director RIM Asia Tenggara kepada SELULAR online, Kamis (16/12) saat acara blogger gathering di Jakarta.

Sebagai informasi, TAT (The Astonishing Tribe) adalah developer user interface dari Swedia. TAT dari situsnya www.tat.se, diketahui sebagai kreator user interface antar muka untuk ponsel dengan desain dan teknologi 2D/3D. Solusi dari TAT sudah banyak ditanamkan secara embedded ke dalam ponsel.

Greg menambahkan, ”banyak hal baru dihadirkan di Playbook, terutama performa prosesor yang sangat baik”. Sayang dalam acara ramah tamah tidak ditampilkan sosok Playbook yang dimaksud. Walau belum resmi diluncurkan, Greg menjanjikan Playbook bakal dihadirkan saat ajang BlackBerry Developer Conference Asia (DevCon Asia) 13-14 Januari 2011 di Bali International Convention Centre. (Haryo Adjie Nogo Seno)

12 Des 2010

Pantau Polusi Udara via Visibility















Dengan memanfaatkan kombinasi fasilitas kamera, fitur GPS dan akselerometer, smartphone bisa disulap menjadi sensor untuk memantau kadar polusi udara



Bila kita punya niat mulia, banyak jalan lho untuk peduli pada kondisi lingkungan, caranya bisa dipilih dari yang sederhana sampai yang rada-rada berbau high tech. Untuk yang berbau high tech salah satu terobosannya bisa dilakukan lewat teknologi ponsel pintar yang kini semakin canggih. Apa yang bisa diperbuat si ponsel? Dengan dukungan sistem operasi bak sebuah komputer, sebuah ponsel pintar (smartphone) bisa menjadi alat sensor udara dengan beragam fitur yang dimiliki.

Contohnya seperti terobosan yang dilakukan tim peneliti dari University of Southern California Viterbi School of Engineering di Amerika Serikat, mereka menciptakan aplikasi Visibility pada awal September lalu. Aplikasi ini sejatinya masih berupa eksperimen, namun terobosan aplikasi ini tergolong menarik, memanfaatkan jalur fitur standar yang ada di ponsel dengan hasil guna yang maksimal. Visibility diciptakan sebagai aplikasi untuk mengukur tingkat polusi udara di suatu area yang diakibatkan debu, asap knalpot dan partikal karbon.

Bagaimana proses kerja Visibility? Aplikasi ini bekerja dengan cara yang tak terlalu rumit, pengguna cukup mengaktifkan aplikasi dan menjepret foto suasana langit (udara) dimana obyek berada. Nah, hasil foto suasana langit diterjemahkan aplikasi Visibility dalam file hitam putih yang selanjutnya output foto dikirim ke server komputer di laboratorium. Mengirim gambarnya so pasti via jalur high tech dong, alias lewat media GPRS/3G dan HSDPA. Artinya ponsel harus terkoneksi dengan internet.


















Saat file foto dikirimkan ke server, secara bersamaan Visibility menyertakan data-data pendukung yang ada di TKP (tempat kejadian perkara-red) berupa informasi koordinat GPS, posisi kompas, jam dan akselerometer. Nantinya komputer disisi server akan membandingkan nilai pencahayaan dari langit yang ada di foto untuk model algoritma dalam jangka waktu tertentu dimana gambar tersebut diambil. Bila foto di langit tak seterang hasil gambar sebelumnya, itu artinya sebagian sinar matahari tak terserap sempurna melalui atmosfer, bisa jadi penyebabnya sinar matahari terhalang kabut akibat asap aerosol.

Hasil olah data di server kemudian dikirimkan kembali ke pengguna ponsel, berisi tingkat polusi udara. Salah satu yang penting dari solusi ini adalah kekuatan database yang dibangun, sebab server Visibility menyimpan informasi yang didapat dari himpunan informasi di suatu daerah. Secara sederhana bisa disebut Visibility bisa berjalan dengan semangat ”dari kita untuk kita”.

Saat pengguna mengambil foto, penting bahwa posisi kamera harus diambil dengan sudut orientasi langit yang tepat. Guna memudahkan, sebelum obyek di foto terdapat panduan layar untuk memfokuskan obyek menggunakan akselerometer untuk menentukan sudut yang tepat. Visibility sampai saat ini telah diuji di beberapa lokasi, seperti di dekat stasiun pemantauan polusi udara konvensional di Los Angeles.

Visibility saat ini tersedia sebagai aplikasi yang bisa diunduh gratis, para peneliti berharap bahwa banyak orang akan menggunakannya, sehingga mereka dapat memberikan umpan balik untuk perbaikan. Visibility saat ini baru tersedia dalam versi aplikasi Android, kedepan akan dibuat versi untuk iPhone. (Haryo Adjie Nogo Seno) www.selular.co.id

6 Des 2010

iPhone Tampil ala Telepon Konvensional
























Di masyarakat, iPhone identik sebagai ponsel canggih, secara tak langsung penggunanya pun mencerminkan sebagai pribadi yang modern dan dinamis. Tapi lain pribadi tentu lain selera, meski punya kodrat sebagai ponsel canggih dengan segudang fitur, iPhone nyatanya bisa pula “disulap” tampil ala telepon konvensional, lengkap dengan sebuah gagang untuk earphone dan microphone.

Ini tak lain adalah asesoris untuk iPhone yang diberi label “Phone x Phone”. Asesoris unik ini sejatinya adalah dock (tempat dudukan ponsel) untuk iPhone, lewat asesoris ini iPhone dapat disambungkan dengan kabel untuk terhubung dengan konsol dan menjelma ala telepon konvensional. Ide pembuatan asesoris ini untuk menawarkan nostalgia ke penggunanya akan kehadiran telepon konvensional yang populasinya kian terbatas.

Asesoris ini ditawarkan dengan pilihan warna, mulai dari hitam, putih, kuning, merah muda, dan biru. Menurut sumber dari www.gizmag.com (1/12/2010), Phone x Phone sudah dipasarkan di Jepang dengan harga 2000 Yen atau sekitar US$ 24. Phone x Phone dirancang kompatibel untuk iPhone 3G/3Gs dan iPhone 4. Jepang terbilang negeri yang sukses dalam menjual iPhone lewat bundling oleh operator Softbank. (Haryo Adjie Nogo Seno/www.selular.co.id)

30 Nov 2010

Locate Me - Berbagi Koordinat GPS dengan Mudah

















Jalur berbagi lokasi GPS lebih mudah diterima lewat SMS dan email. Lewat sinergi dengan Google Maps, aplikasi ini bisa mempunyai banyak arti bagi penggunanya



Selain bernilai guna, idealnya setiap aplikasi yang ditawarkan ke pasar harus dirancang untuk mudah digunakan oleh penggunanya. Hal inilah yang mendasari lahirnya LocateMe, sebuah aplikasi share koordinat GPS (global positioning system) besutan developer Applied PDA Software, Inc dari Ontario, Kanada. LocateMe menawarkan share koordinat GPS lewat jalur yang mudah, sederhana, dan tebukti handal, yakni email dan SMS. Bila ditelaah, aplikasi bergenre share GPS sudah ada beberapa di pasaran, tapi LocateMe punya sisi unik dari proses yang simpel dalam berbagi lokasi.

Tak seperti halnya aplikasi berbasis GPS yang sudah ada, pengoperasian LocateMe cukup mudah dengan koneksi langsung ke menu email dan SMS. Juga tersedia Geo Note untuk menuliskan informasi menarik yang dibekali koordinat GPS. Soal akurasi tidak perlu diragukan, koordinat GPS dapat dituangkan visualnya dalam Google Maps. Share koordinat GPS punya beragam manfaat, selain sekedar untuk mengabarkan keberadaan kita di sebuah lokasi, aplikasi jenis ini juga bermanfaat untuk keperluan darurat, semisal bila tersesat di belantara hutan, maka posisi kita akan lebih mudah untuk ditemukan oleh tim SAR. (Haryo Adjie Nogo Seno)


Sumber : http://www.appliedpda.com/downloads/details/19
Besar File : 385 Kb CAB
Harga : US$ 2,99 / free trial 3 hari
Ponsel Pendukung : Windows Mobile 5.0/6.0 dengan GPS


1. Tampilan awal saat LocateMe diaktifkan, aplikasi otomatis melakukan proses untuk mendapatkan sinyal GPS.











2. Untuk mendapatkan sinyal GPS yang baik tentu bergantung pada kondisi cuaca. Semakin banyak sinyal satelit yang didapat, akurasi koordinat kian sempurna.










3. Anda bisa share koordinat GPS lewat email, tapi sebelumnya tentukan lebih dulu default email yang akan digunakan.











4. Visual email message LocateMe, subject email langsung di setting otomatis, isi pesan berupa koordinat GPS.











5. Selain berbagi lokasi GPS via email dan SMS. Anda bisa menuliskan catatan special dalam Geo Note, informasi yang dicantumkan termasuk koordinat GPS, waktu, dan tanggal.










6. Visual koordinat GPS saat diinput dalam Google Maps (http://maps.google.com/). Koordinat sangat akurat dengan mengambil contoh lokasi kantor redaksi majalah SELULAR.







15 Nov 2010

Efek Perang Tarif : Pengguna Bingung, Siapa Lagi Yang Buntung ?
























Sebagai pengguna telepon selular, saya termasuk yang pusing tujuh keliling dengan perang tarif yang makin lama kian tidak jelas. Meski sebagai pengguna kartu paska bayar, saya juga memiliki beberapa nomor pra bayar yang (terus terang saja) dipilih karena mempertimbangkan tarif tadi. Pusing pertama karena bingung memilih mana yang sebenarnya paling murah. Dan pusing kedua karena siapa yang paling murah ternyata bisa saja berganti dalam hitungan hari. Itu artinya nomor tersebut harus dihanguskan atau membeli nomor baru. Semua tahu, mengelola dan menghidupkan banyak nomor selular sekaligus tak semudah yang diperkirakan.

Jika dulu perang promosi antar operator lebih bervariasi dari sekedar permainan tarif, sekarang komponen tarif seperti menjadi mendominasi perang antar operator. Dahulu operator masih bisa berpromosi sambil membanggakan luasnya jaringan, kejernihan suara, hingga layanan tambahan lainnya. Namun kini, promosi sangat fokus pada berapa nominal rupiah yang dikeluarkan per detik dan yang paling konyol lagi sampai muncul persepsi perang tarif operator saat ini adalah perang angka nol paling banyak.

Penurunan tarif percakapan khususnya percakapan lokal cepat atau lambat harus dan akan segera terjadi mengingat rencananya mulai April 2008 akan diberlakukan tarif interkoneksi baru yang akan turun hingga 30%. Namun yang tidak disadari oleh para pengguna adalah, apakah operator telah siap dengan skenario lonjakan pengguna yang tinggi dalam waktu singkat. Bisa jadi mereka tidak peduli, karena yang penting murah, putus-putus atau mati di tengah jalan adalah konsekuensi.

Perang tarif yang semakin lama semakin norak (setidaknya menurut saya) di satu sisi merupakan fenomena bisnis yang biasa, namun menjadi tak biasa karena pihak operator sibuk mengekplorasi komponen yang tidak penting dan sepertinya sengaja untuk mengorbankan perang di tataran kualitas layanan. Padahal, dengan diturunkannya tarif percakapan oleh sebuah operator, dalam waktu singkat akan memacu keinginan pengguna secara signifikan untuk terus berbicara yang akhirnya meningkatkan kepadatan lalu lintas percakapan.

Jika menilik pengalaman pas hari raya saja, dimana jaringan operator seringkali tumbang dan kepentingan pengguna tak terlayani dengan baik, bisa dibayangkan jika kondisi tersebut berlangsung setiap harinya. Idealnya penurunan tarif harus diimbangi kenaikan kapasitas jaringan dan ini berarti peningkatan biaya. Nyatanya, penurunan tarif percakapan yang diikuti dengan kenaikan volume percakapan tidak serta merta ikut menyumbang peningkatan pendapatan yang signifikan bagi operator. Dan kondisi ini berimbas dengan skenario terburuk, tidak akan ada peningkatan kualitas jaringan yang sebanding dengan peningkatan jumlah penggunaan jaringan oleh pengguna.

Dari kacamata pribadi, perang tarif menunjukkan bahwa operator mulai kehabisan ide untuk memenuhi target pengguna selular yang dilayaninya. Yang lebih ironis, operator justru berebut pasar yang memang tidak loyal. Pada akhirnya bukan operator saja yang buntung, komponen lain yang bersinggungan dengan dunia selular juga ikut murung. Dengan biaya percakapan yang nol sekian rupiah per detik, masih jauh lebih murah ketimbang akses 1 Kbyte data dengan menggunakan GPRS atau 3G yang berkisar 10-25 rupiah per Kbyte-nya.

Ini artinya, konten terasa semakin mahal jika ditilik dari tarif percakapan. Dan ini imbasnya, bisnis konten menjadi semakin sulit meraup keuntungan padahal situasi saat ini sudah sangat berat. Dan bukan rahasia lagi jika bandwidth untuk penggunaan bisnis konten oleh Content Provider selalu mendapatkan porsi yang jauh lebih kecil. Dalam jangka panjang bisnis konten akan semakin mandek, tak akan banyak inovasi muncul, peluang baru pun akan mati. Siapa yang rugi? (Antonius Aditya Hartanto – Praktisi Konten Multimedia)

11 Nov 2010

Emoze - Push Mail Gratis Multi Platform












Sudah gratis multi platform pula. Emoze menawarkan beragam layanan email terpopuler dengan mudah tanpa registrasi


Tak banyak aplikasi push mail gratisan yang punya kemampuan multi platform, artinya sang developer secara ‘baik hati’ merancang aplikasi dengan desain per sistem operasi. Dengan desain per sistem operasi, dipastikan kinerja dan user interface aplikasi jauh lebih menarik ketimbang hanya mengandalkan platform Java. Nah, aplikasi yang dimaksud adalah Emoze yang sudah ada sejak tahun 2006. Emoze tergolong lengkap menyajikan push mail gratis untuk platform Symbian (SIS), Windows Mobile (CAB), dan JAR ntuk platform Java based.

Menggunakan Emoze juga sederhana, sebab untuk menggunakan Emoze tidak diperlukan proses registrasi akun aplikasi. Cukup unduh, bisa langsung dari ponsel atau web PC, lalu aktifkan akun email Anda. Sistem server Emoze dapat mendeteksi langsung jenis ponsel yang Anda gunakan, bila mengunduh dari http://m.emoze.com. Untuk versi Emoze gratisan, tak semua jenis email bisa dilayani. Tercatat hanya Google Mail, Windows Live, Facebook, AOL, dan Hi5 yang dapat dilayani. (Haryo Adjie Nogo Seno)


Sumber : www.emoze.com atau http://m.emoze.com
Besar File : 1,43 Mb
Harga : Gratis
Ponsel Pendukung : Symbian, Windows Mobile, dan Java

1. Sebelum mulai mengaktifkan Emoze, ada pilihan untuk jenis layanan paket data yang akan dipakai. Untuk menjamin push mail lancer pilih opsi automatic, GPRS akan always on.






2. Untuk memulai silahkan klik add account. Proses koneksi terbilang cepat, jalur koneksi sejatinya bisa memanfaatkan akses WiFi dan selular.






3. Beragam jenis layanan email yang bisa digunakan dalam Emoze, Google Mail (Gmail), Windows Live, Facebook, AOL, dan Hi5.







4. Dalam tulisan ini, kami menguji push mail dari akun Gmail, Windows Live, dan Facebook. Sementara layanan Yahoo Mail tidak bisa digunakan di Emoze.






5. Visual list akun email dalam menu Emoze, bila akun terkoneksi ditandai ikon warna hijau (connected).







6. Visual inbox message Gmail dalam Emoze. Setiap email dapat dibuka dengan cepat. Disini Anda bisa mengirim dan menerima email dengan attachment hingga 100Kb per message.






7. Visual isi message yang telah dibuka. Kelebihan lain dari Emoze, tiap akun email yang Anda gunakan bisa langsung masuk di dalam menu message utama, bersama SMS dan MMS.






8. Saat push mail masuk, pada home screen muncul ikon informasi inbox yang dapat dibuka secara langsung.

8 Nov 2010

25 BTS Telkomsel Kembali On Air di Merapi


Perjuangan team Network Operation Telkomsel saat menghidupkan BTS di site Turi, area Ring I Merapi














Setelah letusan dahsyat Merapi hari Jumat (4/11/2010), diberitakan di berbagai media bahwa puluhan BTS (base transceiver station) operator down, sehingga tak bisa melayani komunikasi di sekitar wilayah Merapi. Down-nya BTS operator hingga kini diketahui bukan akibat semburan awan panas alias wedhus gembel, melainkan akibat terputusnya pasokan listrik di area sekitar BTS.

Telkomsel yang menyediakan BTS 3G di Merapi juga mengalami down pada 32 unit BTS. Putusnya komunikasi dari BTS membuat pihak relawan dan pengungsi kesulitan untuk berkoordinasi lebih lanjut. Menyadari kebutuhan yang mendesak, Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, “Kami terus berupaya secepat mungkin memulihkan jaringan, kami berharap secepat mungkin seluruh layanan kembali normal.”

Alhasil pada hari Minggu (7/11/2010) sebanyak 25 unit BTS kembali on air setelah dilakukan “Quick Site Recovery” dengan memberdayakan pasokan genset serta melakukan optimalisasi jaringan Dengan beroperasinya 25 BTS tersebut, kini coverage Telkomsel telah menjangkau kembali wilayah Muntilan, Magelang, dan Purworejo. Bahkan di beberapa wilayah, seperti akses Yogyakarta – Muntilan dan area Gedung Agung Yogyakarta hanya dapat dijangkau oleh jaringan Telkomsel. Untuk menjaga performansi jaringan dan mempercepat pengoperasian kembali BTS-BTS yang kehilangan pasokan listrik, pihak Telkomsel telah mendatangkan lebih dari 30 mobile genset.

“Selain telah mengoperasikan kembali 25 BTS, Telkomsel juga mendatangkan 1 unit Compact Mobile Base Transceiver (COMBAT) atau mobile BTS untuk menambah kapasitas handling trafik komunikasi. COMBAT ditempatkan di area Gedung Agung Yogyakarta untuk men-support layanan data bagi rombongan kepresidenan. (Haryo Adjie Nogo Seno)

5 Nov 2010

Bisnis Konten, Tak Ramah Bagi Pendatang Baru


















Banyak hal menarik yang perlu dicatat seputar fenomena pertumbuhan bisnis konten yang tumbuh pesat tiga tahun terakhir di Indonesia. Selain munculnya banyak alternatif layanan baru yang unik, di tahun-tahun tersebut SMS premium ternyata primadona utama bagi para Content Provider (CP), sesuatu yang mungkin tidak terjadi di negara lain.

Tampilnya SMS premium sebagai bisnis utama sebuah CP awalnya sedikit diluar perhitungan. Berbeda dengan layanan data melalui GPRS yang sebenarnya lebih kaya akan variasi layanan, SMS ternyata justru jauh bisa diterima oleh pengguna. Bahkan hingga saat inipun, turunan dari layanan-layanan terbaru yang dikeluarkan oleh CP-CP pun tak jauh-jauh dari pemanfaatan SMS Premium. Sekalipun hanya digunakan sebagai ‘media charging’ alias pentarifan saja. Alasannya sederhana saja, operator belum siap dengan model pentarifan premium terhadap layanan GPRS.

Meski tetap optimis, bisnis SMS premium sendiri sebenarnya sedang mengalami masa ‘kejenuhan’. Salah satunya adalah maraknya SMS Subscription alias PUSH. Sebagian besar CP tanpa dikomando, ‘memaksakan’ dan ‘terpaksa’ menyelenggarakan layanan ini untuk menjaga eksistensi bisnisnya. Meski mungkin bagi banyak orang terlihat biasa, namun fenomena ini memberi indikasi CP mulai sedikit ‘frustasi’ pasar yang ada. Fenomena ini juga memberi indikasi bahwa jumlah pengguna layanan-layanan SMS premium ini sendiri kurang tumbuh seperti yang diprediksikan. Jumlah nomor baru yang dikeluarkan memang bertambah, namun pengguna uniknya meningkat tidak seperti yang diprediksi. Untuk itu para CP berusaha menjaga konsistensi pendapatan dengan cara ‘memaksakan’ pengguna untuk berlangganan.

Bahayanya, layanan model ini rentan terhadap manipulasi dan kecurangan melalui pemaksaan yang mencoreng citra bisnis konten secara keseluruhan. Semuanya dilakukan ‘demi’ satu hal, mengejar ‘setoran’ agar CP yang bersangkutan tetap diperkenankan menggunakan jalur dari operator untuk berbisnis.

Bisnis konten melalui operator selular saat ini dapat dikatakan ‘masih’ menjadi milik segelintir perusahaan CP saja. Seperti mengikuti hukum pasar, CP-CP besar yang umumnya telah eksis lebih lama dan memiliki modal yang cukup besar telah mencaplok banyak hal. Praktis hanya CP-CP besar yang mampu mendominasi ruang publik melalui iklan-iklan. Saat ini bisa dikatakan hanya dua tipe CP yang mampu bertahan dalam persaingan usaha bisnis konten. Pertama yang masih memiliki biaya promosi yang besar dan kedua adalah yang memiliki basis komunitas yang kuat. Ini merupakan hal penting yang patut dicatat oleh calon pebisnis di bidang konten.

Bisnis CP sendiri merupakan bisnis yang “fair”. Indikatornya jelas! Tak boleh ada permainan harga oleh para CP, karena harga ditentukan secara sepihak oleh operator. Dan operator memiliki kendali atas segenap koridor dari konten yang boleh ditawarkan, terutama yang menyangkut pornografi dan SARA. Jadi praktis kompetisi antar CP sesungguhnya benar-benar pada kualitas dari layanan yang ditawarkan serta strategi pemasaran dari CP yang bersangkutan. Meski demikian terdapat beberapa perlakukan khusus terhadap CP-CP tertentu yang sudah besar, yang menurut saya sebenarnya wajar, namun di beberapa hal sering berlebihan misalnya dalam kemudahan penggunaan beberapa short code, dan sebagainya.

Salah satu permasalahan besar bagi CP-CP baru maupun yang masih kecil adalah perubahan regulasi mengenai batas minimal ‘revenue’ per bulan yang harus diperoleh setiap CP di setiap bulannya yang mulai ditingkatkan. Dalam hitungan matematis ala CP, jumlah nominal minimal tersebut kurang lebih setara dengan berapa nilai nominal iklan yang harus dikeluarkan setiap bulannya. Persyaratan tersebut masih diembel-embeli bahwa nilai tersebut harus terpenuhi dalam kurun waktu 3 bulan berturut-turut. Dan yang menambah berat adalah ketika nilai tersebut gagal dipenuhi, maka CP yang bersangkutan tetap harus membayar ke operator jumlah “sharing minimal” yang telah disepakati. Jumlah revenue minimal yang harus dihasilkan ini bervariasi untuk setiap operator dan umumnya meningkat sesuai dengan jumlah pelanggan dari operator. Nilai sharingnya juga berubah sesuai dengan berapa nominal per bulan yang dapat dihasilkan oleh CP. Semakin besar, tentu nilai prosentase yang didapat oleh pihak CP juga semakin besar.

Sebenarnya, regulasi ini adalah positif adanya dan harusnya akan membuat CP-CP bekerja lebih professional. Terus terang CP harusnya diuntungkan dengan cara seperti ini secara tidak langsung. Namun kondisi ini harus dibarengi dengan kearifan dan keadilan operator dalam mengimplementasikan regulasi ini, mengingat meskipun kesuksesan sebenarnya ada di tangan para CP sendiri, namun sebenarnya nadi utama dari bisnis ini justru adalah operator. Mungkin ini catatan penting bagi operator bahwa CP-CP pun saat ini sudah menyumbang pendapatan yang cukup besar bagi operator.

Bagi CP-CP yang baru dan akan muncul, pikirkan strategi lebih dalam lagi sebelum melangkah. Mulailah dengan produk unik. Jangan banyak membuang ‘resource’ dengan mencoba banyak media promosi tanpa perencanaan matang dan data yang akurat tentang efektifitas dari media yang bersangkutan. Ingat! Pengguna selular semakin cerdas. Tetaplah fokus pada SMS. MMS memang cukup menarik, namun SMS jauh bisa diterima masyarakat Indonesia dan tingkat kegagalan pentarifannya relatif lebih rendah. Jadi, peluang bisnis konten tetaplah menarik. Meski demikian, anda harus cermat karena kompetisi bisnis konten semakin berat. (Antonius Aditya Hartanto, Praktisi Bisnis Konten)

28 Okt 2010

Menyingkap Seluk Beluk BTS




















Tak kenal maka tak sayang, walau sering dilihat belum tentu BTS kita perhatikan. Asal tahu saja komponen satu ini merupakan “penyambung lidah” ponsel anda



BTS kian hari semakin bertebaran dimana-mana, mulai dari pertokoan, mall-mall, sekolah, rumah sakit hingga perumahan. Singkat kata nama BTS (Base Tranceiver Station) begitu populer nya dikenal masyarakat. Tidak peduli menggunkana jaringan GSM atau CDMA, asal berbasis wireless sudah pasti, dan mau tidak mau harus berhubungan dengan sang BTS. Dalam komponen suatu BTS sebenarnya terdiri dari berbagai macam perangkat penting. Hanya saja yang paling populer yakni komponen tower (menara), sebab memang tower lah yang paling jelas dilihat orang. Selain tower, rangkaian utama lain yakni shelter (rumah BTS), dan feeder.

Pada tulisan ini akan diulas mengenai shelter BTS, sebuah bangunan yang menyertai kehadiran setiap jaringan operator dimana pun. Umumnya shelter BTS berdimensi tiga kali tiga meter, dengan cat warna putih. Di dalamnya terdapat berbagai perangkat penting, diantaranya adalah module combiner, module per carrier, core module (module inti), power supply, fan (kipas) pendingin, dan AC/DC converter. Seperti terlihat di gambar, seluruh perangkat dalam shelter BTS tidak ubahnya seperti rak-rak besi, atau malah lebih mirip lemari pendingin. Rak besi ini disebut juga sebagai BTS equipment (BTSE). Untuk mentenagai perangkat tadi rata-rata diperlukan range antara 25 sampai 45 watt, tergantung module dan hardware yang digunakan.

Dalam dunia jaringan telekomunikasi selular, perangkat seperti BTS termasuk dalam sisi BSS (Base Station Subsystem). Selain komponen BTS, dalam BSS juga dikenal BSC (Base Station Controler), dimana dalam alur sistem yang beberapa BTS ditangani oleh satu BSC. Disamping sisi BSS, secara keseluruhan juga dikenal komponen SSS (Switching Subsystem), dalam SSS mencakup kombinasi dari berbagai perangkat seperti MSC (master switching control), HLR (home location register), dan VLR (visitor location register). Singkatnya dalam jaringan GSM terdapat tiga komponen utama yakni BSS, SSS, dan intelligent network.

Dari ketiga komponen utama diatas sisi BSS merupakan yang paling banyak bersinggungan dengan pengguna. Kenapa istilah BTS bisa begitu populer ?, sebab memang BTS lah komponen jaringan GSM yang pertama kali koneksi dengan ponsel Anda. Di Indonesia dikenal berbagai macam vendor BTS yang cukup populer, seperti Alcatel, Ericsson, Huawei, Motorola, Siemens dan Nokia. Kesemuanya memasarkan produk yang relatif serupa kepada para klien, yakni operator selular. Siemens merupakan vendor terbesar untuk pangsa radio station dan switching di Indonesia, dengan menguasai sekitar 60 persen dari pangsa pasar. Dimana Siemens memasok seluruh dari ribuan BTS Telkomsel, sebagian BTS Satelindo dan Excelcom. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini digambarkan mengenai alur sistem informasi yang terdapat pada komponen BSS.














Alur Sistem BSS

Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mengikuti alur sistem jaringan. Sebagai ilustrasi, pertama terpancar data atau signal dari ponsel yang diterima oleh antena (cell), dimana data atau signal tersebut dipancarkan lewat udara dalam area coverage cell BTS. Kedua data atau signal yang telah diterima oleh antena disampaikan melalui feeder (kabel antena), yang selanjutnya data atau signal tersebut diolah dalam module-module hardware dan software BTS. Setelah itu tercipta output data yang diteruskan ke rangkaian luar BTS, yakni BSC. Untuk menghubungkan transmisi antara BTS dan BSC dipergunakan microwave (berbentuk bulat mirip rebana).

Microwave


“Microwave dipergunakan untuk menggantikan peran fungsi kabel, seperti PCM cable atau fiber optic. Namun baik microwave dan fiber optic memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing”, ujar Hendarmin, technical instructor ICM Training Center Siemens. Kelebihan microwave ialah infrastruktur yang dibangun lebih murah, sedang kekurangan microwave kapasitas lebih rendah, kualitas bisa lebih buruk jika terjadi gangguan di udara. Lalu alternatif lain fiber optic, dengan kelebihan kapasitas lebih besar (fisik lebih kecil) ditunjang kualitas data lebih baik.


Sedang kekurangan fiber optic investasi lebih mahal, sebab memerlukan penggalian tanah atau laut. Excelcom merupakan operator yang mempopulerkan penggunaan fiber optic guna mendukung transmisi, istilah yang dulu dikenal dengan Connetrix. Selain itu microwave juga dapat dipergunakan untuk mendukung koneksi dari BSC ke TRAU (Transcoder and Rate Adaptation Unit), atau dari TRAU ke MSC. Proses alur tadi juga bisa berjalan dari arah sebaliknya. TRAU merupakan jalur penghubung dari BSS ke komponen SSS.

feeder BTS


Jenis dan kelas BTS

Kembali ke perihal BTS yang kita kenal, dalam istilah BTS juga dikenal berbagai pembagian kelas. Semisal untuk penempatan BTS, dibagi kedalam kelas indoor dan outdoor. BTS indoor mempunyai spesifikasi desain yang lebih ramping atau simpel, dan relatif lebih awet karena ditempatkan di dalam ruangan. Namun BTS indoor juga memiliki kelemahan pada penempatan ruangan tersendiri yang harus dilengkapi AC (air conditioner) sebagai pendingin. Rentang suhu yang dapat diterima komponen BTS antara –5 hingga 55 derajat celcius. Umumnya perangkat BTS ini yang terdapat di dalam shelter dan mall-mall.

Selain itu terdapat BTS outdoor yang mempunyai spesifikasi tidak memerlukan ruangan khusus, dapat ditempatkan di dinding (wall mounted), terowongan, dan dipinggir jalan. Sifatnya yang lebih fleksibel tidak lepas dari adanya kekurangan seperti desain yang lebih besar dan berat. Perbedaan biasanya hanya pada rack, tapi isi module nya hampir sama dengan BTS indoor.

BTS outdoor

Hendarmin yang juga aktif melatih engineer operator GSM menyebutkan kemampuan BTS juga dipengaruhi oleh kapasitas yang tersedia. Kapasitas dalam hal ini menyangkut daya tampung Trx (Tranceiver) atau frekuensi. Biasanya dalam satu tower BTS terdiri dari 3 Trx. Dimana satu Trx memiliki delapan time slot, artinya time slot inilah yang digunakan oleh subscriber pelanggan untuk melakukan komunikasi selular. Dari delapan time slot, satu time slot khusus digunakan untuk signaling yang berfungsi untuk membawa informasi tetntang parameter cell. Biasanya satu time slot ini juga dipergunakan untuk komunikasi data seperti GPRS. Sisanya tujuh time slot biasa digunakan untuk komunikasi voice. Jadi satu cell yang memiliki tiga Trx (3 x 8 time slot) – 1 time slot, artinya terdapat 23 time slot yang bisa digunakan oleh 23 pelanggan secara bersamaan.


Indoor BTS














Hubungan Antara Cell dan Coverage

Cell dalam BTS mempunyai kaitan erat dengan coverage (area layanan). Besar kecil nya cell tentu berpengaruh pada performa jaringan yang diterima oleh pelanggan. Penyediaan cell pun tidak terlepas dari faktor kontur permukaan bumi. Seperti tanah lapang, pegunungan, dan daerah gedung bertingkat mempunyai kebijakan tersendiri dalam pemasangan cell BTS. Berikut ini dijelaskan beberapa tipe cell, dan luas coverage yang mampu dicakup.


Trx BTS






Macro cell
– jenis ini yang paling gampang dilihat, sebab ditempatkan di atas gedung tinggi atau tower dengan ketinggian sekitar 50 meter lebih. Ciri dari macro cell yakni memiliki transmit power yang tinggi, dan coverage lebih luas.Umumnya macro cell banyak ditempatkan di daerah pinggiran kota yang mempunyai kepadatan rendah (low traffic). Macro cell sendiri dibagi ke dalam umbrella cell, dan standard cell. Jarak jangkauan bisa berbeda antar operator, tergantung desain yang dibutuhkan. Maksimum macro cell mempunyai jangkauan hingga 35 km, pada realitanya macro cell hanya beroperasi hingga 20 km saja. Ini disebabkan adanya halangan-halangan yang mengganggu penetrasi signal.

Micro cell – jenis ini biasanya ditempatkan di pinggiran jalan atau di sela-sela pojok gedung. Micro cell dirancang bagi komunikasi pelanggan dengan mobilitas tinggi atau dirancang untuk menyerap traffic, misalkan saat menelepon sambil naik mobil. Ciri dari micro cell yakni coveragenya kecil namun kapasitas besar dengan transmit power yang rendah. Biasanya menara BTS micro cell memiliki ketinggian 8 meter, namun banyak juga yang dipasang tanpa antena alias ditempel pada dinding. Micro cell sendiri ke dalam micro cell standar, pico cell, dan nano cell. Maksimum micro cell mempunyai jangkauan antara 500 meter hingga 1 km. (Haryo Adjie Nogo Seno/Jan04)








22 Okt 2010

Layar AMOLED Lebih Mahal




















Bila dicermati, ponsel dengan layar berteknologi AMOLED (Active-matrix organic light-emitting diode) memang baru beberapa gelintir yang hadir di pasaran lokal. Berkat layar AMOLED, performa visual layar ponsel bisa tampil lebih tajam dan lebih hemat energi. Tapi yang lebih utama, jenis layar ini sangat pas digunakan pada lingkungan outdoor, singkat cerita kalau menatap layar dibawah terik matahari, visual layar masih terlihat jelas. Inilah salah satu keunggulan komparatif AMOLED.

Tapi bukan perkara mudah buat tiap vendor mengadopsi AMOLED untuk smartphone terbarunya. AMOLED diketahui punya komponen harga lebih mahal ketimbang teknologi layar sebelumnya, contohnya seperti TFT (thin film transistor). Selisih harga komponen layar AMOLED dan TFT menurut sebuah sumber dapat mencapai US$12. Tentu ini membuat pihak vendor harus berpikir matang untuk mengadopsinya. Bila tak benar-benar smartphone 'spesial' tak mungkin dibekali AMOLED.




















Itulah salah satu alasan, mengapa smartphone berbentuk tablet masih jarang dibekali AMOLED, dan masih bertahan dengan TFT. Tak lain untuk menekan harga jual ke konsumen. Beberapa vendor yang juga memproduksi sendiri layar AMOLED tentu lebih mudah mengimplementasi jenis layar ini, sebut saja seperti Samsung dan LG. (Haryo Adjie Nogo Seno)

14 Okt 2010

Lebaran, Pengguna BlackBerry Tinggalkan SMS













Kemajuan teknologi jelas membawa implikasi pada bergesernya gaya hidup. Salah satu yang nyata menjelang Lebaran yakni bergesernya gaya berkirim pesan ditengah masyarakat. Sebelum tahun 2002, ucapan Selamat Lebaran masih populer menggunakan jasa surat ber-perangko, tapi setelah dibukanya layanan SMS lintas operator dan berlakunya sistem SKA (sender keep all), gaya berkirim pesan Lebaran mulai bergeser. Walau pesan lewat surat tetap punya segmen sendiri, seperti di level korporat misalnya.

Dengan pola SKA, memberi 'hawa sejuk' bagi operator untuk memberikan tarif SMS yang lebih murah lewat bungkus program promo. Dahsyatnya penggunaan SMS saat Lebaran bisa dilihat dari antisipasi operator dalam menangani trafik. Sebagai ilustrasi Telkomsel menyebut kapasitas SMSC (Short Message Service Center) mencapai 80.000 SMS per detik dan Indosat dengan bilangan 900 juta SMS per menit.

Ditantang Instant Messaging
Meski life time SMS diperkirakan masih panjang, tapi bukan berarti layanan semiliar umat ini tak bisa digeser. Digeser dari segi trafik tentu tidak, tapi dari segi tren booming kini SMS reguler harus bersaing melawan popularitas instant messaging (IM). IM bukan juga sesuatu yang terlalu baru. Hanya saja gaung IM belakangan ikut merambat naik seiring laris manisnya penjualan ponsel pintar BlackBerry yang mempunyai fitur BlackBerry Messenger (BBM).

Penelusuran beberapa responden BlackBerry di Jakarta, mengindikasikan pemakaian BBM begitu populer, bahkan ada yang berani menyatakan jarang lagi menggunakan SMS. Salah satunya diungkapkan Faizal Adiputra, penggiat komunitas BlackBerry di Jakarta ini menyebutkan, setiap hari Ia hampir tak pernah lagi berkrim pesan lewat SMS. Hal senada juga diamini Febriati Nadira, Head of Corporate Communication XL, menurutnya pengguna BlackBerry umumnya sudah jarang berkirim SMS. Untuk XL sendiri 90 persen kapasitas bandwidth BlackBerry terbukti memang lebih dominan digunakan untuk chatting.

Sifat BBM yang interaktif, lintas roaming dan lebih 'menyenangkan' ketimbang SMS memang menjadi indikasi kuatnya tren ini. Ditambah pihak operator juga jor-joran menurunkan tarif paket BlackBerry, plus kualitas koneksi dan kapasitas jaringan yang kian memadai.

Sadar akan meningkatnya tren BBM yang berjalan di platform data, operator pun unjuk gigi dengan meningkatkan kapasitas bandwidth BlackBerry. Pada Lebaran ini Telkomsel menyebutkan telah meningkatkan kapasitas BB menjadi 600 Mbps, Indosat 1 Gbps dan XL 800 Mbps.

Namun secara umum, kejayaan SMS tetap akan berkibar terus, bahkan tren penggunaan SMS dipercaya bakal meningkat dua kali lipat di tahun ini. Boleh jadi tren SMS meningkat secara umum, tapi rasanya bakal menurun di segmen pengguna smartphone BlackBerry yang saat ini jumlah user-nya sudah mendekati 1,5 juta di Tanah Air. (Haryo Adjie Nogo Seno)

NB : Artikel ini juga telah dimuat di Okezone.com pada 9 September 2010 dengan link http://techno.okezone.com/read/2010/09/09/327/371475/327/lebaran-pengguna-blackberry-tinggalkan-sms

12 Okt 2010

Morange - "Push Mail dengan Flash Message"













Walau masuk kategori push mail gratis, Morange nampak tak begitu memaksimalkan layanan ini. Pesan hanya bisa dibaca sekali dengan konsep flash message



Inilah aplikasi push mail gratis yang tersaji dalam payung playground application. Artinya push mail di Morange hanya menjadi salah satu bagian kecil dari beragam layanan aplikasi yang ditawarkan dalam payung Morange. Morange sendiri menyajikan pilihan chatting multi akun, upload foto, converter, gaming, dan beragam aplikasi dalam application center. Untuk bisa menikmati push mail dari Morange, terlebih dahulu harus join membuat akun Morange. Guna mencari keberadaan aplikasi push mail pun sebenarnya tak terlalu mudah, sebab push mail ‘agak tersembunyi’ dalam menu setting.

Meski aplikasi Morange dapat berjalan multitasking, pada layanan push mail tidak dapat menyimpan message, baik di inbox, outbox maupun sent box. Message yang masuk hanya bisa dilihat sekali saja (flash message). Untuk melihat lebih lanjut bisa membuka via web. Jenis layanan email yang bisa digunakan yakni Google Mail (Gmail), Windows Live, dan Yahoo Mail. Dilihat pada portal www.morange.com, nampak push mail memang tak lagi jadi fitur andalan. Aplikasi mobile client Morange dapat diunduh dalam versi Bahasa Indonesia. (Haryo Adjie Nogo Seno)

Sumber : www.morange.com atau http://m.morange.com
Besar File : 488 Kb
Harga : Gratis
Ponsel Pendukung : Java (J2ME) dan Windows Mobile


1. Install aplikasi Morange lewat ponsel di http://m.morange.com. Tersedia pilihan aplikasi berbasis Java dalam pilihan bahasa Inggris, Indonesia, dan Cina.






2. Proses unduh aplikasi berlangsung cepat, ukuran file tak terlampau besar. Untuk efisiensi gunakan jalur WiFi.







3. Bila aplikasi sudah terinstal, tinggal login. Tapi terlebih dahulu Anda harus registrasi untuk memiliki akun Morange.







4. Visual akun Morange yang sudah aktif (online). Morange punya banyak list aplikasi, seperti chat, message, friend, dan game Ocean Age.






5. Sayang push mail tidak ditampilkan di deretan list menu utama. Push mail bisa ditelusuri di application setting.







6. Dalam setting push mail terdapat pengaturan jumlah isi inbox virtual, push mail on/off, dan pilihan jenis akun email.







7. Setting email akun cukup mudah dengan pilihan Yahoo Mail, Gmail, dan Windows Live Hotmail. Kami ujicoba pada akun Yahoo dan Gmail.






8. Visual inbox Gmail di Morange. Inbox tetap dapat dibuka dengan jelas. Tapi sayang hanya bisa dilihat sekali saja, sebab Morange menganut konsep flash message.

9 Okt 2010

Mau Proyek LTE? Harus Ada Footprint 3G dong ...


















Seperti halnya saat 3G datang 5 tahun lalu, kini menjelang teknologi LTE (Long Term Evolution) hadir di Indonesia, para vendor jaringan sudah punya kesibukan sendiri untuk show of performance teknologi LTE mereka ke pihak operator selular. Rangkaian ujicoba ditawarkan para vendor ke operator A, operator B, dan operator C. Tapi hampir dipastikan vendor hanya berhasrat pada ujicoba ke Telkomsel, Indosat dan XL yang punya Capex (Capital Expenditure) dan jumlah pelanggan besar.

Sah-sah saja setiap vendor menawarkan solusinya, namanya juga dagang. Tapi tahukah Anda, bahwa tak sekedar solusi teknologi canggih yang diperlukan untuk mendapatkan kontrak atas proyek LTE. Hampir tiap operator besar, seperti Telkomsel dan Indosat men-”syarat”-kan, yang bakal mendapat proyek LTE adalah vendor jaringan yang sudah punya footprint 3G di jaringan operator yang bersangkutan.

Apakah itu footprint 3G? Tak lain adalah rangkaian jaringan pada gelar layanan 3G, mudahnya bisa diartikan seperti BTS (Base Tranceiver Station) 3G. Ambil contoh untuk Telkomsel, operator terbesar ini mempunyai supplier BTS 3G dari vendor Nokia Siemens Network (NSN) dan Huawei, Begitu juga misalnya dengan Indosat yang menggunakan solusi BTS 3G dari Ericsson. Walaupun belum pasti, besar kemungkinan mereka-merekalah yang bakal mendapat order instalasi komersial LTE pada waktunya nanti.

Selain NSN, Ericsson, dan Huawei tentu banyak vendor-vendor lain yang melirik pasar LTE di Indonesia, meski mereka tak punya footprint 3G di Indonesia. Salah satunya seperti Alcatel-Lucent (ALU), vendor ini punya pengalaman panjang memasok BTS untuk Indosat dan XL, tapi sayang tak punya portfolio produk BTS 3G di operator lokal. Oleh karena itu, ALU yang kini baru-baru ini menggelar LTE trial harus cukup puas bila ”hanya” mendapat kesempatan diundang untuk field test trial oleh operator besar.

ALU tak sendiri, ZTE pun kabarnya juga akan melakukan hal yang sama di Indonesia. Target vendor dalam jangka pendek tentu bukan untuk mendapatkan PO (purchase order), tapi sekedar show of force solusi di depan petinggi operator. (Haryo Adjie Nogo Seno)

19 Sep 2010

Samsung GT-I9000 Galaxy S















Serba Unggul dengan Super AMOLED


”Galaxy S bisa disebut sebagai ponsel Andoird kelas atas yang hadir dengan fitur dan fasilitas terdepan. Beragam fiturnya dibungkus dalam payung prosesor 1 Ghz”


Peta smartphone di tahun ini diperkirakan bakal semakin marak dengan kemunculan platform Android. Samsung Mobile sebagai vendor utama pemasok ponsel Android pun telah menyiapkan strategi matang menyambut era kejayaan sistem operasi besutan Google ini. Wujudnya yakni dengan segmen “Galaxy”, untuk pasar Tanah Air, ponsel Samsung Galaxy sudah hadir lewat seri GT-I5700 Spica. Nah, PT. SEIN (Samsung Electronics Indonesia) selaku pemegang merek Samsung Mobile telah bersiap meluncurkan seri Android terbaru, yakni GT-I9000 yang populer dengan sebutan “Galaxy S”.

Penambahan ikon “S” tentu ada maksudnya, ponsel ini digadang sebagai produk andalan Samsung di kelas Android high end. Fitur-fitur yang tertanam di ponsel ini jelas mampu membetot perhatian, dimulai dari adopsi layar super AMOLED, kamera 5 Mpix, rekam video berevolusi 1280 x 720 pixels, akses WiFi b/g/n, HSDPA/HSUPA, built in GPS, dan bluetooth versi 3.0. Dukungan aplikasi pun semarak, selain ada bekal Android Market, ponsel ini dibekali pula menu Samsung Apps. (Haryo Adjie Nogo Seno)

Desain
Tak bisa disangkal, desain Galaxy S mengacu pada bentuk iPhone, hanya Galaxy S yang punya dimensi 122,5 x 64,2 x 9,99 mm terlihat lebih tipis dibanding iPhone. Galaxy tampil minimalis dengan sedikit instrumen, terlihat hanya terdapat tombol lock screen dan tombol volume. Pengujian : menjajal dua touch sofkey navigation. Diantara dua softkey ditempatkan tombol back menu. Nilai : xx. Catatan : Galaxy S dirancang sangat ergonomis, terbukti dari penempatan audio jack dan konektor USB pada bagian atas ponsel.
















Layar
Galaxy S mengusung teknologi layar super AMOLED (active matrix organic light emitting diode) dengan kedalaman 16 juta warna. Dimensi layar terbilang besar, yakni 4 inchi dengan resolusi 800 x 480 pixels. Pengujian : eksplorasi menu-menu, termasuk memutar video. Wallpapaer pada home screen mempunyai efek “gelombang/getaran air” yang cukup realistis. Catatan : seperti halnya ponsel Android lainnya, layar Galaxy S juga dibekali kemampuan akselerometer.

Kamera
Kamera adalah salah satu daya tarik Galaxy S, dengan resolusi 5 Mpix (2592 x 1944 pixels) kualitas image terbilang sangat baik. Fitur pendukungnya mencakup white balancing, efek, night mode, multishot, dan 4x digital zoom. Pengujian : menjajal memotret dengan resolusi 5 Mpix plus mengaktifkan fitur GPS geo tagging. Catatan : tak seperti ponsel Samsung lainnya, Galaxy S tak dibekali tombol shortcut kamera. Kamera juga tak dibekali flash light dan macro mode. Anda bisa memaksimalkan hasil jepretan lewat menu foto editor.

Browser
Google browser pada ponsel ini menyajikan kemampuan zooming lewat double tab. Ada beberapa pengaturan yang menarik untuk browser, seperti load images on/off, enable java script on/off, dan text size. Pengujian : menjajal kemampuan forward page dan multi window screen. Dalam uji coba, browser dapat membuka hingga 5 halaman dalam waktu bersamaan. Catatan : browsing lebih nikmat dilihat dari moda landscape, setiap input navigasi teks browser langsung terkoneksi dengan keyboard virtual yang “ergonomis”.



















Pemutar Musik
Fitur yang satu ini juga tampil menarik, pemutar musik dapat memutar format MP3/WAV/eAAC+/AC3, dan FLAC. Kelengkapan menu pendukungnya yakni equalizer, bluetooth stereo, bass booster, play list, dan share track via bluetooth/email. Pengujian : memutar melodi lewat speaker dan headset stereo. Kualitas pancaran suara sangat jernih lewat speaker. Catatan : beberapa fitur, seperti bass enhancement hanya bisa dinikmati lewat headset. Meski suara jernih, ponsel ini tak dilengkapi dual speaker.

Rekam Video
Ada yang spesial dari kemampuan rekam video di Galaxy S, dimana resolusi maksimumnya 1280 x 720 pixels dengan 30 frame per second. Sedang resolusi terendah yakni 176 x 144 pixels. Menu pendukung rekam video seperti outdoor visibility, timer, white balance, dan efek. Pengujian : menjajal dengan rekam video 60 detik dengan resolusi terbesar. Kualitas video ketika ditransfer ke layar PC sangat baik, rasanya juga pas untuk disalurkan lewat TV out. Catatan : meski video player bisa memutar format 3Gp dan MPEG4. Hasil rekam video otomatis disimpan dalam format 3Gp.

FM Radio
Tidak seperti seri pendahulunya, Galaxy Spica. Ponsel Galaxy S sudah dilengkapi builtn in FM Radio. Kemampuan FM radio mencakup show station ID, alternatif frekuensi, dan background playing. Juga terdapat menu FM radio off, yakni mematikan radio otomatis setelah 30 menit hingga 2 jam. Pengujian : Galaxy S punya kemampuan scan otomatis channel radio, dalam uji coba 43 channel radio dapat disimpan, dimana 6 channel bisa di set sebagai favorit. Catatan : aktivasi radio masih tetap membutuhkan headset sebagai antena.

Samsung Apps
Galaxy S mengadopsi Android versi 2.1 (Eclair), dengan demikian sudah dibenamkan aplikasi Market untuk mengunduh aplikasi-aplikasi berbayar dan gratisan Android. Tapi lain dari itu, Samsung juga membuat aplikasi Samsung Apps. Pengujian : membuka dan menjajal mengunduh salah satu aplikasi yang gratisan. Aplikasi yang disajikan disini dirancang benar-benar pas untuk digunakan di Galaxy S, salah satunya video editor. Catatan : koneksi untuk mengunduh aplikasi membutuhkan file yang besar, ada baiknya manfaatkan jalur WiFi.

Email
Galaxy S sangat akomodatif untuk urusan email, sebagai pengusung kejayaan Google, tentu ada bekal aplikasi Google Mail. Tapi ada menu email yang sifatnya independen, disini Anda bisa memasukan beragam email selain Google Mail. Pengujian : mencoba instal akun Gmail dan Hotmail. Agar ada kesan ’push mail’, mencoba pengaturan check interval frequency per 5 menit. Agar lebih bergaya, Anda bisa men-setting identitas lewat signature. Catatan : Tidak ada pengaturan limit konten email, jadi konsumsi data bakal cukup besar, gunakan tarif data unlimited.

Google Maps
Dalam paket uji coba, Galaxy S hanya dibekali aplikasi Google Maps versi 4.0. Salah satu keunggulan navigasi maps yakni terdapatnya built in GPS (global positiong system). Pengujian : untuk mendapatkan lokasi keberadaan Anda yang terkini, silahkan tab my location, otomatis sinyal GPS akan mencoba mencari tahu dimana koordinat Anda. Kami juga menjajal fitur latitude dan direction yang cukup populer saat ini. Tampilan layer bisa berupa moda traffic dan satelit. Catatan : akurasi dan akselerasi kemampuan GPS amat terkait dengan kondisi cuaca.

Bluetooth 3.0
Selain menjadi ponsel pertama yang menghadirkan layar super AMOLED, Galaxy S juga ponsel pertama yang menghadirkan fitur bluetooth 3.0. Secara teori bluetooth 3.0 mampu menghantarkan kecepatan akses data 24 Mbps, bandingkan dengan versi 2.0 yang punya speed akses 3 Mbps. Pengujian : melakukan uji coba standar, untuk transfer data dari ponsel ke PC dan menjajal bluetooth stereo headset. Catatan : untuk mendapat performa 24 Mbps, bluetooth colocated dengan akses WiFi. Tidak ada kendala untuk transfer ke perangkat dengan bluetooth 2.0.

Kinerja
Kinerja fitur Galaxy S bisa dibilang sangat memuaskan, pemakaian beberapa aplikasi secara bersamaan berjalan sempurna. Hal ini tak lepas dari penggunaan prosesor ARM Cortex A8 1GHz. Berbeda dengan Galaxy Spica yang memori internalnya cuma 180 Mb, maka Galaxy S punya memori internal hingga 16 Gb. Itupun masih ditambah kemampuan memori eksternal Micro SD hingga 32 Gb. Ukuran layar 4 inchi dijamin membuat visual untuk memutar video begitu mengasyikan.

Kinerja Baterai
Galaxy S menggunakan jenis baterai lithium Ion berkapasitas 1500 mAh. Tidak ada informasi resmi dari vendor untuk kemampuan waktu bicara dan waktu siaganya. Dari hasil uji coba, posel di charge dalam kondisi penuh, baterai masih tersisa 25% setelah 4 hari waktu siaga dalam pemakaian minimal.


Spesifikasi
DESAIN Full Touch Screen
DIMENSI 122,5 x 64,2 x 9,99 mm
BERAT 124 gram
RINGTONE Polifonik dan MP3
PROSESOR ARM Cortex A8 1GHz
Sistem Operasi Android OS, v2.1 (Eclair)
Jaringan GSM quad band dan HSDPA 900/1900/2100

Layar
Layar Luar tidak ada
Kedalaman warna tidak ada
Ukuran tidak ada
Resolusi tidak ada
Layar Dalam ada
Kedalaman warna TFT 16 juta warna super AMOLED capacitive
Ukuran 4 inchi
Resolusi 800 x 480 pixels

Memori
Internal 16 GB
Eksternal 32 GB (Micro SD)
Hotswap ada
Phonebook dinamis
Call record ada
SMS record dinamis

Konektivitas
GPRS kelas 12
EDGE kelas 12
HSDPA ada, 7,2 Mbps
WLAN/Wi Fi ada (b/g/n), DLNA
Bluetooth 3.0
Infrared tidak ada
Kabel Data USB 2.0 micro USB
PC Sync ada

Kamera
Kualitas 5 MP
Resolusi Max 2592 x 1944 pixels
Auto Focus ada
Flash Light tidak ada
Night mode ada
Digital Zoom ada
Macro Mode tidak ada
Landscape View ada
Multishot ada
White Balancing ada
Kontras ada
Brightness ada
Efek ada
Timer ada
Geo tagging ada

Video
Resolusi Max 1280 x 720 pixels
Kualitas rekam high, medium, low
Player 3GPP dan MP4
Video Editor ada (download dari Samsung Apps)
Slow Motion tidak ada
Insert tidak ada
Efek tidak ada
Mute Record ada
Durasi Max tergantung memori

Musik
Player MP3/WAV/eAAC+/AC3
Equalizer ada
Shuffle ada
Play List ada
Bass booster ada
Composer tidak ada
Downloadable ada
Shortcut Button tidak ada
Stereo Speaker tidak ada
3D Sound tidak ada
A2DP headset ada
Multitasking ada
Channel List ada
Radio FM ada
Rekam Siaran tidak ada
Save Option ada