31 Mar 2010

Scan2PDF



















Pindai Foto Ke Format PDF


Scan2PDF menghadirkan kemampuan memindai cepat dari hasil foto ke format PDF. Hasil file dapat dikirim langsung lewat email, lebih cepat, dan lebih ringkas


Windows Mobile (Winmo), sebagai sistem operasi besutan Microsoft dikenal handal menghadirkan aneka fitur dan software guna mendukung peran mobile office. Dan, kini kemampuan mobile office Winmo semakin mumpuni dengan hadirnya software Scan2PDF (baca : scan to PDF) versi 1.0.226. Software ini dirancang khusus untuk ponsel Winmo Professional dan Classic yang mengusung teknologi layar sentuh. Walau dalam rilis vendornya, disebutkan Winmo Smartphone yang non layar sentuh juga segera dapat menikmati Scan2PDF.

Scan2PDF adalah software ringan yang bekerja dengan membaca dan memindai hasil image foto ke dalam format digital PDF (portable document format). Software ini pun tak sekedar memindai, Scan2PDF dilengkapi pengaturan kualitas hasil foto dan pengaturan ukuran PDF. Hasil Scan PDF juga dapat dikirim langsung lewat email dari dalam menu di software ini. Penerima file PDF dengan mudah dapat membuka dan melihat file lewat software Adobe Reader yang tertanam di PC/laptop atau smartphone. Selain visual lebih menarik, dengan format PDF dokumen dapat dikirim lebih ringkas lewat sistem kompresi dalam satu berkas, dan tentu juga lebih aman berkat adanya DRM (digital right management). (Haryo Adjie Nogo Seno)

1.
Sayang Scan2PDF bukan free software, tapi tersedia free demo yang bisa Anda nikmati. Pada full version tersedia menu untuk edit dan crop.









2.
Tampilan awal Scan2PDF. Cukup ringkas, bila ingin langsung scan terdapat menu scan page. Scan dapat dilakukan lewat kamera tanpa dukungan flash.









3.
Scan2PDF bekerja dengan memutar foto landscape ke portrait. Kualitas hasil PDF bisa di setting mulai dari high quality, medium quality, dan never.









4.
Ukuran file PDF bisa disesuaikan, tersedia bentuk file ukuran A4 dan letter. Juga ada pengaturan folder penyimpanan hasil file scan.










5.
Proses scan foto berlangsung relatif cepat, di dalam proses tersebut dilakukan pola rotating dan saving picture.










6.
Hasil scan PDF langsung bisa dipantau lewat beragam ukuran zoom, mulai dari 50%, 100%, 200% dan whole (keseluruhan).










7.
Untuk proses pasca menjadi file PDF, Anda bisa memberi nama file, view PDF, kirim email langsung, dan clear scaned pages.










8.
Ilustrasi halaman pengiriman email berikut attachment, file dapat dikirim langsung ke beberapa alamat sekaligus. Anda pun bisa menuliskan teks pengantar.









Sumber : http://www.pdfscanner.biz/
Besar File : 245 Kb CAB.
Harga : US$ 14,95 / tersedia free demo
Ponsel Pendukung : Windows Mobile Professional 5/6

25 Mar 2010

Mengintip Model Bisnis Aplikasi Operator














Kini eranya serba bundling, tak hanya bundling produk, layanan aplikasi pun dibungkus dalam skema tarif bundling yang memikat. Operator untung, pelanggan juga puas



Dampak krisis ekonomi tentu dirasakan langsung operator, dimana daya beli pelanggan menurun yang berimbas pada belanja pulsa, dan ujung-ujungnya ARPU (average revenue per user) operator stagnan, bahkan cenderung turun. Padahal disisi lain, biaya investasi dan beban operasional terus meningkat akibat inflasi global.

Tentu operator punya beragam strategi untuk mempertahankan dan meningkatkan pendapatan, salah satunya dengan mengoptimalkan value addes service business model. Dalam perspektif ini bisa dilihat kaitan kerjasama antara operator, CP (content provider) dan bundling produk. Bundling produk terbilang paling laris saat ini, hampir semua vendor ponsel dan CP saling giat untuk merapat di jalur bundling, terutama dengan operator selular kelas atas.











Ada beragam tipe bundling, seperti bundling produk, bundling layanan, dan bundling produk plus layanan. Contoh paling populer seperti skema paket BlackBerry, dimana mencakup bundling produk dan layanan secara terpadu. Kini operator umumnya mendorong bundling yang mampu menggiatkan trafik data. Untuk itu tiap bundling produk disertai paket aplikasi. Menurut informasi dari white paper Ericsson ”Unlocking The Value of Operator Assets” yang dirilis bulan Oktober 2009, terdapat 3 model bisnis yang bisa dilakukan operator terkait aplikasi. Pilihan model bisnis diantaranya adalah market centric, operator centric, dan device centric.

Bila diperhatikan pada tabel, model market centric adalah yang paling populer diterapkan di dunia, dan juga di Tanah Air. Alasannya sederhana, market centric paling banyak menghasilkan keuntungan. Pada market centric terdapat peran agregator sebagai pengumpul lisensi konten. Berkat adanya agregator atau disebut juga broker, operator lebih mudah mengatur pola kerjasama dengan CP. Hal ini umum dijumpai dalam pemasaran konten berupa game dan SMS premium. Singkat kata di model ini operator dan agregator membuat sebuah ekosistem layanan yang bisa digunakan lintas operator dan jenis ponsel.

Ada lagi yang lebih canggih, CP yang menciptakan aplikasi gabungan. Salah satunya yang terkenal dari dalam negeri adalah Mobinity. Aplikasi ini menyajikan paduan layanan mulai dari jejaring sosial, update berita, dan chatting. ”Kini sedang tren aplikasi chat dan jejaring sosial, selain ada agregator juga dikenal istilah integrator, di integrator peran CP hanya mengumpulkan beberapa channel, contohnya seperti eBuddy, Palringo, dan Mig33 yang menyediakan multi akun chatting,” ujar Antonius Aditya, praktisi dan developer dari Yogyakarta. Menurut Aditya, konsep aplikasi integrator cocok untuk CP baru guna menarik pelanggan dalam jumlah besar.

Model bisnis kedua, operator centric. Disini aplikasi hanya dirancang untuk berjalan di operator tertentu tapi dapat berjalan lintas merek ponsel. Contoh pada aplikasi embedded, seperti I-go Indosat, My Pulau dan Chatbox Telkomsel. Operator disini mendapat keuntungan lebih sedikit dibanding market centric, sebab hanya berperan sebagai reseller.

Dan model bisnis ketiga, device centric, pada model ini aplikasi hanya berjalan untuk sebuah merek ponsel. Contohnya BlackBerry messenger, Nokia messenger, dan Esia Messenger. Pada model ini operator mendapat keuntungan paling sedikit, sebab peran operator sebatas penyedia jaringan mobile broadband.

Diperkirakan 3 model bisnis aplikasi ini akan terus berkembang sesuai porsi pasarnya. Selain operator yang tak ingin kapasitas jaringannya idle, pihak vendor jaringan nyatanya terus gencar menawarkan solusi teknologi dan pinjaman dana ke operator guna pengembangan aplikasi. (Haryo Adjie Nogo Seno)

17 Mar 2010

Mengintip Layanan Selular di Negeri Para Mullah

















"Walau menguasai teknologi nuklir dan persenjataan modern, untuk penguasaan teknologi selular, Iran justru bertolak belakang. Tapi negeri Mullah ini tengah menyiapkan gelar layanan 4G"



Dari ratusan negara di dunia, tak banyak yang mampu menandingi popularitas Iran. Negeri kaya minyak ini memang sedari dulu mempunyai pesona kontroversi luar biasa. Semenjak tergulingnya rezim Mohammad Reza Pahlavi diakhir tahun 70-an, Iran dibawah pemimpin spiritual, Ayatollah Ali Khamenei, mengambil jarak yang tajam dengan dunia barat, terutama Amerika Serikat (AS) dan Israel. Hampir tiap saat terjadi perang urat syaraf yang berujung pada potensi aksi militer.

Kini Iran dibawah pimpinan Presiden Mahmoud Ahmadinejad tak kalah galaknya terhadap AS. Dengan niat membangun proyek nuklir untuk pembangkit tenaga listrik, Iran berani menantang hegemoni AS dan Israel. Inilah yang membuat Iran hingga kini selalu dalam keadaan siaga perang. Walau dikenakan beragam embargo, tapi hebatnya Iran tetap eksis dalam berbagai bidang, tak cuma pengembangan persenjataan, tapi urusan ekonomi dan adaptasi teknologi pun terbilang cukup maju, untuk ukuran negeri yang sedang di embargo.

Dalam kesempatan kunjungan selama 3 hari 2 malam di Tehran, Ibu Kota Iran, saya melihat sesuatu yang unik seputar tren telekomunikasi selular. Pengguna ponsel di Iran kini mencapai 41 juta, bandingkan penduduk Iran yang 70 juta jiwa, dengan tingkat penetrasi selular mencapai 37% per tahun. Di Iran terdapat 5 operator selular GSM, yakni Telecommunication Company of Iran (TCI), Telecommunication Kish Company (TKC), popular dengan sebutan KIFZO, TCI-Isfahan (Celcom), RIC dengan Taliya GSM900 sebagai provider layanan GSM pra bayar, dan Irancell Telecommunication – MTN Irancell. Tidak ada operator pengusung layanan CDMA, maklum teknologi CDMA dipasok oleh AS.

Kelima operator hingga kini belum menyiapkan layanan 3G. Bisa dikatakan layanan selular di Iran, terasa seperti di Indonesia saat era 90-an. Mungkin bagi Anda yang ingin nostalgia dengan layanan selular era 90-an bisa bertandang ke Iran. Untuk layanan data masih mengandalkan GSM/CSD/ HSCSD, hal ini didukung dengan masih adanya iklan “supporting Fax & Data 9,6 – 14,4Kbps”.

Walau demikian, layanan tambahan (Value Added Service) yang memanjakan pelanggan tetap ada, seperti News, Call conference, Current date, Quran, Poem, Call me back, dan End of Call Notification service. Ada yang harus diperhatikan bila mau mengisi pulsa, biasanya dibedakan berdasarkan warna (semisal : Red untuk 100,000 Rials; Blue untuk 200,000 Rials dan Yellow untuk 400,000 Rials).

Pemerintah Iran termasuk jeli memadukan bidang telekomunikasi dan wisata, ini diwujudkan dengan adanya menara telekomunikasi yang termasuk nomer 5 tertinggi di dunia. Borj-e Milad, adalah menara terpadu dengan ketinggian 435 meter dan merupakan karya insinyur dalam negeri. Di menara inilah berbagai macam media pemancar ditempatkan. Ada beberapa tower yang saya temui, namun pada area tersebut nyaris semua sinyal akan blank. Saya yakin tower tersebut adalah tower jamming, sepanjang perjalanan ada beberapa spot yang memang di-jamming, ini mungkin salah satu kekuatan dari kampanye perang elektronika atau electronics warfare.

Ada yang menarik seputar bisnis telekomunikasi, Telkom Indonesia ternyata pernah berencana untuk mengakuisisi atau sekedar membeli saham Iran Tel hingga lebih dari 50%. Namun kabar yang pernah bertiup santer itu akhirnya menguap, mungkin ada pertimbangan lain dari Telkom Indonesia, seperti kondisi politik internasional yang kurang menguntungkan.

Meski layanan selular GSM di Iran terkesan tertinggal, tapi negeri Mullah ini justru telah siap melompati teknologi 3G, ini dibuktikan dengan persiapan kehadiran 4G, seperti WiMax dan LTE (long term evolution). Banyak pelajaran dari langkah Iran yang patut ditiru oleh Indonesia, terutama dalam strategi membangun harga diri bangsa. Salah satu kunci sukses Iran karena negeri ini tak memiliki permasalahan energi listrik. Dengan aktifnya pembangkit listrik tenaga nuklir, Iran memiliki kemandirian energi. Melimpahnya energi pada akhirnya turut meningkatkan daya kreatifitas masyarakatnya. (Arief Setia Nugroho/Tehran, Iran)

15 Mar 2010

Samsung GT-B7320 Omnia Pro


















QWERTY Windows 6.5 dengan Fitur Terbaru


“Omnia Pro digadang Samsung Mobile sebagai tawaran menarik di segmen QWERTY phone, performa kian optimal dengan Windows Mobile 6.5”


Sosok ponsel pintar ini mulai ditampilkan ke publik pada ajang “Samsung Unpacked” di Singapura bulan Juni lalu. Sesuai rencana, maka Omnia Pro akhirnya masuk ke pasar Indonesia. Omnia Pro disegmenkan sebagai ponsel berbasis Windows Mobile (Winmo) dan ditawarkan untuk kelas menengah, dengan range harga dibawah Rp 3 juta. Tapi dibanding seri QWERTY Samsung sebelumnya, Omnia Pro tampil lebih bergaya ala BlackBerry Curve. Dan dari segi fitur, ponsel ini terlihat cukup update dengan mengadopsi fasilitas WiFi, built in GPS, bahkan sampai akses 3G HSUPA.

Di awal pemunculan, Omnia Pro dibekali sistem operasi Winmo 6.1, tapi sesuai tuntutan pasar, Omnia Pro yang akan dipasarkan telah di upgrade ke Winmo 6.5. Untuk sementara, Omnia Pro menjadi ponsel berbasis Winmo 6.5 standard yang pertama diperkenalkan di Tanah Air. Dengan Winmo 6.5, ada beragam fitur baru yang diperkenalkan, seperti pilihan themes menarik, aplikasi backup My Menu, dan Windows Market Place. Selain fitur-fitur tadi, Omnia Pro atau yang disebut pihak vendornya dengan istilah ”Jackie” juga dilengkapi fasilitas kamera 3,2 Mpix. (Haryo Adjie Nogo Seno/Des09)

Desain

Seperti sudah disebutkan, desain Omnia Pro cukup mirip dengan tipe Curve BlackBerry. Rancangan ponsel cenderung bergaya konservatif tapi ergonomis. Dengan dimensi 111,8 x 59,6 x 12,6 mm, Omnia Pro termasuk kelas ponsel QWERTY yang mungil di pasaran. Pengujian : menjajal tombol navigasi empat arah dan menggunakan ponsel dalam beberapa kondisi pemakaian. Nilai : 3,2. Catatan : Ponsel ini tak dilengkapi tombol shortcut khusus untuk akses kamera. Juga hanya terdapat satu slot untuk digunakan beragam fungsi, seperti charger, kabel data dan stereo headset.


Layar
Meski kedalaman layar sebatas 65 ribu warna TFT, soal tampilan dan kualitasnya terbilang sangat baik. Dengan adopsi Winmo standard, layar landscape bersifat non touch screen. Ukuran layar 2,4 inchi atau 30 x 50 mm dengan resolusi 320 x 240 pixels. Rancangan layar ini memang pas untuk menunjang ponsel messaging dan visual dibawah sinar matahari dapat terlihat jelas. Pengujian : menjajal aplikasi chatting dan memutar video/musik. Nilai : 3,3. Catatan : untuk aplikasi chatting Palringo, tampilan ukuran huruf terlihat sangat kecil.

Internet Browser
Untuk menunjang akses browsing, Omnia Pro dibekali Interner Explorer (IE) 7.11. Fitur pada browser ini terbilang apik, mencakup zooming, navigasi kursor, pangaturan text size, play sound, setting desktop atau mobile, show picture, dan copy/paste tulisan. Pengujian : menjajal browsing di situs detik.com, menggunakan fungsi zooming dan navigasi kursor. Menguji fasilitas send link alamat situs lewat SMS dan email. Nilai : 3,1. Catatan : Selancar navigasi akan lebih cepat bila fasilitas show picture di off-kan.

Instant Messaging (IM)
Dengan sistem operasi Winmo, beragam aplikasi IM, baik yang gratis dan berbayar dapat dijankan di Omnia Pro. SELULAR dalam test ini menjajal aplikasi Palringo, aplikasi chatting multi network ini dapat berjalan baik dengan aktivasi cepat. Pengujian : untuk memudahkan penggunaan, beberapa aplikasi, termasuk Palringo dapat dibuat shortcut menu pada layar home screen. Aplikasi dalam uji coba berhasil berjalan multi tasking. Nilai : 3. Catatan : Dalam versi uji coba, Omnia Pro sudah dibenamkan aplikasi IM Fring.

Kamera
Kamera 3,2 Mpix (2048 x 1536 pixels) ditunjang dengan fitur white balance, smile shot, ISO sampai 400, pilihan efek, dan opsi shooting mode. Setting kamera pun bisa mengakomodasi scene portrait, landscape, sport, dan sunset. Tapi sayang untuk rekam video resolusi maksimalnya masih QVGA. Pengujian : mengambil foto dengan resolusi 3 Mpix pada scene sport. Upload foto ke situs Facebook dan menjajal fasilitas editing foto. Nilai : 3,1. Catatan : kamera dilengkapi cermin kecil, tapi sayang tidak dilengkapi tombol shorcut dan fasilitas flash.



Windows Market Place

Fitur ini termasuk baru untuk Winmo 6.5, dan dirancang embedded. Lewat fitur ini Anda bisa melihat dan men-download aneka aplikasi khas Winmo. Pilihan kategori mencakup whats new, categories, dan my applications. Pengujian : mencari aplikasi berdasar most popular, tersedia banyak pilihan aplikasi baik yang berbayar dan gratisan. Kami mencoba download aplikasi gratis Facebook for Windows Mobile dan Google Maps. Nilai : 3. Catatan : Ukuran aplikasi rata-rata cukup besar, ada baiknya manfaatkan koneksi WiFi.

FM Radio
Fitur satu ini bisa dibilang selalu menjadi favorit dikala senggang. FM radio tampil dengan skin baru, menu pendukung lainnya seperti channel list, manual tuning dan setting radio per region. Uniknya FM radio dibekali kemampuan opsi ”turn on/off radio after a phone call”. Pengujian : Menguji scan channel list radio, dalam uji coba dapat tersimpan 36 channel radio di Jakarta. Mendengarkan radio lewat headset dan speaker phone secara multi tasking. Nilai : 2,9. Catatan : koneksi tetap membutuhkan sambungan headset. Tidak dilengkapi fasilitas rekam siaran.

Kinerja
Dengan adopsi Winmo sebenarnya kadar kualitas ponsel ini sudah bisa ditakar, apalagi Omnia Pro dibekali prosesor MSM 7201A 528 Mhz dari Qualcomm. Banyak fitur handal lain yang sudah umum diketahui, seperti office mobile, pemutar musik, active sync, dan email setup. Kemampuan fitur tersebut bisa dibilang masih serupa. Meski Omnia Pro tak dibekali stereo speaker, tapi pancaran kualitas suaranya bisa dibilang sangat baik. Buat yang gemar ber-social networking, ada menu khusus untuk mengimpun link-link jejaring sosial dalam communities. Meski dibekali GPS, pada paket jualnya tidak dibekali aplikasi map digital.

Samsung GT-B7320 Omnia Pro
Skor Akhir : 3,1

Kinerja Baterai
Omnia Pro dibekali baterai standar Lithium Ion dengan kapasitas 1480 mAh. Pihak vendor menyebut ponsel ini mempunyai waktu siaga sampai 590 jam, dan waktu bicara sampai 10 jam. Dalam uji coba, baterai bisa bertahan sampai 2 hari dengan aktivasi aplikasi Palringo secara penuh.

Spesifikasi
DESAIN QWERTY Bar
DIMENSI 111,8 x 59,6 x 12,6 mm
BERAT 110 gram
RINGTONE MP3/Polifonik
PROSESOR Qualcomm MSM 7201A 528 MHz
Sistem Operasi Windows Mobile 6.5 standard
Jaringan GSM Quad band/3G HSDPA Triple band

Layar
Kedalaman warna TFT 65 ribu warna
Ukuran 2,4 inchi
Resolusi 320 x 240 pixels

Memori
Internal 100 MB
Eksternal Micro SD (hingga 16GB)
Hotswap Tidak ada
Phonebook Dinamis
Call record ada

Konektivitas
GPRS/EDGE ada, kelas 10
HSDPA 7,2 Mbps
HSUPA 2 Mbps
Bluetooth 2.0 A2DP
Kabel Data micro USB
WiFi ada, b/g
PC Sync ada

Kamera
Kualitas 3,2 Mpix
Resolusi Max 2048 x 1536 pixels
Night mode ada
Digital Zoom ada
Landscape View ada
Multishot ada
White Balancing ada
Efek ada
Timer ada

Video
Resolusi Max QVGA
Kualitas rekam high, medium, low
Player 3GPP/MPEG4
Mute Record ada

Musik
Player MP3/AMR/WAV/ACC/ACC+
Equalizer ada
Shuffle ada
Play List ada
Downloadable ada
Stereo Speaker Tidak ada
3D Sound Tidak ada
A2DP headset ada
Multitasking ada
Channel List ada
Radio FM ada, dengan RDS
Auto Search ada
Save Option ada

Internet
Browser Internet Explorer
Full xHTML ada
Zoom ada
Auto Configuration ada

Baterai
Tipe Lithium
Kapasitas (mAh) 1480
Standby time (jam) 590 jam
Talk time (jam) 10 jam

11 Mar 2010

Antara Strategi Bundling dan Promo Limited Edition




















”operator dan tokolah yang nantinya akan mem-bundling kontrak dengan ponsel yang sesuai dengan besarnya kontrak”


Berbagi sedikit pengalaman saat kuliah di negeri Kincir Angin, saya sempat magang di perusahaan ponsel ternama di kota Delft, Belanda selama setengah tahun. Sudah lumrah bila dilucurkan sebuah produk baru, saya selalu berkesempatan untuk menjajalnya. Seperti sudah diketahui, pasar ponsel di belahan Eropa Barat didominasi oleh segmen pasca bayar, dimana yang berlaku adalah ’hukum’ kontrak untuk berlangganan selama periode 1 atau 2 tahun. Kebanyakan ponsel bahkan tidak di-operator locked, sehingga dapat digunakan dengan kartu SIM dari operator lain.

Seringkali operator mengadakan promosi yang menarik, sehingga dianggap ‘good deal”. Dengan biaya bulanan yang tidak terlalu mahal, paket percakapan dan SMS yang memadai, pengguna ponsel bisa mendapatkan ponsel terbaru yang apabila dibeli tanpa berlangganan akan mahal sekali harganya. Spesial paket seperti ini biasanya di SIM-locked untuk jangka waktu 1 atau 2 tahun (bergantung pada lamanya kontrak), dan hanya bisa digunakan dengan SIM-card operator langganan. Cirinya antara lain memiliki logo operator di body ponselnya. Serupa dengan pola paket ponsel BlackBerry dengan Indosat yang mengadopsi sistem locked.

Dengan pola tersebut bisa dibilang pasar yang ada mengadopsi konsep operator market. Bahkan, ponsel pasca bayar pun kebanyakan di bundle oleh operator, seperti yang dilakukan kebanyakan operator CDMA di Tanah Air.

Strategi Limited Edition
Untuk menambah hangatnya persaingan, vendor seperti tempat saya magang kerap membuat ‘exclusive deal’ dengan operator. Bentuk kerjasamanya bermacam-macam. Namun yang sering dilakukan adalah eksklusivitas warna. Contohnya untuk sebuah handset yang menduduki peringkat 1 Gfk (Growth for Knowledge, market research company) selama berminggu minggu, vendor mengeluarkan lebih dari 5 warna berbeda. Satu warna adalah warna dasar dan tidak diperuntukkan special operator ataupun toko. Warna lainnya merupakan hak eksklusif dari operator yang berbeda, atau toko yang meminta warna khusus untuk menyambut event tertentu.

Sebagai contoh, warna pink sebuah ponsel hanya diproduksi secara eksklusif untuk toko ponsel bernama The Phone House dalam rangka menyemarakkan hari Valentine. Warna emas, hanya diproduksi khusus untuk sebuah operator dalam rangka menyemarakkan acara pemilihan Elite Model Look. Selain itu, ketika vendor tempat saya magang dan salah satu operator terbesar di Belanda sama-sama mensponsori sebuah film box-office bertemakan cinta, warna merah pun ditelurkan ke pasaran. Warna warna eksklusif ini membuat ponsel menjadi limited edition, dan bisa menambah kebanggan bagi sang pemilik ponsel.

Dilihat dari kacamata vendor, kerjasama dengan operator dan retail akan membantu meningkatkan penjualan, terutama jika dipadu dengan strategi pemasaran yang efektif dari pihak vendor sendiri. Walaupun vendor dapat berinisiatif untuk menawarkan berbagai jenis ponsel yang custom made untuk operator tertentu, operator dan tokolah yang nantinya akan mem-bundling kontrak dengan ponsel yang sesuai dengan besarnya kontrak.

Tampaknya praktek ini dirasa masih sulit untuk diterapkan di Indonesia. Kendala utamanya bukanlah terbatasnya kreativitas orang Indonesia dalam menciptakan paket yang menarik, tapi lebih kepada masih rendahnya jumlah penggunaan pasca bayar. Sistem pasca bayar di negara maju sangat sistematis dan juga kuat dilindungi hukum dan badan kredit. Apabila ada konsumen yang tidak membayar otomatis namanya di black list di badan kredit nasional.

Di Indonesia tampaknya institusi terkait masih belum terintegrasi sepenuhnya dan koordinasi antar institusi dirasa masih kurang. Misalnya, masih ada orang yang memiliki 2 buah KTP. Walau banyak tantangannya, seiring perkembangan sistem pemerintahan dan perbankan, sebenarnya kontrak bundling dengan ponsel bisa dikembangkan lebih jauh. Pola di Indonesia bisa saja benar-benar sama seperti di Eropa tadi, tapi untuk implementasi secara besar-besaran mungkin pihak operator masih harus berpikir cermat. Maklum semakin besar unit yang dilempar ke pasar, risiko yang ditanggung juga cukup tinggi. (Adinda Nesvia, Pemerhati Telekomunikasi, saat ini bekerja di salah satu vendor ponsel)

8 Mar 2010

Nokia Point & Find














Bernavigasi Lewat Kamera


Sebagian dari Anda mungkin pernah mendengar ulasan aplikasi pembaca barcode di ponsel. Cukup ambil foto pada obyek barcode, sim salabim, aplikasi langsung bekerja dengan memindai info parameter barcode. Hasil pindaian barcode bisa berupa identitas situs dan kartu nama. Solusi ini pun lumayan populer di luar negeri sebagai media promosi.

Melihat potensi pengembangan barcode, Nokia kini tengah menjajal aplikasi baru yang bertajuk “point & find”. Prinsip dasar aplikasi ini serupa dengan barcode, tapi ditambahkan solusi konvergensi lain, seperti GPS, kamera, dan konten data. Pengoperasian aplikasi ini cukup atraktif, setelah pengguna ponsel mengaktifkan layanan, selanjutnya dapat langsung memotret obyek secara nyata. Tak perlu mengambil obyek dalam jarak dekat layaknya barcode. Obyek nyata seperti gedung bertingkat, pusat belanja, poster film, dan aneka iklan di papan billboard bisa dipindai (scan) secara langsung.

Pada saat aplikasi berjalan, otomatis fungsi GPS menyala, sehingga hasil pemindaian yang dikirim ke server turut memuat informasi parameter koordinat GPS. Alhasil informasi balik yang diperoleh bisa lebih akurat berkat dukungan info koordinat GPS. Semisal, Anda mengambil foto iklan restoran di billboard. Hasil informasi balik yang di dapat berupa list restoran terdekat dari lokasi Anda berada, dan hebatnya diberi petunjuk rute ke lokasi restoran yang dipilih.

Untuk menjalankan fitur ini diperlukan akses internet operator atau WiFi. Menurut rilis resminya, fitur ini dirancang untuk kepentingan agensi iklan, retail, real estate, dan entertainment. Untuk itu Nokia mengundang pihak mitra bisnis guna mendaftarkan materi promonya lewat management portal yang dikenakan harga sewa per bulan. Fitur ini sudah di uji coba di Amerika Serikat dan Inggris sebagai kampanye media outdoor. Fiturnya sendiri dapat Anda unduh secara gratis. (Haryo Adjie Nogo Seno)

1.
Tidak semua ponsel Nokia bisa mengunduh aplikasi yang masih versi beta ini, salah satunya berhasil kami coba pada Nokie E71.







2.
Visual layar pindai obyek, dilengkapi pilihan city guide, add/remove world, dan 2D barcode.







3.
Sebelum terjadi transfer data ke internet, diminta untuk memilih akses poin.







4.
Anda bisa memilih add/remove world berdasarkan tema yang dipilih lewat navigasi menu carousel.







5.
Tak lupa, Anda juga bisa langsung terhubung ke situs Ovi Nokia.








6.
Visual pemindaian obyek barcode di sebuah kartu nama.









Sumber : http://pointandfind.nokia.com/
Besar File : 2,18 Mb
Harga : Gratis

2 Mar 2010

Experimental Indoor Positioning
















Bila teknologi GPS (Global Positioning System) berjaya di area outdoor, tidak demikian saat berada di area indoor. Walau belum ada permintaan pasar, tapi kini tengah di uji coba aplikasi indoor positioning oleh Nokia. Aplikasi ini statusnya masih eksperimen dan baru dalam tahap uji di Kamppi Shoping Center, sebuah pusat belanja di Helsinki, Finlandia. Fitur yang ditawarkan dalam aplikasi ini adalah petunjuk lokasi belanja dan pencari keberadaan teman di pusat belanja. Pengguna bisa berbagi lokasi lewat SMS yang berisikan link untuk mengunduh map indoor via WiFi.













Selain untuk navigasi, aplikasi ini dikembangkan untuk mendukung program promosi retail di dalam area pusat belanja. Menurut siaran pers dari Nokia, aplikasi ini nantinya dapat berjalan di seluruh ponsel Symbian S60 yang berbekal akses WiFi. (Haryo Adjie Nogo Seno)