27 Feb 2011

Jalur Cepat dan Bebas Ribet Unreg SMS Premium




















Mungkin cerita yang saya utarakan ini sudah basi, tapi ada baiknya untuk terus saling berbagi informasi dan mengingatkan untuk para pengguna layanan operator selular. Setiap hari pasti ada saja orang yang terjebak pada layanan konten premium yang disuguhkan para content provider (CP), wujudnya seperti terperangkap dalam sedot tarif SMS premium dan ring back tone (RBT) tanpa bisa atau sulit melakukan unreg atau unsubcribe pada layanan tersebut.

Seperti diketahui, 'jebakan' CP kian lihai, tak cuma pada tawaran reg layanan di jalur standar via iklan-iklan di media cetak/elektronik, tapi mulai pada 'jebakan' atau pemikat lewat embel-embel free download konten pada aplikasi-aplikasi, biasanya modus ini terdapat pada aplikasi chatting yang populer, sebut saja seperti eBuddy yang menawarkan konten Fans Mania.

Singkat cerita apa pun bentuknya, bila Anda mengalami kesulitan unreg dan pulsa terus tersedot, jalur paling ampuh untuk unreg adalah dengan menghubungi call center atau call center officer operator, silahkan request langsung untuk memutus layanan tersebut. Tak perlu ribet dan pusing-pusing. Pihak operator wajib mengambulkan permintaan Anda dan akan dikimkan notifkasi pemutusan layanan premium.

Perlu jadi catatan, tidak semua CP menginformasikan jelas proses unreg pada notifikasi SMS nya, bahkan identitas perusahaan pun kadang terkesan disembunyikan. Berdasarkan pengalaman pribadi, jangan langsung percaya request unreg ke pihak CP lewat telepon (jika ada informasi nomer telepon yaa, biasanya kalau ada pun Anda akan dibuat mumet untuk berbicara dengan call center CP...), tetaplah minta notifikasi unreg via SMS.

Sekali lagi jangan ragu untuk mengecek record transaksi pulsa Anda ke pihak call center, bagi pengguna pra bayar tentu ini adalah jalan paling ampuh, karena kartu pra bayar operator tidak menyediakan layanan print out penggunaan data layaknya pada kartu paska bayar.


20 Feb 2011

Broadcast Message Center, Pesan Kilat Sensasi Lokal Area














Alcatel-Lucent menawarkan teknologi kirim pesan cepat dengan kustomisasi area. Mendukung konsep pesan darurat dan pesan komersial



Entah apa yang salah dengan bumi ini, rasanya bencana alam silih berganti menerpa seantero negeri. Tak sedikit korban manusia dan harta benda akibat bencana, memang musibah sudah jadi suratan takdir, tapi bukan berarti kita lantas berdiam diri, harus ada langkah antisipasi yang memadai, terutama dalam penyediaan informasi peringatan potensi hadirnya bencana. Jaman sudah maju friend, justu teknologi hape yang selalu kita tenteng adalah jawaban paling afdol untuk antisipasi bencana.

Melihat besarnya kebutuhan teknologi yang tepat sasaran, Alcatel-Lucent (ALu) baru-baru ini memperkenalkan teknologi broadcast message center (BMC). BMC adalah sistem yang ditawarkan bagi pihak pemerintahan dan pihak berwajib lainnya untuk mengirim pesan teks secara cepat, tak hanya tepat lho, tapi BMC menjamin pesan teks (SMS) yang dikirim bisa tepat sasaran.













Caranya tak lain pengiriman pesan dilakukan berdasar pada lokasi yang dianggap berpotensi terkena bencana (cell site tertentu). Pasokan data nomer hape tentu didapat dari operator, semisal lewat elemen HLR (home location register) dan VLR (visitor location register). Ketimbang solusi lainnya, BMC memastikan pesan darurat bisa terkirim lebih cepat ke pengguna. Pesan yang cepat sampai menjadi perhatian khusus, sebab saat terjadi kegentingan biasanya jaringan operator mengalami kepadatan trafik, alhasil pesan darurat telat diterima.

Teknologi pesan kilat sebenarnya bukan “barang baru”, sebelumnya kita telah mengenal istilah flash message, artinya pesan dikirim tanpa proses storing di SMSC (SMS center), pesan jenis ini pun tak bisa disimpan di dalam inbox. Selain pastinya melibatkan peran operator, dalam solusi ini pihak pengguna BMC diberi akses khusus ke alert gateway, dari alert gateway informasi diteruskan ke BMC gateway lewat format XML. Dan, terakhir dari BMC informasi diteruskan ke jaringan operator.

Tapi rasanya agak naif bila BMC hanya dirancaang khusus pesan darurat bencana. Dengan kemampuan kustomisasi area pengiriman pesan, BMC digadang oleh ALu untuk proyek komersial, contohnya pesan broadcast untuk karyawan dan LBA (location based advertising). Untuk tujuan komersial, BMC menggunakan tools aggregation gateway dan commercial broadcast web portal, sehingga benar-benar pas mendukung keterlibatan para penyedia konten.

BMC tak sebatas memenuhi local area message berdasarkan teks based, teknologi ini cukup mumpuni untuk mengadopsi fasilitas pesan dalam lingkup GPRS/3G, seperti MMS misalnya. Hingga saat ini BMC masih dalam pengujian, pihak ALu kabarnya tengah melakukan standarisasi fitur BMC agar pas dengan ketentuan yang ada di Amerika Serikat dan Eropa. Bagaimana untuk pasar Indonesia? Belum ada keterangan lebih lanjut tentang pemasaran BMC, yang jelas teknologi ini pada dasarnya tak baru-baru amat. Seharusnya model teknologi seperti ini sudah bisa dibuat di dalam negeri. (Haryo Adjie Nogo Seno)