28 Des 2010

Galaxy Tab, Smartphone Samsung Terlaris di Indonesia
















Samsung Galaxy Tab yang populer dengan sebutan iPad killer ternyata tak cuma meraih sukses di pasar global, smartphone dengan basis Android ini pun telah menjadi smartphone terlaris Samsung Mobile di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Adinda Nesvia, Product Manager Mobile Phone PT. Samsung Electronics Indonesia (SEIN), Senin (27/12)."Dalam laporan akhir tahun, Galaxy Tab memegang rekor penjualan tertinggi," ujar Adinda. Walau disebut sebagai yang terlaris, sayang pihak PT. SEIN tidak berkenan menyebut jumlah unit Tab yang telah terjual.

Untuk pasar lokal, Galaxy Tab pertama kali diluncurkan 30 Oktober lalu di Jakarta. Saat peluncuran perdana, Galaxy Tab dijual bundling bersama operator Indosat dengan bonus paket data unlimited.Tapi saat ini, Galaxy Tab tidak dipasarkan dengan bundling setelah kerjasama dengan Indosat berakhir.

Sebelum Galaxy Tab, posisi smartphone terlaris Samsung di Indonesia ditempati oleh seri Galaxy S yang juga mengusung basis Android. Merujuk informasi dari cellular-news.com (24/11), Samsung Mobile mengklaim telah menjual 600.000 unit Tab di seluruh dunia dan optimis dapat menembus angka penjualan 1 juta unit sebelum 2011. (Haryo Adjie Nogo Seno)

27 Des 2010

Samsung SGH-i780 - Pelopor Trackpad Untuk Smartphone
















Trackpad dilirik ibarat fitur baru nan aduhai, tapi sebenarnya fitur ini sudah hadir sejak 2007. Dipelopori oleh Samsung SGH-i780 yang dikenal sebagai smartphone Samsung terlaris di Indonesia



Apa aja sih ukuran canggihnya sebuah hape? Jawabannya pasti banyak, bisa ini itu, sesuai pemahaman tiap-tiap orang yang beda. Tapi dari sekian ukuran, tombol navigasi di hape bisa jadi salah satu standar yang boleh dihitung. Contoh gampangnya, sekarang lagi trend hape yang navigasi menunya pake trackpad. Berkat trackpad, performa navigasi menu hape jadi meningkat, untuk masuk atau jalan-jalan antar menu, kamu cukup sentuh area trackpad lewat sapuan jemari.

Trackpad pun sudah jadi alasan orang untuk mengganti hape, maklum trackpad jadi populer setelah digadang BlackBerry seri Gemini, Onyx dan Torch. Beberapa hape BlackBerry yang bakal muncul gosipnya juga mengandalkan trackpad sebagai fitur andalan. Bisa dibilang trackpad adalah pengganti era trackball di hape BlackBerry. Tapi tahukah kamu, bahwa justru bukan BlackBerry yang menjadi pelopor teknologi trackpad di hape pintar.

BlackBerry memang terbukti sukses membuat kondang trackpad, tapi pelopor fitur ini sebenarnya Samsung SGH-i780. Hape pintar dengan platform Windows Mobile Profesional ini sudah melenggang di pasar hape nasional sejak April 2007. Saat peluncuran hape dengan teknologi layar sentuh ini di bundling dengan paket T-Flash Telkomsel.

SGH-i780 juga menjadi hape Windows Mobile pertama yang hadir dengan komposisi – desain candy bar, berlayar sentuh dan dilengkapi qwerty keyboard, bisa disebut sebagai hybrid phone. Awal dipasarkan hape ini mengusung platform Windows Mobile 6.0, kemudian dapat di upgrade ke versi 6.1. Hape yang kondang dengan sebutan IJBO ini statusnya kini sudah discontinue alias tak diproduksi lagi.

Pihak PT. Samsung Electronics Indonesia (SEIN), selaku agen tunggal pemegang merek Samsung di Indonesia menyatakan SGH-i780 sebagai smartphone dengan penjualan terlaris. Diperkirakan populasi SGH-i780 mencapai 50 ribu unit, belum termasuk SGH-i780 yang beredar secara BM (black market). Hape ini terbilang ngetop pada eranya, pasalnya selain punya desain yang kompak, fiturnya juga seabreg, sebut saja ada 3G/HSDPA, WiFi b/g, bluetooth A2DP, built in GPS dan kamera 2 Mpix. Trackpad di hape ini juga dilengkapi sensor optik, jadi bisa di setting kadar sensitifitasnya.

Momen popularitas SGH-i780 terjadi setelah hape ini turun harga disekitar Rp3,5 – Rp4 juta, maklum harga perdana hape ini lumayan mahal, Rp5,5 juta. Hingga kini IJBO menjadi satu-satunya smartphone legendaris Samsung yang punya wadah komunitas paling eksis, baik di Facebook dan Kaskus. Setelah SGH-i780, Samsung juga mengadopsi trackpad untuk seri SGH-i900 Omnia. Tapi sayang, sebagai pelopor trackpad Samsung Mobile justru terlihat tak konsisten menghadirkan fitur ini di smartphone generasi terbarunya. (Haryo Adjie Nogo Seno)

19 Des 2010

Awas Jebakan “Konten Gratis” di eBuddy

















Bagi penikmat dunia chatting, tentu sudah kenal dengan eBuddy, sebuah aplikasi chat gratis multi platform. Dengan multi plaform, eBuddy bisa mangakomodir para pengguna Yahoo Messenger, Google Talk, MSN Messenger, dan lainnya. Selain itu eBuddy juga kian kondang, sebab aplikasi ini relatif bisa digunakan di semua tipe ponsel, mulai dari kelas smartphone Android, Windows Mobile, Symbian sampai ponsel low end yang mengandalkan Java based.

Pengguna eBuddy hanya membayar koneksi internet ke operator, sedang download dan maintenance aplikasi bersifat gratis, untuk itu si pengembang mendapat pemasukan lewat konten iklan. Sewajarnya dalam teori digital marketing, konten iklan harus menarik, sehingga selain pengguna dapat melihat dengan nyaman, diharapkan tentu setelahnya pengguna mau mengklik iklan yang dimaksud. Salah satunya adalah lewat iming-iming download konten gratis dalam wujud sisipan banner.

Tentu sah-sah saja bila ada yang menawarkan download konten gratis, baik itu untuk nada dering, game, atau aplikasi lainnya. Tapi yang jadi soal, bila si pengguna sudah terkena ”jebakan batman” dari si CP (content provider). Salah satu CP eBuddy dari Indonesia misalnya, setelah pengguna yang iseng atau parahnya malah tak sengaja mengklik iklan, langsung dikirimi notifikasi berlangganan konten lewat SMS short number.

ilustrasi screen


















Tapi malangnya, konten ramal berlangganan tiap minggu tersebut tidak diinformasikan cara meng-UNREG (keluar dari layanan). Memang masih ada nomer kontak untuk akses ramal ke nomer PSTN, tapi buat si korban tak mudah untuk bisa kontak langsung dan berbicara dengan customer service officer, alih-alih yang ada handling komunikasi ditangani berbelit oleh IVR (interactive voice recorder).

Tapi beruntunglah, dalam IVR disebutkan nama perusahaan yang dimaksud. Alhasil dengan informasi yang ada, saya coba googling tentang identitas CP dari ilkan tadi. Dan, akhirnya ketemulah portal resmi CP itu, dan dari situ saya dapatkan nomer kontak perusahaan yang ”benar-benar” bisa dihubungi, dari situ Alhamdulilah akhirnya bisa dilakukan UNREG untuk konten yang sebenarnya tak dikehendaki. Inilah sebuah pengalaman berliku di dunia digital, semoga kisah ini bisa jadi tips untuk keluar dari jebakan konten.

Sebenarnya cukup prihatin saat mendengar kisah para korban CP yang bendel, tak sedikit orang yang akhirnya harus rela mengganti nomer ponselnya, akibat saban hari atau tiap minggu pulsanya dipotong untuk konten yang tak jelas. Sudah lapor sana sini, termasuk ke operator tapi respon kurang memuaskan. Kalau sudah begini, sebenarnya siapa yang diuntungkan...?? (Haryo Adjie Nogo Seno)


17 Des 2010

Playbook Bakal Dilengkapi User Interface Terbaru














Berita bakal hadirnya BlackBerry Playbook, tablet PC besutan Research In Motion (RIM) sudah bergaung dimana-mana. Playbook yang digadang sebagai pesaing berat Apple iPad, dijadwalkan baru mulai dipasarkan pada kuartal pertama tahun depan, dengan lebih dulu menyasar target pasar Amerika Utara.

Playbook ditawarkan dengan dukungan prosesor dual core 1 Ghz dan 1 Gb RAM, kamera resolusi 5 Mpix dan bentang layar sentuh 7 inchi (1024 x 600 pixels). Seperti halnya seri Torch yang kini sudah ada dipasaran, Playbook juga akan mengusung sistem operasi BlackBerry 6.Ada yang menarik dari user interface (tampilan antarmuka) di playbook, dimana kami akan mengadopsi solusi interface terdepan dari TAT,” ujar Gregory Wade, Managing Director RIM Asia Tenggara kepada SELULAR online, Kamis (16/12) saat acara blogger gathering di Jakarta.

Sebagai informasi, TAT (The Astonishing Tribe) adalah developer user interface dari Swedia. TAT dari situsnya www.tat.se, diketahui sebagai kreator user interface antar muka untuk ponsel dengan desain dan teknologi 2D/3D. Solusi dari TAT sudah banyak ditanamkan secara embedded ke dalam ponsel.

Greg menambahkan, ”banyak hal baru dihadirkan di Playbook, terutama performa prosesor yang sangat baik”. Sayang dalam acara ramah tamah tidak ditampilkan sosok Playbook yang dimaksud. Walau belum resmi diluncurkan, Greg menjanjikan Playbook bakal dihadirkan saat ajang BlackBerry Developer Conference Asia (DevCon Asia) 13-14 Januari 2011 di Bali International Convention Centre. (Haryo Adjie Nogo Seno)

12 Des 2010

Pantau Polusi Udara via Visibility















Dengan memanfaatkan kombinasi fasilitas kamera, fitur GPS dan akselerometer, smartphone bisa disulap menjadi sensor untuk memantau kadar polusi udara



Bila kita punya niat mulia, banyak jalan lho untuk peduli pada kondisi lingkungan, caranya bisa dipilih dari yang sederhana sampai yang rada-rada berbau high tech. Untuk yang berbau high tech salah satu terobosannya bisa dilakukan lewat teknologi ponsel pintar yang kini semakin canggih. Apa yang bisa diperbuat si ponsel? Dengan dukungan sistem operasi bak sebuah komputer, sebuah ponsel pintar (smartphone) bisa menjadi alat sensor udara dengan beragam fitur yang dimiliki.

Contohnya seperti terobosan yang dilakukan tim peneliti dari University of Southern California Viterbi School of Engineering di Amerika Serikat, mereka menciptakan aplikasi Visibility pada awal September lalu. Aplikasi ini sejatinya masih berupa eksperimen, namun terobosan aplikasi ini tergolong menarik, memanfaatkan jalur fitur standar yang ada di ponsel dengan hasil guna yang maksimal. Visibility diciptakan sebagai aplikasi untuk mengukur tingkat polusi udara di suatu area yang diakibatkan debu, asap knalpot dan partikal karbon.

Bagaimana proses kerja Visibility? Aplikasi ini bekerja dengan cara yang tak terlalu rumit, pengguna cukup mengaktifkan aplikasi dan menjepret foto suasana langit (udara) dimana obyek berada. Nah, hasil foto suasana langit diterjemahkan aplikasi Visibility dalam file hitam putih yang selanjutnya output foto dikirim ke server komputer di laboratorium. Mengirim gambarnya so pasti via jalur high tech dong, alias lewat media GPRS/3G dan HSDPA. Artinya ponsel harus terkoneksi dengan internet.


















Saat file foto dikirimkan ke server, secara bersamaan Visibility menyertakan data-data pendukung yang ada di TKP (tempat kejadian perkara-red) berupa informasi koordinat GPS, posisi kompas, jam dan akselerometer. Nantinya komputer disisi server akan membandingkan nilai pencahayaan dari langit yang ada di foto untuk model algoritma dalam jangka waktu tertentu dimana gambar tersebut diambil. Bila foto di langit tak seterang hasil gambar sebelumnya, itu artinya sebagian sinar matahari tak terserap sempurna melalui atmosfer, bisa jadi penyebabnya sinar matahari terhalang kabut akibat asap aerosol.

Hasil olah data di server kemudian dikirimkan kembali ke pengguna ponsel, berisi tingkat polusi udara. Salah satu yang penting dari solusi ini adalah kekuatan database yang dibangun, sebab server Visibility menyimpan informasi yang didapat dari himpunan informasi di suatu daerah. Secara sederhana bisa disebut Visibility bisa berjalan dengan semangat ”dari kita untuk kita”.

Saat pengguna mengambil foto, penting bahwa posisi kamera harus diambil dengan sudut orientasi langit yang tepat. Guna memudahkan, sebelum obyek di foto terdapat panduan layar untuk memfokuskan obyek menggunakan akselerometer untuk menentukan sudut yang tepat. Visibility sampai saat ini telah diuji di beberapa lokasi, seperti di dekat stasiun pemantauan polusi udara konvensional di Los Angeles.

Visibility saat ini tersedia sebagai aplikasi yang bisa diunduh gratis, para peneliti berharap bahwa banyak orang akan menggunakannya, sehingga mereka dapat memberikan umpan balik untuk perbaikan. Visibility saat ini baru tersedia dalam versi aplikasi Android, kedepan akan dibuat versi untuk iPhone. (Haryo Adjie Nogo Seno) www.selular.co.id

6 Des 2010

iPhone Tampil ala Telepon Konvensional
























Di masyarakat, iPhone identik sebagai ponsel canggih, secara tak langsung penggunanya pun mencerminkan sebagai pribadi yang modern dan dinamis. Tapi lain pribadi tentu lain selera, meski punya kodrat sebagai ponsel canggih dengan segudang fitur, iPhone nyatanya bisa pula “disulap” tampil ala telepon konvensional, lengkap dengan sebuah gagang untuk earphone dan microphone.

Ini tak lain adalah asesoris untuk iPhone yang diberi label “Phone x Phone”. Asesoris unik ini sejatinya adalah dock (tempat dudukan ponsel) untuk iPhone, lewat asesoris ini iPhone dapat disambungkan dengan kabel untuk terhubung dengan konsol dan menjelma ala telepon konvensional. Ide pembuatan asesoris ini untuk menawarkan nostalgia ke penggunanya akan kehadiran telepon konvensional yang populasinya kian terbatas.

Asesoris ini ditawarkan dengan pilihan warna, mulai dari hitam, putih, kuning, merah muda, dan biru. Menurut sumber dari www.gizmag.com (1/12/2010), Phone x Phone sudah dipasarkan di Jepang dengan harga 2000 Yen atau sekitar US$ 24. Phone x Phone dirancang kompatibel untuk iPhone 3G/3Gs dan iPhone 4. Jepang terbilang negeri yang sukses dalam menjual iPhone lewat bundling oleh operator Softbank. (Haryo Adjie Nogo Seno/www.selular.co.id)