17 Mar 2008

Paska Bayar Jadi Anak Tiri









Sebagai pengguna kartu paska bayar selular, belakangan ini saya jadi bingung melihat perang tarif di kelas pra bayar. Kenapa bingung? Sebab alasan saya dahulu menggunakan paska bayar adalah karena tarif voice (percakapan) yang lebih murah ketimbang pra bayar. Tapi apa yang terjadi sekarang? Lihat saja promo tarif super murah (Rp 0,000001 / detik), bebas bicara sampai menit tertentu, bonus ini bonus itu, dan masih banyak lagi yang setiap hari kita lihat iklannya bertubi-tubi di surat kabar.


Ada sebuah patron yang berlaku soal tarif selular, dimana tarif paska bayar lebih murah daripada tarif prabayar. Penetapan tarif paska bayar diatur oleh pemerintah, beda dengan prabayar, pemerintah hanya memberi aturan batas atas dan batas bawah tarif. Tapi yang kini terjadi membuat pusing tujuh keliling. Tarif pra bayar kini sudah jauh lebih murah daripada paska bayar. Buat pelanggan yang sensitif, mulai banyak yang berpikir untuk berpindah (migrasi) ke kartu prabayar. Setidaknya saat ini, salah satu operator GSM sudah menyediakan fasilitas migrasi dari paska ke pra bayar.


Gejala apa semua ini? Apa kah operator selular sudah merubah strategi, paska bayar kini mulai di anak tirikan? Sebenarnya buat operator, hal diatas tidak terlalu masalah, apakah yang laku jualan paska bayar atau pra bayar. Toh, keduanya ibarat masuk kantong kanan atau kantong kiri. Cuma yang menjadi soal, bagaimana komitmen operator untuk mengembalikan citra tarif di paska bayar?


Seorang nara sumber di salah satu operator ternama dengan mudah berseloroh, ”buat pelanggan paska bayar, tarif tidak terlalu masalah, kebanyakan mereka adalah pelanggan premiun”. Mungkin Ia lupa, bahwa kartu paska bayar juga ditawarkan dengan promo untuk kelas ”kantong prabayar”.


Jika ditanya soal perbedaan tarif, operator biasa berkilah, ”Ini kan tarif promosi dengan periode tertentu”. Memang sah-sah saja soal tarif promosi, tapi apa ya bisa disebut promosi, kalau terus-terusan diperpanjang? Mungkin juga tidak diperpanjang, tapi ada isitilah diperbaharui menjadi tarif yang lebih murah. Yaa contohnya seperti yang Anda lihat di koran setiap pagi. Hari ini Telkomsel turun tarif, esok harinya Indosat juga langsung turun tarif, begitu terus sebaliknya.

Tidak ada komentar: