17 Mar 2008

“Next Generation SMS”

Dibalik kelancaran SMS di ponsel Anda, operator telah mengadopsi next generation SMS. Idenya digelar untuk mengatasi kepadatan trafik di momen Lebaran.

Setiap memasuki puncak masa Lebaran trafik SMS di semua operator meningkat secara luar biasa. Momen Lebaran dipahami sebagai puncak performansi jaringan operator selular. Jika ingin membuktikan keunggulan kualitas jaringan voice dan data di Lebaran lah ‘medan tempur’ sesungguhnya buat operator. Persoalan klasik yang dihadapi operator umumnya berkisar pada kemampuan kapasitas SMSC (SMS Centre), seperti server operator yang tak mampu meng handle mobile to mobile traffic. Antisipasi yang sering kita dengar yakni usaha peningkatan kapasitas SMSC hingga bilangan belasan ribu, seperti Telkomsel menyebut SMSC nya berkemampuan 14 ribu SMS per detik. Tak jauh beda dilakukan oleh operator lain.

Lepas dari persoalan kapasitas SMSC, teknologi next generation SMS menjadi faktor yang turut menentukan performa layanan. Bungkus teknologi yang dimaksud yakni first delivery attempt (FDA), dengan FDA mungkin Anda bisa ‘bersyukur’ SMS bisa dikirimkan tanpa kendala alias cepat sampai ke nomer yang dituju. Singkat cerita proses pending dan failed message bisa dikurangi dengan hadirnya FDA. Operator Telkomsel, Indosat dan XL pun telah menggelar FDA pada Lebaran lalu.
FDA

Bagaimana cara kerja teknologi FDA? Proses FDA pada dasarnya bertujuan mempersingkat sekaligus mempercepat alur pengiriman SMS. Pada metode generasi SMS lama dikenal proses ‘store and forward’ data di SMSC. Dengan FDA, message yang masuk ke SMSC lewat jalur signal transfer points (STP) akan langsung di forward alias dikirimkan ke nomer tujuan tanpa storage terlebih dahulu di SMSC. Jika nomer penerima tidak aktif atau berada di luar jangkauan maka pesan dari FDA akan dikembalikan ke server SMSC untuk kemudian dilakukan pengiriman ulang saat ponsel yang dituju telah aktif atau berada dalam jangakauan sinyal. Pola ini tetap mengandalkan sistem HLR sebagai panduan lokasi routing SMS.

FDA next generation SMS berjalan mengandalkan routing directly transfer SS7 (signaling system 7) yang menjadi basis SMS over IP. “Kebanyakan operator dengan basis pelanggan besar sudah menjalankan teknologi FDA guna menjamin kelancaran SMS”, kata Wibisono, VP Corporate Product Indosat. Tekelec’s Tec Media menyebut FDA berperan hingga 85 persen dalam operasional SMSC. Sisanya 15 persen message mengadopsi jalur lama yakni ‘store and forward’. Telkomsel dan XL tercatat mulai tahun 2004 telah menyiapkan FDA.

Telkomsel mengadopsi FDA dari Empower Interactive, sedang XL mengadopsi FDA dari vendor Huwawei. Namun bagi operator dengan basis pelanggan kecil FDA nampaknya belum menjadi sebuah kebutuhan. “Dalam jangka pendek ini FDA belum akan disiapkan sebagai solusi pendukung”, ujar M. Kuncoro, Head of Network Planning and Engineering Dept Lippo Telecom.

Ilustrasi Alur FDA




Ketarangan gambar :
MO (mobile originated) : nomer pengirim
MT (mobile terminating) : nomer penerima
SMPP (short message point to point) Gateway
SMSC (short message service centre)
STP (signal transfer points)
MSC (mobile switching control)
HLR (home location register) : lokasi register nomer area asal.







Beda-Beda Hari Lebaran, Citra Operator Diuntungkan


Nara sumber di operator yang identitasnya tak ingin disebut mengatakan adanya perbedaan dalam perayaan hari Lebaran memberi dampak positif bagi performa layanan SMS operator. Pasalnya distribusi ucapan SMS Lebaran tidak terkonsentrasi di satu hari. Hal ini tentu dapat mengurangi beban jaringan dan kapasitas SMSC. Alhasil succsesfull ratio pengiriman SMS bisa meningkat dan pelanggan tentu lebih puas ber SMS ria. Seperti diketahui terdapat perbedaan pelaksanaan Lebaran antara pihak Muhamadiyah dan Pemerintah. Ini dapat diartikan sebuah perbedaan punya dampak positif bagi layanan selular.

(Des06)

Tidak ada komentar: