17 Mar 2008

GSM Telah Aktif di Angkasa







Kini diketinggian 10 ribu meter ponsel GSM Anda dapat diaktifkan dengan leluasa. Tidak akan lagi terdengar peringatan keras dari awak kabin untuk mematikan ponsel, sebab ponsel memang sudah mampu beroperasi di pesawat.




Setiap orang di jaman modern tentu membutuhkan komunikasi mobile, tidak terkecuali saat melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang. Tapi apa mau dikata, hingga saat ini penumpang pesawat dilarang keras mengaktifkan ponsel (telepon selular) nya saat pesawat akan take off dan ketika sedang mengudara. Alasanya tentu Anda sudah tahu, demi keselamatan penerbangan oleh karena instrumen navigasi pesawat sarat dengan komponen elektronik. Sehingga dikhawatirkan sinyal dari ponsel dapat mengakibatkan interference bagi alat navigasi. Jika itu terjadi tentu akbiatnya akan sangat fatal, terutama bagi pesawat yang beroperasi menggunakan sistem FBW (fly by wire).

Jika terbang dalam waktu singkat, semisal Jakarta – Yogya tentu tanpa ponsel tidak menjadi problem. Bagaimana jika terbang dalam waktu panjang, misalkan Jakarta – Frankfurt, perjalanan 16 jam di udara tanpa ponsel tentu menjadikan suasana ‘bete’ dan gelisah tanpa adanya hubungan komunikasi mobile. Beberapa maskapai memang sudah lumrah menyediakan telepon satelit di kabin, seperti GTE Airfone. Namun Airfone tidak populer oleh karena tarif yang dikenakan sangat mahal, dan penumpang hanya bisa membayar lewat kartu kredit.

Melihat kebutuhan orang untuk berponsel di kabin pesawat, saat ini Airbus Industrie – perusahaan pembuat pesawat dari Prancis berhasil melakukan terobosan komunikasi GSM (global system for mobile communication) di dalam kabin. Tepatnya pada tanggal 16 September lalu, ponsel GSM berhasil diuji cobakan di dalam kabin Airbus A320 di kota Toulouse, Prancis. Sontak saja ini menjadi berita gembira ke seluruh dunia, maklum FAA (Federal Aviation Association) masih mengganggap kabin pesawat sebagai red area. Artinya kabin pesawat merupakan area yang harus steril terhadap sinyal-sinyal elektronik. Bahkan jika dirasa perlu kabin juga bisa diproteksi, seperti memberikan perangkat jamming untuk mem block area kabin.

Konsep penggunaan ponsel GSM di pesawat bekerja melalui media satelit. Konsorsium yang terlibat dalam proyek ini adalah Airbus, Siemens Mobile dan German Aerospace Centre, mereka menyebutnya sebagai Wireless Cabin Consortium. Untuk prototip pengembangan di pesawat, Airbus mendapat dukungan software dan equipment dari Icarelink. Beberapa perangkat yang dibutuhkan wireless cabin mencakup cabin segment, seperti pico BTS (base tranceiver station), service integrator server, WLAN application protocol, dan DHCP server. Sedang ground segment (perangkat pendukung operator di darat) mencakup wireless cabin log, internet protocol dan GSM/UMTS mobile gateway.

Proses kerjanya penumpang menggunakan ponsel seperti biasa, kemudian sinyal akan ditangkap oleh pico BTS. Dan proses pengiriman data dari pesawat ke ground segment mempergunakan satelit Inmarsat SWIFT64. Pada saat di udara penumpang bisa memanfatkan komunikasi voice dan SMS. Malahan dalam uji coba berhasil pula dilakukan komunikasi data lewat wireless LAN dan bluetooth. “Yang terpenting dari proyek ini adalah menghadirkan suatu solusi baru buat pengguna, tanpa mengecilkan arti keselamatan dalam penerbangan”, ujar Dr. Uwe Kullnick, corporate environmental protection & product safety Siemens Mobile.

Mengapa dipilih uji coba dengan jaringan ponsel GSM ? Beberapa orang menyebutukan karena GSM merupakan teknologi selular yang paling banyak digunakan, jadi akan lebih populer dalam pemakaian nya. Hingga saat ini baru maskpai jerman Lufthansa yang mengkonfirmasikan penerapkan wireless cabin pada pesawat jarak jauh Airbus A340-600. Bagaimana dengan tarif nya? Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti bagaimana pola nya, yang pasti tidak lagi memerlukan kartu kredit, dan komunikasi bisa berlangsung dengan lebih personal dan confidential. Dan yang sudah tentu Anda tidak perlu pusing-pusing untuk mengaktifkan aircraft mode di ponsel, sebab semuanya kini benar-benar bebas.

(Nov04)

NB : Saat ini pesawat terbaru Airbus A380 milik Singapore Airline telah dibekali fasilitas GSM on board.

Tidak ada komentar: