Perang tarif dalam jangka panjang bisa berbuntut pada tumbangnya beberapa operator selular. Nah, untuk menghindari kejadian tersebut, kabarnya ATSI (Asosiasi Telepon Selular Indonesia) dan regulator tengah mengusung rancangan sistem batas bawah untuk tarif pra bayar. Tujuannya agar kompetisi tarif bisa terkendali, dan tak merusak industri telekomunikasi di masa depan. Sebelumnya regulator tak memberikan aturan batas bawah untuk tarif pra bayar. Dengan kian murahnya tarif, membuat beberapa operator kecil akan kesulitan "bernafas" dalam jangka panjang.
Seperti diketahui, kompetisi yang keras, pada akhirnya akan lebih menguntungkan operator besar yang punya basis modal tinggi dengan jumlah pelanggan besar. Hingga kini perang tarif murah selalu disikapi dengan terminologi "tarif promosi" oleh operator. Sementara itu tarif reguler tetap ada, tapi ditidurkan. Bukan tak mungkin bila perang tarif usai, operator akan kembali ke tarif reguler yang terkenal mahal. Semoga turunnya tarif interkoneksi bisa menjadikan tarif reguler semurah tarif promosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar