25 Jul 2010

Huawei U9130 Compass Vs Nokia C3



















Mungkin boleh dibilang pasar ponsel di Indonesia sedang mengalami fenomena yang disebut “mabuk qwerty”. Segala lapisan konsumen ‘terbius’ dengan fenomena ponsel berdesain qwerty yang ditawarkan lengkap dari rentang harga high end hingga low end. Nah, berbicara ponsel qwerty di segmen middle dan low end, identitas vendor merek lokal tentu sudah begitu melekat. Tapi kondisi ini tak menjadikan vendor global berdiam diri. Ini dibuktikan seperti merek Samsung dan LG yang turut masuk ke pasar ponsel qwerty berharga murah.
















Kompetisi pun kian semarak dengan masuknya nama besar lain, seperti Huawei dan Nokia. Huawei lebih dulu menawarkan seri U9130 dan Nokia baru-baru ini meluncurkan seri C3. Kedua ponsel ini punya ciri khas fitur yang relatif serupa. Kedua ponsel kini ditawarkan dengan harga bandrol dibawah Rp 1 juta, meski awalnya U9130 sempat dibandrol dengan harga Rp 1,4 juta. Tentu menarik untuk membandingkan dua produk global asal Eropa dan Cina ini, siapa yang lebih unggul? Silahkan simak kupasan artikel ini.

Desain
Kedua ponsel mempunyai form factor yang relatif serupa. U9130 dilengkapi dengan instrumen berupa tombol volume di sisi kiri dan tombol shutter di sisi kanan, hal ini membuat pengoperasian menu Huawei U9130 cukup mudah. Apalagi terdapat one click untuk masuk ke menu Facebook. Sebaliknya Nokia C3 tidak dilkengkapi tombol shortcut di sekeliling body ponsel. Hanya saja C3 dilengkapi slot hotswap Micro SD dan headset jack 3,5 mm, dua elemen yang tidak terdapat di U9130. Nokia C3 memiliki dimensi dan bobot lebih ringan, yakni 115,5 x 58,1 x 13,6 mm dengan berat 113 gram. Sedang Huawei U9130 punya dimensi 115 x 62 x 14 mm dan berat 123 gram.

Winner : Nokia C3

Messaging
Sesuai dengan rancangannya, dua ponsel qwerty ini ”dipersenjatai” fitur chatting yang cukup memadai. Nokia C3 menyediakan aplikasi Ovi Chatt, Yahoo Messenger, Google Talk, dan Windows Live Messenger. Keempatnya dapat diaktifkan secara bersamaan. Sedangkan U9130 dengan dukungan aplikasi Nimbuzz juga dapat mengadopsi beragam akun chatt seperti MSN, Yahoo Messenger, Google Talk, dan AIM. Pada teks editor mampu memuat beberapa bentuk pesan multimedia. Selain mampu dititipkan lampiran, message di ponsel mampu dipindah ke modus pesan bergambar dengan menekan switch to picture message.

Winner : Nokia C3

Push Email
Huawei U9130 mengusung teknologi push email dari Seven Push Mail (AOM7). Aplikasi ini dibangun menggunakan environment Java, jadi bila aplikasi ini aktif maka GPRS akan terus menerus menyala untuk menjembatani pengiriman email-email baru. Pengaturan push mail terbilang mudah dan tidak rumit, setiap email dapat mengirimkan attachment dengan baik. Nokia C3 pun dilengkapi push mail dengan paengaturan mudah lewat username dan password. Beberapa akun email yang dapat di support seperti Ovi Mail, Yahoo, Gmail, dan CBN.

Winner : Nokia C3

Kamera
Baik Huawei U9130 dan Nokia C3 mengusung resolusi kamara 2 Mpix dengan teknologi CMOS tanpa kelengkapan flash light. Tapi ada yang menark dari U9130, nyatanya kamera U9130 mempunyai resolusi 2048 x 1536 pixels, padahal standar kemara 2 Mpix adalah 1600 x 1200 pixels. Artinya U9130 mempunyai standar resolusi untuk kapasitas 3,2 Mpix. Saat dipindahkan ke komputer pun, pixels gambar tidak mengalami perubahan. Resolusi terbukti bukan merupakan sebuah tipuan pixels atau interpolasi.

Winner : Huawei U9130

Pemutar Musik
Meski bukan tergolong kelas ponsel hiburan, namun untuk pemutar musik di U9130 dan C3 terbilang memadai untuk kelasnya. Tidak terdapat suara boombastis stereo di U9130, tapi untuk urusan komposisi elemen suara (bass dan treble) lumayan memadai. Terdapat enam pilihan equalizer dengan tampilan antar muka yang menarik. Nokia C3 pun tak kalah canggih, terutama pada kualitas speaker yang cukup nyaring. Ditambah C3 dibekali equalizer dan stereo widening. Pemutar musik pada kedua ponsel ini dapat berjalan secara multi tasking.

Winner : Nokia C3

Akses Internet
Walau disasar untuk pangsa pasar yang sama, untuk akses internet Huawei U9130 jauh lebih unggul, ponsel ini sudah dibekali akses GPRS/EDGE kelas 10 serta 3G/HSDPA dengan speed download maksimum 3,6 Mbps. Dengan kemampuan akses ini, U9130 sangat ideal sebagai modem dan fungsi mobile browsing. Sebaliknya pada Nokia C3 hanya bersandar pada koneksi GPRS/EDGE kelas 32. Meski begitu, koneksi internet di C3 dilengkapi pilihan akses WiFi. b/g.

Winner : Nokia C3

Memori
Untuk urusan memori internal, Huawei U9130 dilengkapi kapasitas memori 176 Mb. Sedangkan Nokia C3 memori internalnya berkapasitas 55 Mb. Kedua ponsel pun masih dilengkapi kemampuan untuk mennggunakan kapasitas tambahan lewat kartu Micro SD. Huawei U9130 dapat mengusung Micro SD hingga kapasitas 16 Gb, sedangkan Nokia C3 hanya mampu meng handle kapasitas Micro SD hingga 8 Gb.

Winner : Huawei U9130


Kesimpulan
Dalam perbandingan secara umum, nampak Nokia C3 punya spesifikasi yang lebih unggul, terutama bisa dilihat pada elemen push email, pemutar musik, dan akses internet, Meski demikian, Huawei U9130 tampak juga unggul, terutama dalam hal kemampuan memori.

23 Jul 2010

CycleSense - "Navigasi Untuk Para Bikers"




















“Dari bikers untuk bikers,” inilah konsep navigasi ala CycleSense untuk para pengguna sepeda di kota-kota besar



Bersepeda adalah aktivitas yang menyenangkan serta menyehatkan raga, tapi bersepeda di kota metropolitan jelas punya tantantan serius. Alih-alih niat ingin sehat, bersepeda di kota besar malah bisa berbuah celaka bila tak cermat dan hati-hati. Herry Ridwansyah (30 tahun), seorang bikers yang tinggal di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan menceritakan, “Setiap hari saya berangkat dan pulang kantor naik sepeda dengan niat supaya badan lebih sehat, tapi kondisi jalan di Jakarta lumayan mengkhawatirkan”. Tentu cukup alasan untuk khawatir, seperti risiko tertabrak angkot, jalan berlubang, dan polusi asap kendaraan yang parah.

Untuk itu perlu terobosan bagi para bikers, sebab problem diatas rata-rata memang dialami di kota-kota besar dunia. Terkait hal tersebut, UCLA (University California Los Angeles) Center of Embedded Networked Sensing (CENS) menciptakan solusi CycleSense. Solusi ini diciptakan untuk membantu bikers merencakan rute yang aman dengan mengambil data dan informasi terkini dari server CycleSense. Data di dalam server CycleSense berasal tak lain dari ponsel para bikers sendiri. Menurut rilis di situs http://urban.cens.ucla.edu, CycleSense mengambil konsep sensor navigasi dari bikers untuk bikers.

Bagaimana cara kerjanya? Sebelum bersepeda, bikers dapat membuka aplikasi CycleSense di ponsel untuk mendapatkan info terkini seputar jalur lalu lintas yang bakal dilalui. Seperti kepadatan trafik, laporan polusi udara, dan kejadian-kejadian lainnya. Informasi tadi berasal dari para bikers dalam komunitas. Selama bikers bersepeda, ponsel yang dibawa berperan sebagai ‘sensor’, lewat ponsel yang dilengkapi fitur GPS (global positioning system) dan akselerometer, secara otomatis atau pun manual informasi akurat seperti koordinat berdasar latitude dan longitude bisa dikirim ke server lewat jalur GPRS/3G. Bikers juga bisa mengirimkan rekaman video, foto, dan pesan suara ke server CycleSense. Hingga para bikers dalam komunitas dapat menerima peringatan-peringatan khusus dari rekannya.

CycleSense sejatinya dirancang UCLA CENS untuk membantu sebuah komunitas bikers di AS, yakni Los Angeles County Bicycle Coalition (LACBC). Selain bantuan navigasi bersepada lewat map di layar ponsel, CycleSense yang masih dalam tahap pilot project nantinya juga bakal dilengkapi fitur informasi koneksi ke transportasi publik, seperti bus dan kereta api, beserta jadwal keberangkatan.

Dari sisi teknologi jelas tak ada yang baru dari CycleSense, solusi ini terlihat canggih bila dilihat dari sisi konektivitas dan data base. Dengan beragam kelebihannya, solusi model CycleSense tampak ideal diterapkan untuk komunitas Bike to Work di Jakarta. (Haryo Adjie Nogo Seno)

15 Jul 2010

Pilihan Alternatif Tarif Mobile Data














Diluar time based dan volume based, operator masih punya beberapa jurus alternatif untuk menawarkan layanan data yang lebih menarik ke pelanggan



Pengguna layanan mobile data 3G di Tanah Air dipastikan bakal melonjak pesat di tahun ini. Indikatornya semakin banyak perangkat dengan kemampuan mobile 3G yang ditawarkan ke pasar. Ikon 3G tak cuma didominasi oleh segmen ponsel pintar, 3G saat kini begitu populer dalam wujud modem (dongle) USB yang dipasangkan pada PC/laptop. Target pasar mobile data 3G pun kini mayoritas diarahkan pada pengguna pra bayar, hampir tiap operator jika dicermati menawarkan paket mobile data pra bayar dengan tarif murah, lengkap dengan modem.

Imbasnya kompetisi antar operator penyedia mobile data 3G terlihat sengit, secara periodik masyarakat disuguhkan tawaran modem yang kian turun harga dan tarif akses unlimited ekstra murah. Fenomena pemasaran ini tak hanya dirasakan di Indonesia, di India dan Cina ada gejala yang serupa. Laporan lembaga riset Morgan Stanley pada tahun lalu memprediksi penetrasi mobile data 3G di tahun ini mencapai 21% secara global dengan jumlah pengguna 1.055.000. Ini terlihat meningkat drastis dari tingkat penetrasi di tahun 2009 yang hanya 15% dengan jumlah pengguna 688.000.

Kalangan operator tentu gembira dengan peningkatan jumlah pelanggan, tapi disisi lain biaya operasional juga meningkat. Hal inilah yang menjadi tantangan buat operator, apalagi dengan penetapan tarif data yang murah berimbas pada kecilnya jumlah ARPU (Average Revenue Per User). Nah, untuk menjembatani antara kepentingan konsumen dan operator, perlu ada inovasi kreatif dalam menyajikan konsep layanan dan tarif mobile data. Terkait paket tarif layanan, umumnya operator menyajikan dua pilihan layanan, yakni time based dan volume based.

Dengan ketatnya persaingan, muncul modifikasi dalam pola tarif. Contohnya produk Mobi dari Mobile-8 menyajikan tarif unlimited dengan downgrade kecepatan akses saat melampaui kapasitas tertentu. Lain dari itu, masih ada beberapa inovasi penetapan tarif yang unik di beberapa operator luar negeri. Lembaga Riset Morgan Stanley membagi inovasi tarif dalam speed rated, bandwidth usage and application specific, time of day, location based service models, ad funded solutions, dan mobile commerce driven. Beberapa pola tarif ini bukan tak mungkin diadaptasi di Indonesia, mengingat persaingan yang ketat, apapun bisa terjadi. (Haryo Adjie Nogo Seno)



Speed Rated
Operator memberlakukan tarif berdasar kecepatan yang ditawarkan. Hal ini pertama kali diperkenalkan operator Elisa di Finlandia dan Tele2 di Swedia. Umumnya speed rated dipadukan dengan pola tarif bulanan unlimited. Di Indonesia beberapa operator sudah mengadopsi cara ini.

Bandwidth Usage and Application Specific
Operator memberlakukan tarif berdasar bandwidth (kapasitas maksimal) yang digunakan, pola ini biasa ditawarkan untuk segmen korporat. Lebih update lagi Application Specific, disini operator akan men-charge tarif berdasarkan pilihan aplikasi tertentu. Dalam hal ini operator perlu menyiapkan intelligent network yang memadai.

Time of Day
Operator memberi pilihan paket tarif akses berdasar waktu/jam tertentu. Semisal tarif akses sore/malam hari dan akhir pekan lebih murah daripada tarif akses di siang hari atau hari kerja. Hal ini bermanfaat untuk mengatur peak load trafik data. Di Indonesia baru ada pilihan akses mobile data pra bayar per hari (24 jam).

Location Based Service Models
Operator menetapkan tarif akses berdasar area, semisal di area urban tarif akses mobile data dikenakan lebih tinggi dibanding area rural. Hal ini berguna untuk mengatur trafik data dan lebih meningkatkan kualitas layanan. Pola ini sudah diaplikasi di London, Inggris di beberapa lokasi strategis.

Ad Funded Solutions
Tumbuhnya mobile advertising disambut antusias kalangan operator sebagai solusi peningkat revenue. Lewat identifikasi pelanggan yang, pihak pelanggan juga bisa diuntungkan dengan beragam tawaran layanan khusus, termasuk tarif subsisdi didalamnya.

Mobile Commerce Driven
Bangkitnya industri konten membuat operator mampu menghadirkan ekosistem layanan. Dengan beragam kerjasama antar konten developer dan vendor membuat tarif layanan lebih kompetitif. Hal ini terbukti sukses di Jepang, operator NTT DoCoMo menggandeng Yahoo untuk konten, layanan, dan mobile advertising.




8 Jul 2010

SMS Sync Up - "Backup Data SMS ke Gmail"



















SMS kerap menjadi barang bukti andalan saat terjadi perkara. Dengan SMS Sync Up Anda bisa mengatur backup SMS secara berkala ke Google Mail (Gmail)


Sejak dahulu hingga kini, urusan backup menjadi isu yang penting dalam penggunaan ponsel. Pengguna ponsel pada hakikatnya ingin semua info dan data-data penting yang ada di dalam ponsel dapat terlindungi lewat aplikasi backup. Aplikasi di segmen backup sudah banyak beredar dengan beragam keunggulan. Kali ini SELULAR menjajal aplikasi baru untuk backup di segmen Windows Mobile. Aplikasinya diberi label ”SMS Sync Up” dan mempunyai cara kerja sederhana dengan mensinkronisasi SMS ke dalam inbox Gmail.

Konten SMS yang dapat di backup mencakup di folder inbox, sent items, draft, dan deleted items. Anda pun bisa mengatur jumlah SMS yang bakal di sinkronisasi ke Gmail. Aplikasi ini berjalan lewat jalur IMAP (Internet Message Access Protocol). Hebatnya lagi ada kemampuan sinkronisasi otomatis lewat menu schedule daily run. Aplikasi ini diciptakan oleh Mohit Sapru, seorang analis programer dari India. Untuk menjajal ”SMS Sync Up” cukup mudah dengan file CAB dan Anda pun bisa menggunakan aplikasi ini secara gratis. (Haryo Adjie Nogo Seno)



Sumber : http://www.freewarepocketpc.net
Besar File : 53 Kb CAB
Harga : Gratis
Ponsel Pendukung : Windows Mobile 5/6 dan 6.1


1. Langkah pertama menggunakan aplikasi ini dengan memilih akun Gmail yang akan dituju. Anda bisa menginput username manual atau otomatis dari akun Gmail dalam ponsel.









2. Anda bisa memilih folder SMS yang akan disinkronisasi, tersedia pilihan folder inbox, sent items, draft, dan deleted items.










3. Dalam sinkronisasi Anda bisa mengatur jumlah upload limit SMS yang akan dikirim. Tidak ada batasan untuk jumlah SMS.










4. Terdapat pengaturan schedule daily run, menu ini menjadikan proses sinkronisasi berjalan otomatis lewat setting jam dan menit.










5. Setelah proses setting selesai, selanjutnya tab ”sync SMS folder”. Sebelum koneksi internet tersambung muncul info “Should I Sync” pada layar.









6. SMS backup setelah masuk ke inbox Gmail. Setiap subjek email dilengkapi info folder. Tiap SMS juga disertakan info metadata, seperti tanggal dan waktu saat kirim atau terima SMS.