17 Mar 2008

EFR vs Noise Reduction







Komunikasi ponsel memang rawan gangguan, untuk itu setiap jaringan memiliki penangkal. Dua platfiorm jaringan sudah siap “bertarung” memberikan kualitas layanan yang terbaik.



Banyak yang mengatakan bahwa kualitas suara ponsel (telepon selular) berada jauh di bawah kualitas suara telepon kabel. Ini bisa jadi benar adanya, sebab telepon yang memanfaatkan jaringan kabel lebih minin gangguan atau reduksi. Namun teknologi selular tidak tinggal diam, kepuasan pengguna menjadi elemen utama, terutama perihal peningkatan kualitas suara. Contohnya beberapa ponsel keluaran dua tahun terakhir telah mempergunakan fitur EFR (Enhanced Full Rate). Malah EFR menjadi standar fitur ponsel-ponsel keluaran Nokia, Motorola, Siemens, Samsung, Alcatel, Sony Ericsson dan lain-lain.

Sebagaimana sebuah fitur yang terdapat di ponsel, EFR dapat diaktifkan dan di non aktifkan. Jika diaktifkan maka EFR dapat memberikan peningkatan kualitas suara menjadi lebih baik dan jernih. Secara teknologi EFR bekerja dengan menambah kemampuan speech coding algorithms. Saat EFR diaktifkan boleh jadi terdapat peningkatan kualitas suara, namun harus juga diperhatikan bahwa konsumsi baterai ponsel dapat bertambah.

Contohnya Nokia 5210 dikatakan dapat berkurang daya tahan waktu bicara hingga 5 persen jika EFR diaktifkan. Antar ponsel mempunyai setting yang berlainan, untuk Nokia tekan *3370# untuk aktifkan EFR, dan tekan #3370# untuk non aktifkan EFR. Jika EFR untuk meningkatkan kualitas, maka sekaliknya ada HRC (Half Rate Codec) yang berfungsi menurunkan kualitas suara ke level yang lebih rendah. Alhasil pengguna ponsel bisa memperoleh tambahan waktu bicara sampai 30 persen. Dengan aktifnya HLR bisa meningkatkan kemampuan transfer dari delapan time slot transmisi, dengan coding CELP (Code Excited Linear Prediction). Manfaat lain kemampuan pancaran sinyal di suatu lingkungan dapat diterima dengan lebih baik, atau tidak membebani jaringan. Untuk aktifkan HRC di ponsel Nokia bisa tekan *4720# dan #4720# untuk non aktifkan.

EFR bisa dikatakan populer lewat ponsel-ponsel keluaran GSM, namun EFR juga bisa diaplikasikan pada jaringan kabel. Disisi lain perkembangan teknologi GSM bersaing ketat dengan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access). Teknologi CDMA seperti diketahui menawarkan beberapa kelebihan seperti kemampuan transfer data yang lebih tinggi. Khsusunya CDMA2000-1x menawarkan fitur noice reduction. Bisa dikatakan Mobile-8 merupakan operator selular CDMA yang mempopulerkan noise reduction.

Digambarkan dalam iklan di televisi seorang wanita tetap dapat nyaman berkomunikasi di tengah suasana bising di dalam sebuah salon. Suherman Soemardi, senior manager Alliance & Co-op marketing Mobile-8 menyebutkan bahwa noise reduction merupakan fitur yang enable pada jaringan CDMA, khususnya teknologi CDMA dalam phase 3G dimana memiliki spread spectrum frekuensi radio yang lebih besar. Kemampuan noise reduction tidak tergantung pada jenis ponsel yang dipergunakan, berbagai macam ponsel CDMA dapat menikmati noise reduction, sehingga tidak mempengaruhi performa baterai ponsel. Noise reduction sendiri berfungsi untuk mengeliminir gangguan suara yang berasal dari lingkungan. Sebaliknya EFR yang dimiliki GSM bekerja dengan mengeliminir gangguan suara yang berasal dari jaringan atau transmisi.

Tidak ada komentar: