30 Apr 2008

Fiber Optik Penunjang Akses Selular














Sebagai pengguna akses ponsel (telepon selular) yang awam, pernahkah Anda membayangkan betapa rumit jaringan yang menyertai layanan ini. Dalam terminologi jaringan selular, umumnya pemahaman orang selalu terpusat pada idiom BTS (base transceiver station), mengapa demikian? Ini tidak lain karena BTS lah elemen jaringan selular yang langsung berinteraksi dengan perangkat ponsel yang Anda gunakan. Jadi wajar memang jika ada apa-apa yang selalu disebut-sebut adalah masalah BTS. Lebih jauh dari itu, ada sebuah elemen penghubung yang juga teramat penting dan terbilang jarang disinggung namun berharga super mahal yakni fiber optik.

Di Tanah Air sampai saat ini ada dua operator selular yang juga menjalankan bisnis sebagai operator penyedia jaringan. Pemain utama adalah Indosat yang menggukanan SKKL (sistem komunikasi kabel laut) sejak tahun 1985. Kemudian XL lewat layanan XLnet yang pada tahun 2003 telah merampungkan jalur fiber optik di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. “Tujuan gelar fiber optik adalah untuk menambah kapasitas dan meningkatkan kualitas layanan. Pada intinya prosesnya adalah mengubungkan transmisi antar kanal. Layanan yang bisa di backup pun cukup luas yakni berupa jalur data, suara, dan gambar sehingga kita bisa menelepon melalui teknologi GSM/CDMA, mengakses internet dan melakukan video conference”, ujar Wahyu Wijayadi, direktur marketing Indosat. Seandainya kapasitas terpasang berlebih, umumnya disewakan kepihak lain seperti kalangan korporasi.

Proyek Jakasusi (Jawa Kalimantan dan Sulawesi)
Implementasi pembangunan jaringan fiber optik terbaru di Indonesia adalah proyek Jakasusi milik Indosat. Proyek ini bertujuan mendukung SKKL Indosat yang sudah terpasang sebelumnya. Proyek Jakasusi menggunakan Alcatel sekalu kontraktor dengan pembangunan jaringan sepanjang 1000 Km, mulai dikerjakan pada Maret 2006 dan berakhir di bulan Oktober 2006. Selain proyek Jakasusi, kerjasama Indosat – Alcatel juga diwujudkan dalam proyek Jasutra, pembangunan fiber optik penghubung Jawa dan Sumatera.

Proyek Jakasusi bernilai kontrak US$ 40 juta, sedang proyek Jasutra bernilai US$ 5,96 juta. Salah satu yang khas dari proyek ini Alcatel langsung menghadirkan kapal instalasi kabel laut ‘Ile De Sein’ yang pada tanggal 2 Oktober lalu sempat lego jangkar di pelabuhan Tanjung Priok – Jakarta. Indosat kini memiliki SKKL di dasar laut sepanjang 11.840 km yang menghubungkan ke arah Asia Pasifik. Ada lagi jalur 39.000 km menggubungkan ke kawasan Eropa. Meski sebagian tidak dimiliki seratus persen oleh Indosat.

XLnet
Awalnya XL membangun jalur fiber optik antara Anyer (Jawa Barat) hingga Pasuruan (Jawa Timur) di sepanjang sisi kanan dan kiri rel kereta api. Sedang jaringan kabel laut XL membentang dari Senggigi (Lombok), selatan Makassar (Sulawesi) dan Sangata (Kalimantan Utara). Menyusul kemudian wilayah Sumatera, total panjang fiber optik XL telah mencapai 4400 km. Antara fiber optik di darat dan laut saling terhubung Dengan memiliki jaringan fiber optic maka akan mengurangi ketergantungan ke pihak lain, yang pada akhirnya dapat mengurangi biaya operasi.

Antara Fiber Optik dan Satelit
Wahyu Wijayadi menjelaskan dengan implementasi serat optic yang kian luas maka peran satelit bisa dikurangi untuk banyak hal. Seperti diketahui akses satelit unggul dari segi coverage layanan, namun mempunyai sisi lemahnya kualitas tidak terlalu bagus karena amat tergantung pada cuaca. Saat ini jasa satelit di Indosat lebih sebagai sarana pendukung.” Lepas dari itu peran satelit tidak bisa dilepaskan, justru antara jaringan fiber optik dan satelit pada kenyataannya saling mendukung. Untuk pulau-pulau besar bisa dengan fiber optik tapi wilayah terpencil tetap masih mengadopsi keunggulan satelit”, ujar Hamidah Tri Irianti, head of fixed telecom MIDI and backbone Indosat.

Dari segi bentuk, kabel darat dan kabel laut tidak jauh berbeda. Keduanya sama-sama berjenis fiber optik. Hanya saja diameter kabel laut lebih besar, yakni sekitar tiga cm, sementara kabel darat hanya 1,5 cm. Fiber optik mempunyai kecepatan transfer data antara 10 Gb per detik dan bisa ditingkatkan menjadi 150 Gb per detik, sungguh suatu kecepatan yang dapat menjamin kualitas voice dan data sangat prima.

(Nov06)

Tidak ada komentar: