1 Apr 2008

Melirik ATM di Ponsel




Perkembangan m-commerce di Indonesia boleh dibanggakan, untuk pertama kalinya di dunia hadir solusi transaksi ATM di ponsel. Tarik tunai dan autodebet bisa dilakukan lewat jalur selular

Solusi mobile commerce kian canggih saja, setelah aneka transaksi perbankan mampu dilakukan lewat ponsel, kini sudah muncul kembali tawaran mobile commerce yang jauh lebih maju. Tidak tanggung-tanggung disebutkan oleh sang pengembang ini adalah yang pertama hadir di dunia. Solusi yang ditawarkan adalah mobile ATM (automatic teller machine) yang belum lama ini diperkenalkan oleh Bank Mandiri lewat jasa operator Telkomsel. Hadirnya mATM menjadi pelengkap solusi yang sebelumnya ditawarkan pada mobile banking.

Apa yang ditawarkan pada mobile banking tercantum pula pada mATM seperti pemabayaran tagihan, uang sekolah transfer dana dan lain-lain. Sedang fasilitas andalan plus dan kelebihan mATM yaitu membayar autodebet, pengiriman cash baik lokal/internasional dan mengambil uang tunai dari rekening. Sudah barang pasti tidak ada uang yang bisa keluar langsung dari ponsel.

Sistem mATM adalah pengembangan dari eMobile, content provider asal Singapura, berkat eMobile mekanisme commerce antara merchant (toko), perbankan dan operator selular dapat diintergrasikan. Hadirnya mATM menjadikan tawaran yang menarik bagi beberapa pihak, buat pelanggan/nasabah pasti akan dimudahkan dengan pilihan baru. Di pihak bank dapat mendorong peningkatan transaksi elektonik, dan pastinya operator juga diuntungkan ‘luar biasa’ lewat meningkatnya trafik SMS. Tidak ketinggalan merchant pun bisa menikmati margin yang lumayan dari hasil transaksi.

eMobile selain sebagai integrator, juga berperan sebagai ujung tombak dalam pemasaran mATM ke berbagai merchant. Laurentius Sutanto, managing director eMobile Indonesia menjelaskan saat ini sudah 3 ribu merchant yang sedang dalam proses aktifasi di Jakarta, dimana 70 merchant kini telah aktif menggunakan mATM. Sampai akhir tahun ditargetkan 10 ribu merchant akan bergabung lewat mATM. Walau cukup menarik, pemasaran mATM ke berbagai merchant banyak memiliki tantangan. Seperti kerjasama yang yang masih ekslusif, mengharuskan pemiliki merchant terlebih dahulu membuka rekening khusus di bank Mandiri, dan kemudian ada tahap survei ke merchant yang dilakukan juga oleh Telkomsel Jika hasil survei merchant memiliki trade record yang kurang sesuai, bisa saja permohonan merchant ditolak. “Untuk proses aktifasi mATM kami memberikan jangka paling cepat dua minggu dan paling lama satu bulan,” papar Laurentius.

Jika permohona mATM diterima pihak merchant akan menrima kartu Halo Navigator m-POS. “Jenis kartu SIM ini dirancang untuk keperluan transaksi mATM, di dalam nya dilengkapi menu STK (SIM tool Kit) berkapasitas 32 Kb,” ujar Reyhan, manager mobile banking Telkomsel. Fungsi m-POS (point of sales) adalah sebagai pengganti peran terminal EDC (electronic data capture). Jenis ponsel yang digunakan pun bisa jenis apa saja, yeng penting GSM.
Syarat ber mATM juga harus dipenuhi di sisi nasabah. Ketentuan utama adalah harus nasabah m-banking Mandiri yang memiliki kartu Halo. Tidak berhenti disitu jenis kartu Halo nya pun harus di upgrade dengan jenis Navigator64 yang memiliki kapasitas 64 Kb. Dimana fitur STK yang di dalamnya mencakup browsing m-banking dan info on demand.

Bagaimana dengan sistem keamanan mATM? “Tidak perlu khawatir keamanan transaksi dilengkapi proteksi berlapis seperti antara nomor kartu SIM sebagai ID nasabah dan nomor rekening pelanggan pun harus didaftarkan, transaksi hanya bisa dilakukan lewat nomor ponsel yang terdaftar. Sistem message data mamakai jalur SMS dengan prioritas utama,” papar Kandry Mutheardy, director sales and marketing eMobile Pte Ltd. Selain sistem mATM juga memberikan batasan (limit) transaksi per hari dan verifikasi lewat PIN.

Dalam target kedepan mATM akan ditawarkan ke berbagai kota besar, dan eMobile beserta Telkomsel juga dalam waktu dekat akan mengembangkan kemitraan perbankan mATM seperti ke bank Danamon dan BII (Bank International Indonesia). Tidak lama lagi pelanggan pra bayar Simpati juga bisa menikmati mATM. Sedang sampai saat ini belum terdengar operator lain yang tergerak menyelenggarakan solusi ber basis mATM.

Dibalik tawaran yang memikat, masih banyak tantangan berat guna mensukseskan mATM. Beberapa tantangan seperti bukan perkara mudah untuk menyarankan pelanggan mengganti (upgarde) kartu SIM dalam waktu singkat, pengguana juga harus memiliki rekening di bank tertentu. Harus diperhatikan mengubah kebiasaan orang tidaklah mudah, bagi yang terbiasa membayar fisik pasti akan butuh penyesuaian ketika diminta membayar secara mobile. Kemudian yang tidak kalah penting adalah adopsi masyarakat terhadap teknologi tergantung bagaimana memulainya. Jika sajian cukup simpel dan menarik, dipastikan aplikasi bakal cepat membumi dan tidak ketinggalan tarif transaksi yang juga tidak terlalu mahal.

(Agus05)

Tidak ada komentar: