17 Apr 2008

Mengintip 3G di Negeri Bavaria



















Jerman atau Republik Federal Jerman, salah satu negara industri terbesar di dunia dan juga salah sati negara dengan economi terkuat (PDB per kapita EUR 30,150)* dan juga salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar (kurang lebih 82 juta jiwa)* di antara anggota Uni Eropa (EU).

Tentunya anda dapat langsung mengingat beberapa merk terkenal dari negara Jerman, seperti BMW, Mercedes Benz sebagai produsen mobil terkemuka di dunia. Di negara yang dipimpin oleh seorang kanselir wanita, Angela Merkel ini, kualitas dari produk yang di produksi oleh negara jerman , tidaklah diragukan lagi.

Jerman memiliki banyak kota besar , Namur hanya ada 3 kota yang jumlah populasinya lebih dari satu juta orang, yaitu Berlin, Hamburg dan München (Munich). Seperti di kota kota besar lainnya , telekomunikasi juga merupakan suatu kebutuhan yang diperlukan oleh para masyarakat di Jerman.

Munich, adalah salah satu dari 3 kota besar dengan populasi yang cukup padat, sekitar 1,4 juta jiwa. Tidaklah sulit untuk menelepon di Munich , karena fasilitas telepon umum yang cukup memadai , baik dari segi jumlah maupun dari segi kualitas, hampir di setiap sudut kota pada umumnya maupun di fasilitas fasilitas umum , seperti halte bus, Stasiun maupun bandar udara, fasilitas ini tersedia dan hampir diatas 90% semuanya dapat digunakan.

Fitur maupun fasilitas yang ditawarkan oleh operator di Jerman sangatlah beragam dan adanya price war diantara para operator selular membuat jumlah dari telepon yang ditawarkan melebihi dari kapasitas permintaan dari pelanggan.

Hampir semua operator menawarkan paket 2G yang Sangat murah, yaitu dengan 1 Euro atau terkadang gratis, kita bisa membawa pulang HP terbaru lengkap dengan sim cardnya, Namur tetapi untuk mencegah churn rate, para pelanggan diharuskan untuk membuat kontrak dengan pihak operator minimal 24 bulan.

Dari pengamatan saya , terlihat hampir semua pengguna handphone di Jerman memiliki jenis model yang sederhana dan pada umumnya untuk voice maupun sms saja. Orang Jerman memiliki kecenderungan untuk hanya menggunakan telepon selular hanya untuk voice call atau SMS, dan mereka senang menggunakan mobile phone yang simple dan tidak terlalu sulit untuk digunakan.

Adapun dari data yang saya peroleh dari suatu sumber , mengatakan bahwa, Jerman memiliki hampir 72 juta pengguna telekomunikasi selular atau hampir sekitar 78 % tingkat penetrasi. Jerman merupakan salah satu negara dengan tingkat saturasi yang cukup tinggi untuk market selular. Di Jerman sendiri ada 6 operator selular yaitu T Mobile, Vodafone, E plus, O2, mobilcom dan debitel, dan semuanya memiliki lisensi 3G yang didapatkan pada tahun 2001. 3G di Jerman mulai di komersialkan pada sekitar tahun 2004 dan sampai akhir 2005 ada hampir sekitar 600,000 pengguna( subscriber)3G di Jerman (0,83%).

Adapun menurut saya ada beberapa factor yang mempengaruhi perkembangan 3G ini sendiri di Jerman, diantaranya adalah :

• Factor isu kesehatan dari efek penggunaan ponsel 3G
• Tingkat ketertarikan untuk para pengguna ponsel terhadap fitur-fitur 3G yang ditawarkan cukup rendah. Mereka cukup puas dengan hanya menggunakan voice call.
• Jenis ponsel 3G yang kurang menarik untuk ditawarkan
• Paket 2G yang cukup murah membuat para pengguna lebih tertarik dan cukup puas dengan voice call atau SMS saja

Berbeda dengan beberapa negara di Asia yang sudah menggunakan 3G tekhnologi, Jepang misalnya, di sana para pengguna dari kaum muda pada khususnya benar benar tertarik dan menggunakan fitur-fitur dari 3G dan mereka addicted terhadap 3G, sedangkan yang terjadi di Jerman adalah sebaliknya.

Saya mewawancarai 2 orang warga Jerman yang merupakan pengguna telpon selular yaitu Jens Keppler , yang bekerja sebagai konsultan IT dan Daniel Mandl, pemilik dari suatu perusahaan yang bergerak di bidang Event organiser, dan dari keduanya kami mendapatkan kesimpulan bahwa dalam keseharian mereka sehari hari , mereka sudah cukup puas dengan fasilitas yang dimilki oleh 2G teknologi yaitu Voice dan SMS. Ketika kami tanyakan mengenai kegunaan HP dalam menunjang aktivitas mereka sehari hari, mereka hanya menggunakan hp untuk voice dan sms. Ketika ditanya mengenai 3G , mereka tidak terlalu tertarik untuk memakai berbagai fasilitas yang ditawarkan oleh 3G teknologi.

Hampir semua operator selular di Jerman berlomba- lomba untuk menawarkan paket 3G yang menarik kepada para pengguna telpon seluar dan disamping itu hadiah menarik juga tak lupa ditawarkan oleh mereka. Paket 3G ini ditawarkan oleh salah satu operator berdasarkan jumlah pemakaian data , misalnya paket bulanan dengan kapasitas pemakaian data sampai dengan 1000 MB, mereka tawarkan dengan harga 104 euro ( sekitar 1,2 juta rupiah), sedangkan jika pemakaian data tersebut lebih dari kuota yang diberikan, maka pelanggan akan dikenakan harga 0,58 euro ( 6000 rupiah) per MB. Memang fasilitas ini cukup menarik, apalagi untuk Hp 3G sendiri, hanya dengan menambah 1 euro maka pelanggan akan diberikan satu buah HP 3G dengan merk Nokia atau Sonny Ericsson misalnya ( dengan kondisi minimum kontrak 24 bulan, dan selama itu pelanggan tidak diperkenankan untuk membatalkan kontrak).

Bagi para pengguna laptop, juga tersedia mobile datacard yang menggunakan 3G teknologi , dimana meskipun mereka tidak menggunakan jaringan broaband fix line (DSl) mereka dapat mendapatkan bandwith yang cukup tinggi. Hal ini cukup menarik bagi para eksekutif yang sering menggunakan internet dimana mobilitas mereka cukup tinggi. Dengan menggunakan data card ini para pengguna hanya dapat menggunakan jaringan 3G ini untuk komunikasi data saja. Sebagai contoh, paket yang ditawarkan untuk UMTS card ini adalah sebagai berikut : hanya dengan membayar 1 euro dan mengikat kontrak selama minimum 24 bulan, pelanggan sudah dapat menggunakan UMTS data card ini, biaya bulanannya pun cukup murah yaitu sekitar 7 euro ( didalamnya termasuk penggunaan selama 60 jam dan kapasitas pemakaian data 5000 MB, untuk kelebihan pemakaian , maka akan dikenakan biaya sebesar antara 0,25 euro samapi 1.9 euro per menit, tergantung dimana lokasi pemakaan mereka.

Wilayah cakupan jaringan 3G juga merupakan salah satu jurus pemasaran dari para operator 3G di Jerman. Salah satu operator tersebut bahkan mengklaim bahwa mereka meiliki jaringan terluas untuk 3G network mereka di Jerman, sehinga para pelanggan mereka tidaklah perlu khawatir dengan masalah yang akan mereka hadapi , blankspot misalnya.

oleh
Wendhyharto Kusumaatmadja (Feb06)

Tidak ada komentar: