11 Apr 2008

Memori Ponsel yang Kian Powerful




















Saat ini ukuran besar kecilnya kapasitas memori sebuah ponsel telah menjadi pertimbangan serius bagi calon pembeli. Sejalan beragamnya sajian content memaksa ponsel harus mempunyai kapasitas memori yang tidak hanya memadai, melainkan juga harus cukup besar.

Berangkat dari kondisi itu pihak vendor terus meningkatkan kemampuan kapasitas memori. Hingga kemudian muncul istilah populer memori internal dan memori eksternal pada perangkat ponsel. Dan istilah tersebut tidak melulu menjadi andalan ponsel pintar (smartphone) dan PDA phone, ponsel-ponsel tanpa sistem operasi yang open platform pun sudah banyak yang mengadopsi memori internal dan eksternal.

Memori internal adalah salah satu ‘elemen terpenting’ pada strukur sebuah ponsel. Bisa dipastikan tidak ada ponsel yang hadir tanpa memori internal. Selain untuk kebutuhan penyimpanan gambar dan nada dering. Fungsi terpenting memori internal adalah untuk menyimpan koleksi phonebook. Ini bisa dilihat dari beberapa vendor yang memberikan alokasi dinamis dan terbatas untuk phonebook yang selalu ditempatkan pada bagian memori internal.

Semisal serial symbian Nokia biasa menempatkan phonebook berkapasitas dinamis di bagian memori internal. Nokia tidak memberikan batasan jumlah entry phonebook, hanya saja diinformasikan besarnya total kapasitas memori internal yang tersedia dalam ukuran kilobit. Meski ada juga vendor yang memberikan pola berrbeda, contohnya beberapa serial Samsung mengalokasikan kapasitas phonebook ‘terbatas’ namun cukup besar hingga 2000 entry.

Dalam koridor besaran kapasitas memori internal, hingga kini Samsung Mobile masih memimpin pasar untuk ponsel-ponsel yang dihadirkan di Tanah Air. Sebut saja serial SGH-E720 dan E730 yang memori internalnya sudah mencapai angka diatas 90 Mb. Kedua seri Samsung ini memang membutuhkan alokasi memori intenal yang besar, dikarenakan keduanya belum dilengkapi memori eksternal, padahal fitur yang diusungnya meliputi MP3 player. Disini Samsung memang memiliki ‘pakem’ yang agak berbeda dengan vendor lainnnya. Dengan ‘bumbu’ fitur MP3 player, video recording dan 3D game sudah biasa jika ponsel selain memiliki memori internal juga telah dilengkapi memori eksternal.

Sistem operasi dan kapasitas memori
Jika diperhatikan hampir jarang ditemui ponsel dengan sistem operasi open platform dihadirkan tanpa dukungan memori eksternal. Hal ini mengingat ponsel dengan sistem operasi seperti Symbian, Windows Mobile, Palm dan Pocket PC bersifat kaya aplikasi (rich content). Tanpa dukungan memori ekstenal pengguna dipastikan tidak bakal menampung kebuituhan data yang terus meingkat di dalam perangkat bergeraknya. Ambil contoh untuk menampung koleksi email yang bertambah setiap hari. Kasus diatas pernah ditemui pada smartphone pertama Nokia seri 7650 yang meski sudah mengadopsi symbian namun tidak dilengkapi memori eksternal.

Kombinasi memori internal dan eksternal juga dikembangkan pada ponsel tanpa sistem operasi open platform alias proprietary. Tanpa harus membayar lisensi software, vendor dapat memproduksi ponsel dengan lebih murah. Beberapa ponsel yang mangusung konsep ini adalah Siemens S65, Nokia 6230i, Sony Ericsson K750i/W800i dan Samsung SGH-D600. Namun perlu diketahui ponsel proprietary tidak memiliki dukungan aplikasi sebesar ponsel dengan sistem operasi terbuka.

Hard Disk Drive
Selain ukuran kapasitas memori eksternal yang semakin besar. Memori internal juga tersus dikembangkan hingga ukuran Gigabyte. Istilah HDD (hard disk drive) kini tidak hanya menjadi monopoli komputer, pun ponsel sudah ada yang mengsung konsep HDD. Samsung Mobile adalah vendor yang pertama kali mempopulerkan HDD. Beberapa serial Samsung yang sudah hadir dengan kelengkapan HDD adalah seri SGH-i300 dan SPH-V7900 yang menggunakan HDD 3 Gigabyte, kemudian ada lagi seri SPH-V5400 yang dielngkapi HDD 1,5 Gigabyte. Seri SGH-i300 mengusung sistem operasi Windows Mobile, sedang kedua seri SPH dengan sistem operasi Palm.

Menurut rencana SGH-i300 yang beroprasi di jalur GSM memang akan dipasarkan ke pasar Indonesia pada awal tahun 2006. Masih dalam koridor HDD, Nokia juga sudah mempersiapkan seri N91 dengan kelengkapan HDD 4 Gigabyte yang menurut rencana juga akan ditawarkan di Tanah air pada awal tahun 2006. Perlu diketahui, meski HDD masuk dalam kategori memori internal, namun setiap seri ponsel HDD masih mengalokasikan memori internal lagi yang terpisah dari memori HDD. Ini dikarenakakan hard disk drive mampu dilepas. Sebut saja SGH-i300 yang masih menyediakan memori internal 64 Mb.

Memori Eksternal

MMC
Kiprah memori eksternal pada ponsel mulai berkibar sejak Nokia membenamkan MMC (multimedia card) pada seri Nokia 3650 di awal tahun 2003. Ponsel yang cukup laris digunakan para remaja dan dewasa ini dalam paket pembelian nya sudah dilengkapi dengan MMC 16 Mb. Bisa dikatakan era kepopuleran MMC berbarengan dengan penetrasi masuknya ponsel Symbian. MMC menjadi kelengkapan ponsel symbian seri60 versi lama (6.1). Selain Nokia 3650, beberapa seri lain yang mengusung MMC adalah Nokia 3660/6600 dan Siemens SX1. Seri symbian yang kaya aplikasi menjadikan tren penggunaan MMC terus meningkat, apalagi banyak kecenderungan untuk mengganti MMC standar dengan kapasitas yang lebih besar.

MMC pertama kali dikembangkan oleh SanDisk dan Siemens AG/Infineon Technologies pada tahun 1997. MMC versi standar memiliki spesifikasi kecepatan transfer 2,5 Mb per detik. Dalam perkembangan berikutnya kartu MMC yang berukuran sebesar perangko ini sudah di upgrade desain nya menjadi RS (reduce size) MMC. Perkembangan desain ponsel yang kian ramping mengharuskan vendor merancang bentuk kartu memori yang lebih kecil. MMC sendiri memiliki ukuran standar 24 x 32 x 1,5 mm dan berat sekitar 2 gram dipandang masih kelewat besar untuk ponsel generasi terbaru. Menjawab itu lalu muncul RS MMC yang memiliki ukuran setengah lebih kecil dari ukuran standar MMC.


RS MMC
Kehadiran RS MMC pertama kali diperkenalkan oleh ponsel Nokia 7610. Bisa disebut juga hadirnya RS MMC menandakan masuknya era baru ponsel symbian seri 60 versi terbaru (7.0). Selanjutnya RS MMC menjadi standar kelengkapan semua smartphone terbaru Nokia seperti seri 6680/6681/3230 dan 6260. RS MMC juga belakangan digunakan oleh serial Siemens M75 dan CX75. Kedepan pamor RS MMC masih akan terus bertahan. Malahan saat ini sudah diperkenalkan RS DV (dual voltage) MMC yang bisa mengadopsi tegangan 1,8 volt dan 3 volt. Sampai saat ini MMC sudah dikembangkan hingga kapasitas 4Gigabyte, seperti yabng dikembangkan vendor Pretec.

Menurut hasil riset Gartner Dataquest disebutkan MMC menduduki pangsa pasar kartu memori terbesar (34%), SD (30%) dan disususl memory stick (20%).

SD Card
Dari segi ukuran SD card sedikit lebih tipis ketimbang MMC, namum demikian SD card yang dikembangkan Matsushita – Jepang mempunyai lebih banyak keunggulan dari MMC. Beberapa keunggulan SD card diataranya adalah kecepatan transfer data hingga 10 Mb per detik. Sehingga banyak disebut SD card lebih optimal untuk kepentingan download lagu, semisal memindahkan dari card reader ke SD card. Kelebihan lain SD card masih ada lagi yakni low battery consumption, cryptographic security untuk copyright data dan tidak ketinggalan SD card menyediakan fasilitas protect switch. Dengan berbagai kelebihannya, SD card ditawarkan dengan harga lebih mahal ketimbang MMC.

SD card sejak lama sudah menjadi fasilitas standar PDA dan PDA phone. Sedang untuk kebutuhan ponsel dikembangakan versi yang lebih kecil yakni mini SD. Seperti yang digunakan pada serial Panasonic X700 dan X800. Lalu mini SD dikembangkan lagi kebentuk yang lebih mungil menjadi micro SD atau juga dikenal dengan sebutan TransFlash SD. Jenis terakhir ini sudah dipopulerkan oleh serial Motorola E398 dan Samsung SGH-D600.


Micro SD
Oleh karena kemampuan SD card yang cukup handal membuat Nokia melirik untuk mengadopsi jenis mini SD dan micro SD pada beberapa generasi ponsel terbaru. Contohnya Nokia E61/6270/6289 yang mengusung mini SD dan Nokia 3250/6111 yang mengusung micro SD. Usun Pringgodigdo, business development manager Nokia Indonesia menyebutkan langkah Nokia mengadopsi jenis SD card semata-mata untuk mengikuti kebutuhan. “Generasi SD card dipandang juga mempunyai kemampuan lebih optimal untuk mendukung kinerja smartphone,” ujar Usun. Masuknya Nokia mengaopsi SD card dipastikan akan mendongkrak pasar jenis kartu ini.


Memory Stick Micro
Dibanding jenis kartu lainnya, memory stick duo dirancang ekslusif untuk produk-produk keluaran Sony Corporation mulai dari kamera, playstation dan handycam. Selain itu memory stick juga compatible untuk kebutuhan ponsel Sony Ericsson. Nah kini jenis memory stick dikembangkan lagi menjadi memory stick micro. Pengembanagnya dilakukan oleh pihak Sony dan SanDisk, dirancang untuk mulai compatible dengan aneka device mulai Oktober 2005. Memory stick micro memiliki ukuran 15 x 12,5 x 1,2 mm dan berkemampuan dual voltage. Kapasitas maksimum kartu ini adalah 32 Gigabyte dan kecepatan transfer 160 Mb per detik. Memory Stick micro menurut rencana akan beredar di pasar mulai pertengahan tahun 2006. Dan tentu saja mampu compatible dengan memory stick duo lewat penggunaan adapter.

C-Flash
Ini merupakan jenis kartu memori terbaru untuk ponsel, dan menurut rencana produk keluaran Pretec Electronics ini bakalan di bundling pada ponsel mulai kuartal ketiga tahun ini. C-Flash pertama kali diperkenalkan dalam ajang CeBIT 2005 di Hannover bulan Maret lalu. C-Flash memiliki keunggulan dengan ukuran 17 x 12 x 1,2 mm atau hanya sepertiga dari ukuran RS MMC atau micro SD. Kecepatan transfer C-Flash mencapai 120 Mb per detik. Sebagaimana jenis kartu memori kecil, C-Flash dilengkapi fasilitas adapter sebagaimana mini SD dan RS MMC.

(Des05)

Tidak ada komentar: