15 Apr 2008

Asuransi Komunitas Selular




Asuransi memang banyak ragam nya, siapa sangka kini aplikasi selular mampu di kreasikan untuk hal ini. Lebih efesien dengan proses instant

Setiap orang hidup pasti butuh perlindungan, dan memang ada banyak kiat agar diri kita dapat terlindungi dengan baik. Salah satu yang tidak asing adalah lewat jalan asuransi. Pelayanan asuransi punya tawaran dengan banyak ciri dan sistem, dan baru-baru ini pelanggan operator selular secara mudah dan cepat bisa memanfaatkan jalur layanan asuransi lewat teknologi ponsel. Adalah Telkomsel operator yang pertama kali menghadirkan layanan ini, lewat kerjasama dengan Great Eastern Telkomsel menawarkan program Safe Zone untuk pelanggan pra bayar Simpati.

Seperti diketahui pelanggan pra bayar demikian besar bagi setiap operator, dan sudah menjadi tuntutan untuk senantiasa memberikan service lebih pada saat ini. Pasalnya tidak lain adalah trend churn pelanggan pra bayar di Indonesia sangat besar. “Pengguna pra bayar dewasa ini sangat mudah untuk urusan berganti-ganti nomor, seiring dengan maraknya program kartu murah”, ungkap Johnny Swandi Sjam, ketua Asosiasi Telepon Selular Indonesia (ATSI). Akibatnya operator harus berusaha mati-matian untuk menjaga agar pelanggan pra bayar tetap loyal.

Asuransi operator bisa menjadi jurus manjur untuk itu, sejak diluncurkan pada Desember tahun lalu, program Safe Zone Simpati sudah mampu menggaet lebih dari 5 ribu pelanggan. “Layanan asuransi ini merupakan ide murni dari kami, dan sengaja kami rancang untuk kebutuhan segmen komunitas Simpati Zone”, ujar Anang Apriyanto, manager customer loyalty program Telkomsel. Menurut Anang, model program asuransi selular ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Program Safe Zone sendiri konon adalah ide orisinil dari Telkomsel.

Pertanyaan nya mengapa khusus pelanggan Simpati Zone ? Anang lebih jauh mengatakan bahwa dalam bisnis asuransi yang diperlukan adalah faktor trust (kepercayaan) dan ketersediaan data pelanggan yang memadai. Dalam hal ini diketahui bahwa komunitas Simpati Zone meruapakan ciri dari pelanggan yang sudah trust terhadap layanan Telkomsel. Disamping lewat Simpati Zone operator telah memiliki profil singkat sang pelanggan.

Untuk dapat menggunakan Safe Zone hanya diperlukan proses registrasi lewat SMS (short message service) ke nomor 5433. Setelah mengisi beberapa tahapan syarat-syarat, pelanggan akhirnya berhak mendapat nomor polis secara otomatis. Paket asuransi yang ditawarkan mencakup asuransi kecelakaan diri dan asuransi perlindungan rumah sakit. Manfaat dan berbagai ketentuan yang berlaku pun serupa dengan program asuransi pada umumnya. Pelanggan perlu teliti untuk membaca beberapa klausul yang ada, agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari.

Tarif premi yang dikenakan adalah Rp 20 ribu untuk asuransi kecelakaan diri, sedang Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu untuk asuransi perlindungan rumah sakit (tergantung paket). Kesemuanya memiliki masa perlindungan satu tahun, dengan tingkat biaya tertanggungan bervairasi. Semisal manfaat kecelakaan diri cacat tetap mendapat total tanggungan sebesar Rp 25 juta. Begitu pula dengan paket perlindungan rumah sakit, tersedia cover program rawat inap dari mulai Rp 175 ribu sampai 250 ribu per hari dengan maksimum 90 hari rawat per kejadian.

Tidak ke Paska Bayar
Sampai saat ini Telkomsel menyatakan baru tertarik untuk menggarap pangsa pra bayar untuk layanan asuransi. Sebab menurut Anang ekspektasi yang diharapkan pelanggan paska bayar umumnya lebih besar. “Pelanggan paska bayar cenderung menginginkan nilai pertanggungan yang sekaligus lebih besar, singkat kata Safe Zone memang dihadirkan untuk memberikan pilihan ber asurasni buat pelanggan pra bayar yang memiliki sifat instant proses dalam pembayaran. Seperti hal nya premi yang cukup dibayarkan satu kali Rp 20 ribu untuk masa tanggungan satu tahun. Tentu ini berbeda dengan kebiasaan yang terjadi pada pelanggan paska bayar”, ungkap Anang.

Berdasarkan survei dari pihak operator disebutkan pelanggan pra bayar umumnya hanya mau membayar untuk satu tahap saja. Sistem ini menjadikan pelanggan tidak perlu repot untuk membayar premi per bulan. Pemilihan Great Eastern selaku partner asuransi dilakukan lewat uji kelayakan yang ketat dari Telkomsel. Anang menjelaskan beberapa syarat itu adalah faktor kepercayaan masyarakat, sistem kerja elektronik dan luas nya cakupan.

“Dalam menunjang layanan Safe Zone seluruh perangkat elektronik termasuk server hanya ditempatkan di operator”, ungkap Anang. Telkomsel tidak melibatkan peran content povider, sedang untuk bagi hasil nya revenue dari SMS mutlak dimiliki operator, sedangkan pemotongan tarif untuk premi menjadi hak pihak asuransi. Walau registrasi dapat berlangsung secara otomatis, tapi tetap saja untuk proses klaim harus dilakukan secara tertulis dengan mendatangai konter Grapari atau kantor-kantor cabang Great Eastern.

Inovasi Asuransi Selular Kedepan
Telkomsel sebenarnya bukan pertama kali ini menghadirkan layanan asuransi sejak dua tahun lalu lewat program Telkomsel Siaga. Hanya saja layanan ini tidak bersifat untuk komunitas khusus, seluruh pelanggan Telkomsel baik Simpati, HALO, dan Kartu As bisa ikut serta dengan beregistrasi lewat SMS ke nomor 2580. Premi yang dikenakan juga bersifat sekali bayar Rp 5 ribu, dengan nilai pertanggungan yang tentunya juga lebih kecil. Jumlah pelanggan yang berhasil dihimpun tidak terlalu besar, untuk Telkomsel Siaga tahun 2003 tidak sampai seratus peserta, dan Telkomsel Siaga tahun 2004 baru bisa mencapai diatas seratus.

Sampai awal Januari 2005 jumlah komunitas Simpati Zone telah mencpai 2,3 juta pelanggan. Dimana seluruh pelanggan Simpati sampai kuartal keempat 2004 adalah 11,6 juta pelanggan. Artinya prospek program asuransi sebagai value added services (VAS) masih terbuka luas. “Malah kedepan kami sedang merancang bentuk inovasi asuransi dimasa mendatang, diantaranya asuransi kehilangan ponsel dan asuransi bea siswa ahli waris”, ujar Anang. Ausransi kehilangan ponsel dilakukan dengan misalkan melakukan locking pada ponsel yang telah dicuri, sehingga sang pencuri tidak dapat mengoperasikan ponsel. Hal itu dilakukan dengan jalan mematikan nomor IMEI (international mobile equipment identifier).

Layanan ini sudah berlaku di Inggris, namun menurut Anang layanan ini cukup rumit dibutuhkan kerjasama terpadu dari ATPM (agen tunggal pemegang merek), asuransi dan operator. Berdasarkan pola yang dijalankan, kemungkinan jenis asuransi kehilangan ponsel lebih cocok untuk pelanggan paska bayar. Lain halnya dengan asuransi bea siswa yang tentunya lebih mudah di implementasikan dalam waktu dekat. Hanya saja Anang masih menunggu momentum yang tepat untuk meluncurkan layanan ini.

Tantangan
Menghadirkan layanan ini bukan berarti tanpa resiko, banyak tantangan yang menghadang. Diantara yang mudah dilihat adalah menyamakan visi antara dua industri yang berbeda, kemudian rawan terhadap tuntutan, sebab operator bisa mendapat limpahan tuntutan dari pelanggan. Serta terakhir menyamakan informasi antara dua sistem perusahaan yang berbeda. Anang mengakui tidak mudah menjalankan layanan ini, untuk itu wajar saja jika belum ada operator lain yang menhadirkan asuransi lewat ponsel.

Tidak ada komentar: