10 Apr 2008

Video Sharing - Kirim Video dan Telepon Bersamaan














Dengan 3G apa saja bisa dibuat lebih mudah. Seperti penggabungan pengiriman video dan komunikasi voice selular yang bisa dilakukan secara bersamaan. Sebuah terobosan maju untuk memikat pengguna layanan 3G


Mengirim video lewat MMS (multimedia messaging service) dan telepon secara bersamaan tentu bisa Anda lakukan dengan mudah saat ini. Tapi syaratnya Anda harus membutuhkan dua perangkat ponsel. Satu ponsel untuk mengirim video lewat MMS, dan ponsel kedua digunakan untuk menelepon sang penerima video. Itu pun belum tentu dijamin sukses, seperti di Tanah Air sudah bukan berita baru proses sending MMS butuh waktu, malahan sering gagal. Tentu cukup repot dan tidak efesien menggunakan dua perangkat ponsel untuk maksud diatas. Nah menjadi pertanyaan, apakah mungkin melakukan komunikasi voice (suara) dan sekaligus mengirimkan video dalam satu ponsel?

Jawabannya sudah pasti bisa, dan memang aplikasi yang diberi nama video sharing ini sudah resmi berjalan di Hong Kong, Taiwan dan beberapa negara Eropa Barat. Mem bundle komunikasi voice dan pengiriman video jelas membutuhkan teknologi tinggi, singkat kata memang yang terlibat dalam aplikasi video sharing ini adalah teknologi jaringan 3G (UMTS/universal mobile telecommunication service atau WCDMA/wideband carrier division multiple access). Teknologi video sharing pertama kali diperkenalkan oleh Nokia Corporation dan di wilayah Asia operator pertama yang mengadopsi adalah operator CSL dari HongKong. Konsep video sharing adalah sebagai pengembangan dari layanan voice standar. Jalur yang digunakan untuk video sharing adalah CS (circuit switched) untuk voice dan PS (packet switched) untuk paket data video.

Konsep video sharing hampir mirip dengan video call yang juga sama-sama berjalan di teknologi 3G. Namun bedanya video sharing mengirimkan paket video satu arah. Dan video sharing dapat mengirimkan file rekaman video dari momen-momen pilihan. Sedang sebaliknya video call tidak bisa melakukan hal tersebut, hanya saja tampilan muka masing-masing pengguna dapat dilihat dalam layar ponsel. Persamaan video sharing dan video call adalah komunikasi voicel terjadi secara real time. Proses video sharing dapat dilihat pada bagan di bawah ini. Rekaman video yang di share kepada lawan bicara bersifat streaming, artinya hanya dapat ditampilkan di kala itu saja, tidak dapat disimpan (storage). Tetapi dibalik itu, kehebatan video sharing komunikasi bisa dilakukan secara simultan antara video sending dan voice communication.

Alur Video Sharing









Peran IMS

Kecanggihan aplikasi video sharing dapat berjalan berkat dukungan infrastruktur IMS (Internet Protocol Multimedia Subsystem) atau general IETF (Internet Engineering Task Force) SIP (Session Inititation Protocol). Internet protocol sendiri merupakan elemen pendukung bagi piranti digital yang saling terhubung dengan sistem internet. Dengan SIP akan memudahkan bagi operator untuk mengimplementasikan, mengatur dan mengendalikan layanan video sharing. SIP kedepan akan menjadi standar signaling protocol dan mekanmisme untuk mendukung multimedia session dalam 3GPP release 5. sudah barang tentu konsep video sharing juga berlandaskan pada 3GPP (Third Generation Partnership Project). Video sharing juga bersifat open platform dan telah dipersiapkan untuk mendukung interkoneksi pada vendor 3G yang berlainan. Dibawah ini adalah parameter yang terdapat dalam video sharing

Video
Video Codec : H.263 profile 0 level 10
Bit rate : 57 kbps
Frame rate : 15 fps (frame per second)
Frama size : QCIF
Payload size : 500 bytes (tidak konstan)
Audio
Audio Codec : AMR NB
Codec mode : 12,2 kbps
Payload format : Bandwith efficient

Video sharing terbilang aplikasi yang multiguna, dapat memenuhi kebutuhan bagi kepentingan bisnis dan entertainment. Dinesh Subramaniam, manager Nokia Communication Asia Pacific menyebutkan video sharing lebih ‘nyaman’ digunakan dan cukup user friendly selain video call. “Kualitas komuniasi voice tidak berpengaruh dan tetap terus berjalan saat pengiriman video selesai ditampilkan pada layar,” ujar Dinesh. Bagi operator hadirnya video sharing sudah barang pasti dapat membawa keuntungan dalam meningkatkan pendapatan di sektor VAS (value added service). Apalagi di Tanah Air tahun depan 3G akan benar-benar berjalan komersial. Semoga saja video sharing dapat dihadirkan operator lokal melengkapi video call yang menjadi andalan utama komunikasi 3G.

Meski terbilang canggih. Video sharing juga memiliki tantangan dalam pengembangannya. Seperti terlihat dalam event Mobile Application Summit 2005 di Taipei bulan Oktober lalu, video sharing meski mengundang sensasi masih terlihat memiliki waktu delay video.

(Des05)

Tidak ada komentar: