20 Jun 2008

Caller ID Saat Internasional Roaming















Bagi Anda yang kerap menggunakan jasa operator selular di luar negeri, umumnya kerap menghadapi suatu ganjalan saat berkomunikasi. Ini tak lain adalah matinya fitur caller ID. Bila di jaringan selular lokal, siapa penelepon bisa terbaca di layar, sebaliknya saat roaming di luar negeri, bila ada panggilan telepon maka caller ID tak akan berfungsi.

Dari pengalaman pribadi saya, dan tentunya dari para kerabat dan sahabat, hal diatas terbilang sangat mengganggu. Alasannya karena kita tak bisa mengetahui dari siapa si penelepon. "Kita kesulitan untuk memilah mana panggilan yang berasal dari kolega penting atau sebaliknya hanya sebuah panggilan iseng", ujar Budi Putra, praktisi Blog yang ditermui saya saat meliput Communicasia 2008

Sekedar catatan, menerima panggilan di luar negeri bisa sangat memberatkan, terutama buat pengguna kartu pra bayar. Salah satu operator nasional misalnya, mengenakan tarif terima telepon per 30 detik di singapura sebesar Rp 10 ribu. Coba bayangkan bila Anda tak sengaja menjawab panggilan yang kurang penting. Rugi besar pastinya...

Idealnya operator menyediakan fitur caller ID untuk menjamin kenyamanan berkomunikasi. Tapi menurut nara sumber di sebuah operator lokal, hal tersebut hingga kini memang belum bisa dilakukan. Entah karena teknologinya belum ditemukan, atau karena alasan bisnis.

Dalam hal teknologi, yang terkait adalah teknologi jaringan, dan tak ada sangkut pautnya dengan kemampuan handset pada umumnya. Seharusnya operator bisa menghidupkan fitur caller ID, pasalnya ini bisa jadi peluang untuk meraih revenue. Misalnya, fitur ini bisa diaktifkan dengan biaya tertentu pada periode waktu tertentu.

Layanan internasional roaming umumnya bersifat bilateral, dimana perlakuan antara satu operator ke operator lain bisa jadi sangat berbeda, alasannya terkait sistem kurs billing dan kepercayaan antar operator. Dengan adanya model kerjasama berupa aliansi, diharapkan kenyamanan fitur internasional roaming bisa lebih baik. Seperti yang dilakukan Telkomsel dengan Bridge aliance, atau XL yang berkolaborasi dengan TM/Vodafone.

Kuliselular @ Communicasia 2008 - Singapura

Tidak ada komentar: