31 Des 2008

Kendali Browser Tanpa Gerakan Jempol




















Jari jempol kadang dibuat pegal saat browsing di layar ponsel yang kecil. Teknologi motionized menawarkan kemudahan baru, jari jempol lebih bebas, pandangan mata pun lebih nyaman.


Keberadaan suatu ponsel rasanya tak bisa lepas dari dukungan tombol navigasi, dengan tombol navigasi selancar ke segala menu bisa dilakukan dengan cukup mudah, seperti tombol navigasi empat arah terbukti hingga kini populer digunakan oleh hampir semua vendor. Evolusi teknologi navigasi pun terus berkembang, seiring waktu berjalan dikenal konsep trackball navigation, scroll navigation hingga optical mouse. Belum lagi di kelas PDA phone, konsep touch screen tentu punya keunikan tersendiri.

Lepas dari solusi diatas, belum lama ini Real Eyes3D, developer software kamera asal Perancis, memperkenalkan motion based navigation. Solusi yang diberi nama dagang Motionized ini mengusung kemudahan selancar navigasi saat melihat halaman web, tampilan foto dan melihat peta. Pengguna tak bakal lagi mengalami "keram" jempol saat bernavigasi dalam waktu yang lama. Cukup gerakan body ponsel ke atas, bawah, kiri dan kanan. Otomatis view layar akan menuju titik gambar yang dituju, hal ini sangat bermanfaat untuk melihat detail gambar peta atau materi dalam format Pdf. "Ukuran layar ponsel yang kecil memang menjadi kendala untuk mewujudkan visual yang nyaman, terutama pada imaging dan browsing", ujar Benoit Bergeret, CEO dan pendiri Real Eyes3D.

Cara Kerja Motionized
Solusi ini bekerja dengan memanfaatkan teknologi kamera di ponsel, yakni lewat penambahan sistem sensor gerak pada prosesor kamera. Pergerakan ponsel pada dasarnya adalah perubahan sudut pandang lensa terhadap suatu obyek. Motionized juga tidak menggunakan teknologi akselerator yang dinilai masih mahal. Hal inilah yang menjadi poin penting cara kerja motionized.

Lewat perhitungan koordinat dan algoritma, lensa kamera akan menangkap setiap gerakan ponsel, yang selanjutnya memerintahkan software menjalankan motionized. Sudah barang tentu, lensa kamera akan aktif secara tersembunyi saat motionized dijalankan. Secara umum konsepnya hampir sama dengan shake control di ponsel Walkman Sony Ericsson, hanya fungsi shake control khusus untuk mengendalikan musik.

Adaptasi di Ponsel



Keunggulan lain dari motionized yakni bisa ditanamkan di berbagai jenis ponsel kamera, mulai dari high end hingga low end, juga tak memandang tingkat resolusi lensanya. Dalam release disebutkan, sebuah ponsel tak memerlukan penambahan hardware untuk menjalankan motionized. Alhasil motionized mulai dilirik beberapa vendor. Samsung Mobile menjadi vendor pertama yang menggunakannya lewat seri SCH-A990 dan Samsung Instinct (the iPhone Killer) SPH-M800 yang diluncurkan pada awal Agustus lalu via bundling oleh operator Sprint Nextel di AS.

Kabar terakhir Real Eyes3D juga menyiapkan agar motionized dapat berjalan di sistem ACCESS NetFront Browser. Tapi dibalik itu masih ada yang kurang, motionized belum bisa digunakan untuk selancar antar menu. Ingin tahu video penggunaan motionized, silahkan klik http://www.youtube.com/watch?v=kNoTTXOyDjg.



Gerakan posisi ponsel ke kiri, kanan, atas dan bawah. Otomatis membawa pandangan ke area fokus gambar yang diinginkan.








Miringkan ponsel ke arah maju dan mundur, view obyek di layar akan melakukan fungsi zoom.


Spesifikasi Minimum Ponsel dengan Motionized
- Prosesor : ARM7 @ 26 MHz
- ROM: < 100 kB
- RAM: 500 kB
- Format gambar: JPEG
- Modul kamera : semua resolusi

Open platforms support
Symbian S60, BREW, and Windows Mobile Edition
V4.2 or greater

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Menarik juga teknologi Motionized, namun apakah masih berfungsi bila berada di ruangan gelap? Sebab kamera tidak merekam adanya cahaya sehingga tidak mendeteksi suatu sudut pandang.

Haryo Adjie Nogo Seno mengatakan...

Itu juga masih jadi pertanyaan besar bung Rony, karena produknya sampai skrng belum ada di Indonesia... terima kasih buat masukannya..