5 Agu 2008

Mengintip Pasar Prabayar Terbesar di Eropa
















Siapa bilang dominasi pasar prabayar selalu milik negara berkembang. Buktinya Jerman, negeri yang kampiun dalam ekonomi dan industri maju justru menjadi pasar prabayar terbesar di Eropa. Layanan prabayar pun malahan sudah diterbitkan oleh institusi non selular.

Piala Dunia?...... tentu anda ingat akan negara dimana akan diselenggarakannya Piala Dunia 2006 ….. Jerman. Sekarang negara industri maju ini sedang bersolek untuk mempersiapkan penyelenggaraan piala dunia ini. Hampir disemua sektor ikut sibuk untuk melakukan persiapan sebaik baiknya. Begitu pun di sektor telekomunikasi tidak kalah sibuk untuk terus berbenah memperbaiki kekurangan yang mungkin ada.

Mencermati bisnis telekomunikasi di Jerman ada sesuatu yang khas dari negara ini, utamanya jika dibanding negara maju lain di kawasan Eropa. Jerman punya ciri khas dimana market pra bayar mencapai angka yang berimbang dengan paska bayar. Hal ini berbeda dengan negara tentangga Jerman, yang rata-rata di dominasi market paska bayar. Hampir semua operator di Jerman memulai operasinya sekitar awal tahun 90 an. dan dalam hampir kurun waktu 10 tahun ini, market penetrasi dari selular di Jerman sudah diatas 80 %. Ini merupakan suatu nilai pertumbuhan yang fantastis. Jumlah populasi penduduk Jerman sendiri hingga tahun lalu telah mencapai 82 juta jiwa.

Pasar selular di negara in dimulai dengan tumbuhnya pasar paskabayar, adapun teknologi yang digunakan adalah GSM (global system for mobile communication). Ini menjadi suatu keharusan bahwa teknologi yang diadopsi operator haruslan teknologi GSM. Hampir semua negara di daratan eropa menggunakan teknologi GSM sebagai platform tunggal untuk tekhnologi selularnya dengan tujuan untuk memaksimalkan interoperability.

Menurut data dari para konsorsium operator selular, Jerman adalah salah satu negara dengan pasar prepaid terbesar di Eropa. Hampir di seluruh operator selular memiliki pelanggan prabayar diatas 50%. Kartu paskabayar di Jerman juga merupakan salah satu produk yang digemari, sebab bagi anak muda atau kaum pelajar yang ingin memiliki telepon genggam lengkap dengan kartu SIM nya sangat mudah untuk memiliki, tidak memerlukan ijin dari orang tua mereka atau tidak memerlukan biaya yang tinggi.

Sedang disisi lain produk paskabayar kurang dapat berkembang cepat setelah proses birokrasi untuk membeli dan memilikinya juga sedikit masih berbelit belit, dikarenakan untuk membeli produk postpaid dari salah satu operator tertentu diperlukan proses dan persyaratan yang cukup rumit seperti, bank account, Slip gaji, surat keterangan dari perusahaan dan lain sebagainya, dan bagi yang tidak memiliki syarat kelengkapan tentu akan kesulitan menikmati layanan paskabayar.

Bagi industri pariwisata, keberadaan kartu pra bayar turut meningkatkan kemudahan bagi para wisatawan mancanegara yang datang berkujung. Sangatlah mudah untuk mendapatkan kartu prabayar. Kartu prabayar ini tersedia di berbagai kios , supermarket dan toko yang menjual alat telekomunikasi. Harganya pun sangat terjangkau dan relatif murah untuk kartu perdananya

Perlu Registrasi
Jika di Indonesia tengah digalakkan program resistrasi paska bayar. Begitu pula di Jerman, hanya saja di negeri ini program registrasi sudah berlangsung lama. Tujuan nya tentu sama yaitu untuk memudahkan dan memberikan jaminan keamanan berkomuinikasi. Untuk mendapatkan kartu prabayar, syarat yang diperlukan adalah memberikan fotokopi dari kartu identitas kita, dikarenakan menurut peraturan, semua pembeli kartu prabayar untuk operator manapun di Jerman diharuskan untuk di daftar atau di registrasi.

Adapun paket pra bayar ini di Jerman tersedia dalam 2 jenis, pertama adalah kartu prabayar yang dijual secara individual dan kedua dijual dalam bentuk paket bundling. Pola yang kedua ini dijual bersama dengan telepoh genggam. Hal ini dimungkinkan karena di Jerman, para operator menjalankan kerjasama dengan para produsen telepon genggam dan subsidipun diberikan kepada para konsumen yang membeli produk mereka dengan salah satu syarat bahwa mereka terikat kontrak selama 24 bulan. Hal ini menyebabkan jika kita melihat harga dari ponsel di pasaran Jerman terkadang membuat mata kita terbelala. Hanya dengan satu euro kita sudah dapat membawa pulang telepon genggam berikut kartu SIM nya.















Pilihan Isi ulang
Metode pengisian produk para bayar (isi ulang) di Jerman ini cukup memanjakan para konsumennya. Pulsa isi ulang ini tersedia hampir dimana-mana, dan ada pula mesin khusus yang berfungsi untuk mengisi ulang pulsa dari kartu prabayar, hebatnya mesin ini melayani tidak hanya satu operador tetapi juga dari berbagai macam operator di jerman, seperti T Mobile, Vodafone, E Plus dan O2. (lihat gambar). Pola operasi mesin voucher ini mirip dengan mesin ATM (automatic teller machine).

Hampir sama dengan di Indonesia, cara pengisian pulsa isi ulang pun mulai berubah dari menggunakan scratch method menjadi elektronik, dan cara ini lebih digemari dikarenakan lebih praktis dan effektif.

Ditawarkan oleh Bisnis Non Selular














Ada satu hal mengenai produk kartu prabayar yang akan saya ulas. Aldi adalah nama salah satu supermarket retailer yang besar di Jerman. Produk yang mereka jual pada dasarnya sama dengan produk yang terdapat di supermarket yang lain. Dari mulai sayuran hingga produk elektronik seperti Tv plasma. Pada tanggal 7 Desember 2005, Aldi meluncurkan produk kartu prabayar yang mereka namakan Aldi Talk. Ini membuktikan bahwa market kartu prabayar sedemikian attraktifnya sehingga industri yang bukan pada bidangnya pun ikut terjun ke dalam bisnis ini. Produk yang mereka tawarkan ini sangatlah murah. Rate yang dikenakan untuk pelanggan mereka adalah 0.05 Euro per menit/SMS untuk sesama pengguna Aldi Talk dan O.15 Euro per menit ke pengguna kartu dari operator lain. Harga dari kartu perdana Aldi Talk ditawarkan sama dengan kartu perdana dari operator lain yaitu 20 Euro, sudah termasuk pulsa senilai 10 Euro, atau paket berikut mobile phone dengan merek tertentu dengan harga 60 Euro, termasuk pulsa 10 Euro.

Maraknya persaingan di industri ini, khususnya di segmen prabayar membuat para operator berlomba lomba untuk membuat strategi marketing yang menarik dan juga jasa nilai tambah (value added service) untuk menarik para pelanggan mereka dan mencegah mereka pindah ke operator lain. Satu hal yang perlu dicermati di Jerman adalah kecenderungan masyarakat di sini untuk tidak cepat atau mudah berpindah dari satu kartu ke kartu lain, dan hal ini termasuk konservatif. Sedikit berbeda dengan tren yang terjadi di Tanah Air.

Kekurangan
Salah satu kekurangan dari prabayar adalah tarif untuk melakukan panggilan relatif lebih mahal dari pada kartu pascabayar. Tentu ini berlaku umum di mana pun. Sebagai contoh, salah satu kartu paskabayar membuat paket yang cukup murah dimana dengan paket homezone, misalnya di suatu daerah tertentu pelanggan cukup hanya membayar Eur 4.50 ditambah Euro 5.50 per bulan maka dapat menggunakan untuk SMS senilai Eur 0,19 per SMS kepada pengguna telepon selular di wilayah yang sama dan untuk melakukan panggilan didalam zona homezone akan dikenakan biaya sebesar Eur 0.03 sampai Eur 0.07 permenit. Cukup menarik bukan?

Jadi jika anda bepergian ke Jerman, tak perlu kesulitan untuk dan ingin mendapatkan kartu telepon selular lokal, dikarenakan sangat mudah untuk mendapatkannya. Bagi Anda yang bukan warga negara Jerman, cukup sertakan fotokopi Pasport untuk menikmati layanan prabayar di negeri yang terkenal dengan

Bravandi
(Koresponden dari Munich – Jerman) (Apr06)

Tidak ada komentar: