2 Nov 2009

Menakar Sukses Paket Bundling Operator



















Saat ini tiap operator selular tak bisa lepas dari urusan promo paket bundling ponsel. Dan sesuai tren, bundling ponsel QWERTY dengan vendor merek lokal menjadi pilihan favorit. Dari kerjasama ini, vendor berharap ponsel dapat terjual lewat dukungan data services operator, sebaliknya operator berharap bisa menambah aktivasi kartu perdana untuk meningkatkan jumlah pelanggan.

Sebagai bagian dari pola marketing, program bundling harus senantiasa ditakar tingkat keberhasilannya. XL sebagai operator pencetus bundling ponsel QWERTY punya cerita tersendiri. Menurut Djunaedy Hermawanto, Vice President Direct Sales XL, tingkat keberhasilan program bundling mencapai 80 persen. "Semisal dari 100.000 kartu perdana yang terjual lewat bundling, maka 80 persen diantaranya terbukti terus diaktifkan oleh penggunanya, meski periode promo paket datanya telah berakhir," ujar Djunaedy disela-sela peluncuran bundling XL dengan MicXon 30 Oktober lalu di Grand Indonesia.

Ditambahkan Djunaedy, umumnya tiap kerjasama bundling dibutuhkan proses waktu 2 bulan dari mulai penjajakan sampai produk siap diluncurkan. Untuk proses setting menu khas operator ternyata tak butuh waktu lama, hanya 2 minggu.

Operator pada dasarnya terbuka untuk melakukan kerjasama dengan vendor lokal manapun. Tapi tentu dibutuhkan beberapa syarat, semisal kesiapan jaringan layanan service dan purna jual, tak ketinggalan komitmen pasokan impor produk sesuai perjanjian yang telah disepakati bersama.

Tidak ada komentar: