17 Okt 2008

WiFi Berjangkauan 100 Km













Ketimbang lama menanti WiMax, ada baiknya RCP diterapkan untuk mengatasi lambatnya akses internet di wilayah rural. Sekaligus tepat mendukung kampanye “reach unreached”.



Wireless internet broadband telah menjadi kebutuhan vital dibanyak negara, untuk urusan yang satu ini beragam teknologi telah diterlurkan, seperti WiMax ((802.16) dan LTE yang kini sedang banyak dibicarakan. WiMax dan LTE yang termasuk 4G terbilang jitu dalam membangun solusi wireless broadband. Tapi jangan puas dulu, implementasi WiMax dan LTE nyatanya tak begitu mudah. WiMax misalnya, masih terganjal kebijakan dan regulasi pemerintah. Dalam hal bisnis, perangkat WiMax juga dipandang mahal dan terbatas.

Namun tak bisa dipungkiri, WiMax cukup ideal terutama dalam hal jangkauan akses. Hal ini yang kemudian menjadi dasar ide dari Intel untuk meningkatkan performa dari teknologi yang sudah ada dan populer. Ini tak lain WiFi (802.11) dengan jangkauan jarak jauh, tak tanggung-tanggung sinyal WiFi bisa ditembakkan ke jarak 100 Km (60 mil). Solusi Intel ini disebut RCP (rural connectivity platform), dirancang untuk memenuhi kebutuhan akses internet yang murah bagi negara berkembang, RCP menghubungkan antara urban ke rural area.

Sebelumnya WiFi sudah dikenal mumpuni untuk mesh network di perkotaan, akses di dalam dan luar ruangan sudah dioperasikan luas oleh ISP (internet service provider). Lewat RCP, akses luar ruangan WiFi yang kini dikembangkan. Cara kerjanya tarbagi dua, yakni basic configuration dan extended configuration. Perangkat yang diperlukan untuk RCP mencakup single board computer dengan embedded prosesor Intel IXP425, compact flash storage, 10/100 ethernet port dan lokal WiFi untuk akses ke perangkat klien. Antena bisa memanfaatka jenis yang sudah ada. Keseluruhan perangkat beroperasi dengan pasokan tenaga dibawah 6 watt.

”RCP memberi kemudahan akses internet di wilayah rural negara berkembang, biaya implementasi rendah, efesien dalam bandwidth dan konsumsi tenaga rendah bisa menjadi daya tarik tersendiri, apalagi perangkat WiFi sudah banyak dan cukup digemari,” ujar Jeff Galinovsky, senior platform manager Intel. RCP kini telah diuji coba di India, Vietnam, Panama dan Afrika Selatan. Di Panama RCP berhasil menghubungkan akses internet 15 hotel di rural area. Di Berkeley Research Lab – California, RCP bisa menyalurkan video streaming dengan frekuensi 5,8Ghz pada jarak 1,5 mil. Dalam release disebutkan RCP bisa dikebut untuk akses hingga 6,5 Mbps.

Standar RCP

Basic Configurattion
Inilah jawaban mengapa WiFi bisa menjangkau hingga 100 Km. Antar dua node WiFi disambukan dengan tambahan teknologi TDMA (time division multiple access) yang juga diterapkan pada GSM. TDMA membagi channel ke dalam beberapa slot, lalu men-sinkronkan antara sending dan receive radio. Hasilnya, setiap radio bisa di sending dan receive dalam skedul, tak perlu ada waktu menunggu untuk pemberitahuan dan tak diperlukan lagi resending data. Pola ini berisifat line of sight (LOS), artinya tidak boleh ada rintangan dalam akses. Dalam realita, basic configuration efektif untuk jarak 30 mil, umumnya yang menjadi hambatan adalah kontur alam. Basic configuration hanya digunakan untuk akses ke satu titik node.

Extended Configuration
Pola ini digunakan bila RCP diterapkan untuk akses ke beberapa node. Masing-masing node WiFi digunakan juga sebagai sistem relay, sehingga dapat menjangkau area yang luas. Extended configuration berjalan di frekuensi 2,4Ghz dan 5,8Ghz. Frekuensi 2,4Ghz dipakai untuk koneksi ke layer access (perangkat WiFi) dan transmisi antar node. Sedang 5,8Ghz digunakan khusus akses antar node dan koneksi ke backhaul. Khusus basic configuration ditambahkan frrekuensi 900Mhz untuk TDMA. Kabarnya, paket RCP segera akan ditawarkan dengan paket mulai dari US$500.

(Mei08)

Tidak ada komentar: