27 Jul 2011

Asyiik...Ada Akses Broadband di Kereta Api Argo


















Perkembangan layanan kereta api di Indonesia terbilang pesat, walau memang belum sepesat di negara-negara maju. Rangkaian gerbong eksekutif kian memadai dengan kenyamanan yang terus ditingkatkan. Tapi disana sini tentu masih ada saja yang kurang, salah satunya adalah akses komunikasi internet untuk penumpang.

Boleh dikata, di sepanjang jalur lintas rel kereta api di Jawa, hampir sepanjang jalur telah terlayani coverage BTS (Base Transceiver Station) operator-operator besar. Dalam perspektif sederhana, penumpang kereta api tentu bisa mengakses internet dari dalam gerbong yang sedang melaju. Tapi pada kenyataan kualitas tidak selalu mulus, saat kereta sedang melintas di area kota mungkin akses internet bagus, sebaliknya bila kereta menjauh dari kota, bahkan melintas hutan atau sawah, koneksi internet kadang melorot.

Nah, untuk itu perlu terobosan untuk menghadirkan akses broadband dengan kualitas optimal untuk penumpang. Ada beragam solusi teknologi akses yang ditawarkan, salah satu yang baru diperkenalkan di Indonesia yakni instalasi WiFi di kompartemen kereta Argo Parahiyangan dan Argo Jati.

Ditilik dari segi teknologi, memang tampak tak terlalu rumit, tapi untuk menjamin koneksi data yang optimal diperlukan kerjasama khusus dengan pihak operator, dalam hal ini pastinya operator selular. Untuk instalasi perangkat WiFi di rangkaian kereta, PT. KA (Kereta Api) bekerjasama dengan operator XL. “Sebagai jalur akses ke jaringan operator, pada rangkaian kereta dipasang perangkat smart antenna yang dapat terkoneksi langsung ke BTS terdekat,” ujar M. Kuncoro Wibowo, Executive Vice President PT. KA.















Menurut Kuncoro, teknologi akses broadband untuk kereta api memang paling ideal menggunakan jalur operator selular. Sebenarnya ada jalur akses alternatif lain, yakni lewat satelit, tapi dipandang mahal dalam hal investasi. Lebih lanjut, bila menggunakan sistem satelit maka antena harus dipasang di atap kereta, akibatnya tinggi kereta jadi bertambah dan kereta tidak dapat masuk ke terowongan. Sebaliknya jalur satelit lebih cocok digunakan untuk akses internet broadband (WiFi/cell) di dalam kabin pesawat terbang.
















Teknologi Pendukung
Guna mendukung akses broadband di rangkaian kereta, tentu perlu kehadiran solusi lain yang secara tak langsung terkait. Misalnya dukungan XL dalam penyediaan sistem komunikas lewat teknologi MPLS (Multi Protocol Label Switching) guna melengkapi unit-unit PT. KA, saat ini meliputi 140 lokasi dan sisanya kurang lebih 374 lokasi lagi. Dengan sarana dan jaringan komunikasi yang memadai, pihak PT. KA dapat segera mengembangkan jaringan online antarstasiun dan kantor cabang, yang antara lain solusinya bisa dimanfaatkan bagi penyedi aan layanan pemesanan dan pembayaran tiket secara elektronik.

Antena broadband di KA via akses satelit










“Bagi XL, kerjasama dengan PT. KA sangat bernilai strategis, selain komitmen untuk membangun konten mobile khusus kereta api, sejak 1996 kami telah membangun jaringan serat optik di sepanjang jalur rel kereta api di Pulau Jawa,” ujar Joy Wahjudi, Direktur Commerce XL. Keberadaan serat optik sangat menunjang bagi pemasangan BTS, MSC (Mobile Switching Centre), dan BSC (Base Station Controller).

Selamat Datang GSM Railway
Dengan keberadaan teknologi akses yang memadai untuk kereta api, maka konsep GSM Railway yang populer diterapkan di Eropa Barat akan lebih mudah di implementasi. GSM railway hadir untuk menggantikan metode analog yang sudah kuno.

Dari sekian tawaran teknologi, GSM (global system for mobile telecommnunication) railway menjadi sebuah pilihan yang menarik. Alur operasi GSM railway (GSM R) tidak begitu berbeda dengan peran GSM untuk pemakaian konvesional. Pola GSM R tetap membutuhkan unsur BTS, BSC, OMC (operation & maintenance centre) hingga Intelligent Network. Kesemua perangkat keras tadi ditempatkan layaknya penempatan konvesional, seperti BTS yang disipakan di sepanjang lintasan jalur kereta api.















Manfaat GSM R cukup luas, terbukti aplikasi ini banyak diadopsi oleh perusahaan kereta api di Eropa. Keunggulan konsep GSM R utama nya adalah koordinasi trafic dan update informasi. Seperti menunjang operasional komunikasi suara antara masinis dan petugas controller di stasiun, antar sesama masinis di suatu area, antar petugas langsir hingga kebutuhan emergensi. Disamping itu GSM R juga dapat mendukung komunikasi non operasional, seperti antara stasiun dan depot. Tidak hanya itu, lebih penting lagi kebutuhan komunikasi bagi penumpang juga diakomodasi, misalkan informasi perubahan waktu berangkat, keterlambatan hingga kebutuhan koneksi data internet. (Haryo Adjie Nogo Seno)






Tidak ada komentar: