22 Jul 2011

2 Penyebab Samsung Bada Loyo




















Persaingan antar OS (operating system) pada smartphone kian tajam, setelah melewati babak 'penyisihan,' maka kini yang ada diurutan papan atas adalah OS Android, BlackBerry, dan iOS Apple. Sedangkan nama-nama besar seperti Symbian, Windows Phone, MeeGo, dan Bada berada di level kedua, atau sedikit tersingkirkan, khususnya dalam perspektif pasar di Indonesia. Apa yang menjadikan peta persaingan OS begitu dinamis? Tak ubahnya persaingan di arena politik, perubahan dan perkembangan inovasi begitu dinamis dan cepat. Android misalnya, OS besutan Google yang masih "seumur jagung" ini justru kini menjelma sebagai jawara.

Selain nama-nama OS yang branded, jangan lupa dengan Bada, yakni OS khusus yang dikembangkan oleh Samsung. Ide awalnya Samsung ingin membuat ekosistem aplikasi dan OS yang terintegrasi penuh, layaknya iOS dari Apple dan Symbian untuk Nokia. Tapi apa mau dikata, Bada yag baru berumur 3 tahunan, harus 'terpuruk' lemas. Baru lemas lho, bukan berarti mati lemas, jadi masih mungkin bangkit kembali.

Samsung di Indonesia sendiri, sudah menghadirkan beberapa seri smartphone Bada (terakhir Wave II), kemudian redup, seiring hasrat vendor-vendor yang mengutamakan menjual barang laris manis, yakni Android smartphone. Tapi sebenarnya tak cuma itu saja yang membuat Bada redup. Ada alasan teknis dimana Bada sulit untuk dikembangkan. Yakni OS Bada sampai saat ini belum mendukung prosesor dual core untuk smartphone, dan di Bada belum tersedia aplikasi untuk mendukung office (MS Word/Excel dan PowerPoint). Padahal standar office mutlak diperlukan, secara Bada disasar untuk kebutuhan kaum muda yang aktif. (Haryo Adjie Nogo Seno)

Tidak ada komentar: