27 Jun 2010

Peta Kompetisi Mobile Browser di Indonesia



















Orientasi layanan mobile broadband terkait erat dengan performa browser yang ada di dalam ponsel. Di Indonesia pun pasar mobile browser tumbuh subur dengan kompetisi yang ketat



Sebuah penelitian dari NSN (Nokia Siemens Network) pada akhir tahun lalu menyebutkan, bahwa tingkat kepuasan layanan mobile broadband 22% lebih rendah dibandingkan dengan layanan fixed broadband. Menurut hasil penelitian tersebut, hal ini bukan karena bentuk perangkat, tapi karena isu kecepatan unduh dan unggah yang lebih rendah. Penelitian ini melibatkan 11.000 responden di 15 negara, termasuk Indonesia.

Berangkat dari hasil penelitian tadi, jelas sebuah pekerjaan rumah bagi operator untuk terus meningkatkan kualitas layanan mobile broadband. Salah satunya cara yang bisa dilakukan yakni dengan implementasi browser yang lebih efisien dalam konsumsi trafik data. Operator sebagai penyedia layanan tentu berharap mendapat solusi browser yang handal di sisi server. Contohnya terobosan dalam teknologi gateway browsing yang bisa mengurangi ukuran pengunduhan file hingga 90% tanpa mempengaruhi kualitas gambar yang terlihat, dan secara signifikan meningkatkan kecepatan browsing.

Tapi disisi lain, kualitas layanan mobile broadband juga erat kaitannya dengan aplikasi browser di dalam ponsel. Pasar mobile browser pun tak bisa dibilang sepi, kini setidaknya ada puluhan aplikasi browser yang ada di pasaran, baik yang sifatnya proprietary dan bebas unduh. Opera Mini menjadi salah satu bukti suksesnya sebuah aplikasi mobile browser. Pengguna Opera Mini kini telah tembus sampai angka diatas 50 juta user. Kepopuleran Opera Mini tak lepas dari kemudahan aplikasi dalam mendukung ponsel berbasis Java. Versi Opera Mini terbaru pun menggadang kemampuan kompresi data hingga 90%.

Pasar Indonesia yang kini tengah gandrung pada ponsel Cina juga turut meningkatkan populasi Opera Mini, sebab hampir tiap ponsel Cina mengusung Opera Mini yang bebas diunduh tanpa beban lisensi. Menurut laporan dari Opera Software di awal tahun ini, Indonesia adalah pasar pengguna Opera Mini terbesar di kawasan Asia Tengga, pengguna Opera Mini di Indonesia untuk page-view bertumbuh sebesar 641,7%, sedangkan untuk unique-user bertumbuh sebesar 419,7%.

Pentingnya elemen mobile browser juga berimbas pada strategi yang dilakukan vendor-vendor besar. Setelah Apple yang memilliki Safari browser, Windows Mobile dengan Internet Explorer, kini giliran Nokia yang mengakuisisi penyedia browser bernama Novarra. Pembelian ini dilakukan Nokia sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan penjelajahan internet di ponsel-ponsel besutan Nokia, khusunya ponsel untuk segmen low-end dan mid-range.
















Serunya pertarungan pasar mobile browser di Tanah Air juga dipandang menarik, menurut informasi dari situs http://gs.statcounter.com/ yang diperoleh antara periode 9 Maret hingga 10 April 2010, Opera mobile browser memang menjadi mayoritas tunggal untuk pasar mobile browser di Indonesia. Seperti terlihat pada grafik, Opera mendekati populasi 78,43%, posisi kedua ditempati Nokia browser dengan 14,82%, dan posisi ketiga adalah NetFront browser 5%. Sesuai pertumbuhan penggunanya yang pesat, BlackBerry browser menempati posisi keempat dengan 2,08%. (Haryo Adjie Nogo Seno)

Tidak ada komentar: