9 Jun 2010

Smart Offload


















Konvergensi Mulus Akses Selular dan WiFi


WiFi hotspot kini bisa disebut sebagai perpanjangan coverage operator selular. Berkat smart offload layanan dasar GSM (voice dan SMS) bisa dinikmati dari akses WiFi lewat perpindahan jaringan yang mulus


Sebagian dari Anda mungkin pernah berburu akses WiFi saat berada di café atau restoran. Tujuannya bisa beragam, mulai dari sekedar mencari akses internet dari free WiFi atau lebih jauh guna mendapat kualitas koneksi internet yang lebih baik. Alasannya akses internet via WiFi cenderung lebih cepat dan stabil ketimbang akses internet via broadband operator selular. Belum lagi di beberapa area indoor akses internet operator terasa belum optimal, karena penyebaran picocell BTS belum merata benar.

Nah, saat akses WiFi berhasil didapatkan, umumnya koneksi di jalur akses operator tetap aktif di ponsel Anda. Padahal pola pemakaian ini membuat energi baterai di ponsel cepat terkuras. Sekalipun Anda melakukan perpindahan akses dari internet selular ke WiFi, pastilah tidak akan bersifat seamless. Pada banyak pemakaian, akses ke operator dan WiFi memang harus aktif bersamaan, pasalnya pengguna tak ingin kehilangan akses sambungan voice dan SMS.







Berangkat dari kasus diatas, Kineto Wireless Inc, sebuah perusahaan pemasok perangkat WiFi dari AS memperkenalkan teknologi smart offload. Smart offload menawarkan konvergensi yang mulus dari akses internet operator ke akses WiFi. Yang dimaksud mulus ibarat perpindahan (handover) koneksi dari akses 3G ke EDGE/GPRS. Jadi selancar menikmati aplikasi tidak akan terputus saat handover dari 3G ke WiFi. Smart offload terbilang teknologi anyar dan baru saja diperkenalkan pada ajang Mobile Wireless Congress 2010 di Barcelona bulan Februari lalu.

Kecanggihan smart offload tak cuma pada handover akses. Untuk meningkatkan efisiensi baterai, saat telah terjalin koneksi ke jaringan WiFi, otomatis akses 3G operator akan di off-kan oleh aplikasi khusus. Inilah yang menjadi kunci kecanggihan smart offload. Pada sisi ponsel pintar dibenamkan aplikasi yang berlabel "smart WiFi". Aplikasi ini berperan ibarat sensor untuk meneruskan sambungan akses internet WiFi yang berhasil ditangkap ke server layanan smart offload.

Dalam skenarionya, aplikasi smart offload di ponsel bakal melakukan routing akses internet ke perangkat Kineto MSAG (Multi Service Access Gateway). Perangkat MSAG ditempatkan pada elemen core network operator, fungsi MSAG mencakup 3GPP Generic Access Network Controller yang menghubungkan antara jalur eksisting mobile switching center (MSC) operator dan infrastruktur SGSN (serving GPRS support node). Berkat keterkaitan antar jaringan tadi, smart offload mampu menghadirkan layanan selular seperti voice, SMS, MMS, dan video call meski akses selular operator terputus.

Keamanan akses menjadi isu penting dalam jalur WiFi. Agar menjamin koneksi data yang aman dan lancar, manajemen koneksi dilengkapi ototentifikasi berdasarkan SIM (subscriber indentity module) based over internet ke smart WiFi. Menurut rilis dari Kineto Wireless, smart offload diciptakan untuk mengantisipasi tren saat ini dan di masa depan. Jumlah populasi smartphone dengan kemampuan WiFi terbilang sangat besar di pasaran. Hasil riset RBC Capital Market 2009 memperkirakan pada tahun 2014 lebih dari 52% ponsel di seluruh dunia sudah dilengkapi WiFi.

Masih terkait teknologi smart offload, handover akses juga bisa dipadukan dengan perangkat femtocell, semacam mini privat BTS untuk segmen indoor perumahan. Selain manfaat yang didapatkan untuk pelanggan, hadirnya smart offload diproyeksikan juga dapat menguntungkan pihak operator. Tanpa investasi cell BTS indoor, operator dapat menigkatkan kapasitas layanan dan ’memperluas’ coverage secara tak langsung, dimana infrastruktur WiFi hotspot yang bertebaran dimana-mana tak menjadi beban pihak operator. (Haryo Adjie Nogo Seno)

Tidak ada komentar: