22 Des 2009

Perkembangan Bisnis & Kreasi Software Ponsel



















Perkembangan teknologi ponsel belakangan begitu pesatnya sehingga fungsi ponsel bukan lagi untuk menelepon dan mengirim SMS. Sebuah ponsel sudah layak disebut sebagai komputer kecil. Tidak heran apabila istilah "ponsel komputer" kemudian menjadi popular. Saya masih ingat spesifikasi PC (personal computer) pertama yang saya miliki, prosesor Intel 80286 dengan kecepatan 12 MHz, memori 1 Mb dan hard disk 80 Mb. Saat ini, ponsel yang saya bawa sehari-hari menggunakan prosesor ARM9 dengan kecepatan 220 MHz, memory 48 Mb dan kartu memori 1 GB. Bisa Anda hitung sendiri perbandingan komputer saya pertama dulu dengan ponsel saya sekarang.

Berbicara tentang ponsel komputer tentu tidak terlepas dari software di dalamnya. Apabila kita cermati, manufaktur ponsel telah menambahkan berbagai software ke ponsel-ponsel mereka. Sekarang ini, fitur-fitur seperti kalender, alarm, notes, kalkulator dan bahkan music player sudah menjadi standar.

Karena sifat manusia yang tidak pernah puas, fitur-fitur standar tersebut masih belum cukup. Beberapa dari kita memimpikan berbagai aspek kehidupan bisa diakses dari saku kita! Bukan hanya daftar nomer telpon dan jadual kegiatan sehari-hari, tetapi juga akses email, pengelolaan album foto, langganan koran, penyimpanan data pribadi, menulis blog, sampai ke daftar belanjaan minggu ini!

Memang ada keterbatasan ponsel dibandingkan PC yang merupakan tantangan tersendiri. Sebagai contoh, layar ponsel ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan monitor PC. Keyboard ponsel juga cenderung lebih terbatas dibandingkan versi PC. Meskipun begitu, para pengembang software telah merilis berbagai software tambahan untuk merealisasikan impian kita. Jika pada awalnya software pihak ketiga untuk ponsel terbatas pada game sederhana, seperti PacMan, Tetris dan Sudoku, sekarang ini kita bisa menemukan software dari berbagai kategori.

Di kategori multimedia, ada software untuk memanipulasi foto sampai mengirimkan foto ke blog server (seperti Flickr). Ada juga software untuk mengolah dan menonton video. Di kategori komunikasi, beberapa orang menggunakan instant messaging di ponsel untuk berkomunikasi lewat MSN atau Yahoo! Messenger (sebagai alternatif lain dari SMS). Software VoIP mulai bermunculan, bahkan Skype juga akan dirilis untuk ponsel berbasis Symbian OS dalam waktu dekat. Di kategori blogging, software untuk berlangganan berita dan podcasting, juga telah tersedia.

Bagaimana sebenarnya situasi bisnis software ponsel secara umum? Kabar baiknya adalah pasar ponsel yang luar biasa besar. Tahun 2005 lalu, ada lebih dari 800 juta ponsel terjual di seluruh dunia (baca: 25 ponsel terjual setiap detiknya). Kabar buruknya, bisnis software di dunia ponsel belum begitu menggembirakan seperti halnya di dunia PC. Mengapa? Ada beberapa alasan. Pertama-tama, banyak pengguna masih menggunakan ponsel untuk menelpon dan mengirim SMS saja. Banyak dari kita yang belum tahu bahwa ada "hal-hal lain" yang bisa dilakukan dengan software tambahan. Dengan kata lain, edukasi dari berbagai pihak masih diperlukan.
Penyebab lain adalah biaya yang terlalu tinggi, baik itu harga software maupun layanan data. Permasalahan harga software sebetulnya juga terjadi di dunia PC karena sebagian besar software tersebut harus dibeli dengan US$ sementara mata uang kita nilainya sedang dalam kondisi tidak baik.

Sementara itu biaya layanan data yang relatif tinggi tidak hanya dirasakan di Indonesia, tetapi juga di banyak negara maju. Untuk apa kita memerlukan layanan data? Pertama, untuk men download software ke ponsel kita. Memang untuk beberapa model ponsel, kita bisa men download software ke PC kemudian mentransfernya ke ponsel. Kedua, beberapa software memerlukan layanan data dalam pengoperasiannya. Sebagai contoh, software podcasting memerlukan layanan data untuk men download podcast baru. Memang sudah ada beberapa ponsel high-end yang sudah mendukung WiFi, tetapi belum semua tempat menyediakan koneksi WiFi.

Terlepas dari itu semua, bisnis software di dunia ponsel sebenarnya memiliki masa depan cerah. Hanya saja, ada banyak "pekerjaan rumah" yang harus diselesaikan baik oleh manufaktur ponsel, operator maupun pengembang software. Saya pribadi termasuk orang yang optimis bahwa beberapa tahun lagi, ponsel akan menggantikan PDA dan laptop. (Antony Pranata/ Praktisi Software Ponsel)

1 komentar:

Blog Pulsa & Seluler mengatakan...

yah bisnis selular, khususnya ponsel terus berjaya. Bahkan ponsel-ponsel lokal China malah menggerus pasar smartphone merk-merk terkenal.

BTW, kapan yah Indonesia ikutan terjun ke kancah ponsel internasional