14 Okt 2010

Lebaran, Pengguna BlackBerry Tinggalkan SMS













Kemajuan teknologi jelas membawa implikasi pada bergesernya gaya hidup. Salah satu yang nyata menjelang Lebaran yakni bergesernya gaya berkirim pesan ditengah masyarakat. Sebelum tahun 2002, ucapan Selamat Lebaran masih populer menggunakan jasa surat ber-perangko, tapi setelah dibukanya layanan SMS lintas operator dan berlakunya sistem SKA (sender keep all), gaya berkirim pesan Lebaran mulai bergeser. Walau pesan lewat surat tetap punya segmen sendiri, seperti di level korporat misalnya.

Dengan pola SKA, memberi 'hawa sejuk' bagi operator untuk memberikan tarif SMS yang lebih murah lewat bungkus program promo. Dahsyatnya penggunaan SMS saat Lebaran bisa dilihat dari antisipasi operator dalam menangani trafik. Sebagai ilustrasi Telkomsel menyebut kapasitas SMSC (Short Message Service Center) mencapai 80.000 SMS per detik dan Indosat dengan bilangan 900 juta SMS per menit.

Ditantang Instant Messaging
Meski life time SMS diperkirakan masih panjang, tapi bukan berarti layanan semiliar umat ini tak bisa digeser. Digeser dari segi trafik tentu tidak, tapi dari segi tren booming kini SMS reguler harus bersaing melawan popularitas instant messaging (IM). IM bukan juga sesuatu yang terlalu baru. Hanya saja gaung IM belakangan ikut merambat naik seiring laris manisnya penjualan ponsel pintar BlackBerry yang mempunyai fitur BlackBerry Messenger (BBM).

Penelusuran beberapa responden BlackBerry di Jakarta, mengindikasikan pemakaian BBM begitu populer, bahkan ada yang berani menyatakan jarang lagi menggunakan SMS. Salah satunya diungkapkan Faizal Adiputra, penggiat komunitas BlackBerry di Jakarta ini menyebutkan, setiap hari Ia hampir tak pernah lagi berkrim pesan lewat SMS. Hal senada juga diamini Febriati Nadira, Head of Corporate Communication XL, menurutnya pengguna BlackBerry umumnya sudah jarang berkirim SMS. Untuk XL sendiri 90 persen kapasitas bandwidth BlackBerry terbukti memang lebih dominan digunakan untuk chatting.

Sifat BBM yang interaktif, lintas roaming dan lebih 'menyenangkan' ketimbang SMS memang menjadi indikasi kuatnya tren ini. Ditambah pihak operator juga jor-joran menurunkan tarif paket BlackBerry, plus kualitas koneksi dan kapasitas jaringan yang kian memadai.

Sadar akan meningkatnya tren BBM yang berjalan di platform data, operator pun unjuk gigi dengan meningkatkan kapasitas bandwidth BlackBerry. Pada Lebaran ini Telkomsel menyebutkan telah meningkatkan kapasitas BB menjadi 600 Mbps, Indosat 1 Gbps dan XL 800 Mbps.

Namun secara umum, kejayaan SMS tetap akan berkibar terus, bahkan tren penggunaan SMS dipercaya bakal meningkat dua kali lipat di tahun ini. Boleh jadi tren SMS meningkat secara umum, tapi rasanya bakal menurun di segmen pengguna smartphone BlackBerry yang saat ini jumlah user-nya sudah mendekati 1,5 juta di Tanah Air. (Haryo Adjie Nogo Seno)

NB : Artikel ini juga telah dimuat di Okezone.com pada 9 September 2010 dengan link http://techno.okezone.com/read/2010/09/09/327/371475/327/lebaran-pengguna-blackberry-tinggalkan-sms

Tidak ada komentar: