19 Mei 2009

Citra Proyektor dari Layar Ponsel

















Berguna untuk kepentingan bisnis, dan lumayan menghibur untuk tontonan video. Dengan beragam kelebihannya, mini proyektor bisa menjadi fitur favorit kedepannya


Setelah bertarung di segmen fitur musik, internet dan kamera, vendor ponsel kini mulai pasang kuda-kuda untuk melanjutkan kompetisi di segmen fitur baru. Salah satu yang terbilang baru dan belum tereksplorasi yakni fitur mini proyektor. Sejauh ini beberapa vendor telah memperlihatkan ketertarikan untuk mengembangkan ponsel berproyektor. Diantaranya Samsung Mobile pada ajang CES (consumer electronic show) di Las Vegas, AS bulan Januari lalu mengenalkan smartphone dalam kelas Anycall Show.





NTT DoCoMo, vendor sekaligus operator raksasa dari Jepang juga lebih dulu menghadirkan fitur sejenis dalam ajang pameran CEATEC (Combined Exhibition of Advanced Technologies) di Makuhari Messe, Jepang di bulan Oktober tahun lalu. Baik ponsel proyektor keluaran Samsung dan DoCoMo terbilang canggih dalam kelengkapan fiturnya, diantaranya seperti dukungan teknologi DLP (digital light processing) Pico dan DMD (digital micromirror device) besutan Texas Instrument. Tapi hingga kini keduanya belum secara komersial di pasarkan.



Vendor lain seperti Motorola dan Sony Ercisson juga tak mau ketinggalan. Motorola bahkan sejak Juli 2007 punya rencana mengembangan fitur proyektor di ponsel dengan menggandeng Microvision, pun hingga kini belum ada realisasinya. Menurut situs www.intomobile.com, Sony Ericsson juga berharap bisa membeli paten pico projector pada tahun 2010 untuk memperkuat fitur Cyber Shot-nya.

Bila di luar negeri ponsel proyektor masih dalam tahap uji dan perkenalan, di Tanah Air justru ponsel berproyektor sudah dipasarkan lewat IMO P900. Meski pada hakekatnya IMO P900 adalah bentuk lain dari ponsel sejenis yang dibuat dan dipasarkan di Cina dengan beragam merek. Pabrik pembuat ponsel proyektor asal Cina adalah ChinaKing dan mulai produknya mulai diperkenalkan dalam eksibisi Tianjin International Mobile Phone Industry Exhibition 2008.


Bagaimana proses kerja proyektor di ponsel? Prosesnya mengubah bit informasi yang diterima mesin proyektor, lalu diterjemahkan oleh LCOS (liquid crystal on silicon) proyektor. Selanjutnya diterjemahkan kembali ke lampu LED dengan menggunakan fokus secara manual. Untuk itu pada ponsel IMO P900 dilengkapi instumen pengatur (adjust) fokus yang bisa digerakan maju mundur. Hasilnya kemudian proyektor ini dapat memproyeksikan gambar selebar 30 inchi, yang berasal dari resolusi gambar di layar yang berukuran 640x480 pixels. Jarak jangkauan proyektor bisa mencapai 4 meter.


Fitur proyektor terbilang menarik, kita dapat menampilkan gambar dan video dalam ukuran besar tanpa repot instalasi perangkat apapun. Cukup sediakan bidang datar yang untuk proyeksi gambar, lalu redupkan cahaya ruangan, proyektor di ponsel siap beraksi menghibur Anda, ibarat nonton film layar tancap. Tentu fitur ini memiliki kelebihan dan kekurangan, untuk itu perhatikan paparan dibawah ini.




Kelebihan
1. Desain perangkat kompak dengan konsumsi energi sangat rendah dibanding proyektor konvensional.
2. Dapat dijalankan tanpa bantuan kipas pendingin
3. Mampu menghasilkan gambar berkualitas DVD
4. Mudah digunakan bagi orang, dilengkapi instumen pengatur fokus.

Kekurangan
1. Walau konsumsi energi terbilang rendah, baterai ponsel terbukti cepat terkuras, terutama saat untuk memutar video.
2. Komponen ponsel terasa cepat panas.
3. Saat mode proyektor dijalankan, layar di ponsel otomatis mati. Pengendalian dilakukan lewat layar hasil proyektor.

(Mar09)

Tidak ada komentar: