1 Agu 2010

DietSense "Monitor Program Diet via Ponsel"
















Banyak jalan untuk diet sehat, salah satunya dengan ponsel sebagai sensor pengawas. DietSense menawarkan solusi teknologi diet yang relatif sederhana untuk diaplikasikan



Gaya hidup yang tak sehat kerap berujung pada timbulnya penyakit serius, salah satunya disebabkan oleh pengaturan pola makan yang tidak tepat. Seiring ekonomi yang meningkat dan kesibukan tinggi, kaum urban di kota-kota besar menjadi kurang peduli untuk urusan pola makan. Akumulasi pola makan yang berlebih, ditambah kurangnya olahraga, muncul kemudian gejala kolesterol tinggi yang berimbas pada penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker. Tiap orang tentu punya kiat masing-masing untuk mengatur pola makan yang sehat, salah satunya dilakukan lewat program diet.

Program diet dengan panduan yang benar tentu sangat bermanfaat, selain asupan gizi ke tubuh lebih baik, Anda pun dapat mengatur bentuk tubuh lebih ideal. Tapi nyatanya tak semua orang mudah untuk melaksanakan diet, beberapa orang memerlukan alat bantu untuk memonitor pola diet makan. Nah, salah satu solusinya adalah DietSense, teknologi ini dirancang untuk mengevaluasi pola makan lewat bantuan ponsel. Dalam DietSense, kamera digital di ponsel berperan sebagai sensor.

Cara kerja DietSense tidak berlangsung real time, melainkan selama proses makan, kamera akan mengambil obyek foto dengan interval waktu tertentu, sekitar 10 detik. Dalam ujicoba yang dilakukan tim riset CENS (Center for Embedded Networked Sensing) UCLA (University California Los Angels), DietSensor dirancang menggunakan ponsel sebagai sensor dan sebuah perangkat server sebagai pengolah management data. Dalam pengoperasiannya, pengguna mengalungkan ponsel kamera secara terbalik, dengan lensa utama menghadap keluar. Sebelum makan, pengguna terlebih dahulu mengaktifkan aplikasi Campaignr. Selama makan berlangsung, Campaignr mengambil foto ke obyek makanan dalam interval 10 detik, ini dikombinasikan pula dengan fitur akselerometer sebagai sensor gerak.

Setelah makan, pengguna dapat mematikan aplikasi Campaignr. Dari hasil ujicoba ke 40 sukarelawan, diketahui rata-rata dihasilkan 100 foto setiap sekali makan. Untuk ujicoba, CENS menggunakan ponsel Symbian S60 seri Nokia N80. Ponsel ini mempunyai spesifikasi resolusi kamera 3Mpix, akses WiFi b/g, dan layar akselerometer. Di dalam ponsel, ukuran foto mengalami kompresi, sebab rangkaian hasil foto akan diolah ke dalam server. Proses input foto ke server dirancang melewati internet based, karena ukuran file yang relatif besar jalur WiFi menjadi rujukan utama.












DietSense dari disisi server terdiri dari data management server dan image processing server. Konfigurasi file dari aplikasi Campaignr ke server mengadopsi format XML (Extensible Markup Language). Lewat beragam proses, akhirnya dapat dimunculkan data metrik (lihat bagan), pengguna dapat memonitor DietSense lewat web access dengan user ID dan password khusus. Parameter informasi yang dihasilkan pada DietSense disusun oleh Lenore Arab, peneliti dari David Geffen School of Medicine di AS.

DietSense sejatinya mulai di ujicoba pada bulan Agustus 2007 dan hingga kini terus disempurkan. Beberapa program penyempurnaan DietSense seperti image filtering, integrasi navigation tools ke layanan Picasa dan Flickr. (Haryo Adjie Nogo Seno)

Tidak ada komentar: