9 Mei 2010

Setelah Model Qwerty, Model Ponsel Apa Yang Akan Jadi Tren ?













Sudah menjadi realita bahwa ponsel qwerty mendominasi pasar ponsel di Indonesia. Beberapa pemain lokal/baru ikut menyemarakan pasar qwerty di Tanah Air dengan harga bervariasi dari Rp500.000 sampai Rp1.000.000. Semaraknya pasar ponsel qwerty mengindikasikan dengan jelas bahwa konsumen Indonesia begitu menginginkan jenis ponsel qwerty.

Pertanyaannya, kenapa ponsel qwerty begitu fenomenal di pasar Indonesia? Perlu kita ketahui bahwa fenomena ini hanya terjadi di Indonesia. Tidak pernah terjadi di negara lain. Sebelum fenomena ponsel qwerty, Indonesia juga pernah mengalami fenomena ponsel tipe communicator di tahun 2004, yaitu Nokia 9500/9300, dan tahun 2007 yaitu Nokia E90. Harga ponsel tersebut pernah mencapai 200% saat pertama kali dirilis ke pasar. Saat itu Communicator menjadi ponsel yang diidam idamkan oleh konsumen Indonesia. Hanya saja pada waktu itu tidak banyak pemain lokal yang menawarkan produk yang sejenis.

Communicator bisa dikatakan ponsel cerdas dengan spesifikasi tertinggi saat itu. Dan kita akui bahwa Nokia Communicator membawa tren baru dalam bisnis ponsel. Tren yang dapat membawa si pemakai merasakan bahwa dirinya adalah orang yang sukses dalam berbisnis dan membawa prestis karena membawa perangkat yang mahal. Disini kita dapat bermain matematika, bahwa ponsel tipe communicator dapat bertahan dari tahun 2004 hingga 2008. Selama 4 tahun untuk 3 tipe ponsel menjadi ponsel idaman konsumen Indonesia.

Seiring dengan perjalanan waktu, ponsel qwerty mulai diperkenalkan. Hanya beberapa pemain yang memulai memperkenalkan produknya di pasar Indonesia, diantaranya Blackberry dan Nokia tipe E61. Hanya saja konsumen awalnya belum melirik pada ponsel qwerty, dengan alasan keypad terlalu kecil, susah untuk mengirim SMS, berbadan tebal, tidak mempunyai kamera, dan sebagainya. Sedangkan disisi fungsional, ponsel qwerty ini menitik beratkan pada layanan push email. BlackBerry Enterprise Service (BES) pertama kali diperkenalkan oleh Indosat untuk push email pelanggan korporat di tahun 2005.

Dengan BlackBerry email dapat diakses setiap waktu, semua informasi dapat diraih dengan cepat. Atasan senang karena produktivitas anak buah sangat tinggi. Selain itu fitur Blackberry messenger (BBM) dan chatting (Yahoo Messengger, Windows Messengger) yang menjadi andalan ponsel blackberry. Hanya saja keterbatasan jumlah populasi Blackberry tidak banyak sehingga BBM tidak populer pada saat itu. Dan BBM hanya dapat digunakan pada ponsel Blackberry. Sedangkan chatting memberikan alternatif baru dalam era berkomunikasi. Menggunakan Yahoo Messengger (YM) atau Windows Live dapat digunakan antar ponsel dengan beragam platform atau juga dengan PC yang terhubung ke internet. Nah disinilah kebutuhan akan chatting pada ponsel mulai disukai.

Melihat kebutuhan pasar akan chatting, push email,dan Web browsing maka operator pun tak mau ketinggalan akan peluang emas ini. Maka diperkenalkan Blackberry Internet Service (BIS) untuk memenuhi kebutuhan pasar. Hanya saja layanan BIS waktu diperkenalkan sangat mahal untuk biaya bulanan, belum lagi handset BlackBerry juga dijual dengan harga tinggi. Akan tetapi disinilah tren baru mulai terbentuk, dimana ada ponsel cerdas mahal yang bisa push email, chatting, dan social networking. Suatu kombinasi yang unik untuk menciptakan sebuah tren baru. Dan juga statement dari Presiden Amerika Serikat “Barrack Obama” yang sangat susah menukar ponsel Blackberry nya dengan yang lain. Jadi boleh disimpulkan bahwa tren ponsel qwerty adalah ponsel yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna seperti chatting, push email, Facebook dan dasar fungsi telpon yakni telpon dan SMS.

Pada awalnya, ponsel qwerty masih didenominasi oleh vendor merek global yang menjual produk dengan harga tinggi. Bagi para para pelaku pasar hal ini merupakan peluang emas. Dimana pelaku pasar menyisiasatinya dengan memberikan ponsel qwerty dengan harga terjangkau yang juga dilengkapi fasilitas chatting dan Facebook. Untuk memperkuat penetrasi pasar, dilakukan kerjasama dengan operator untuk memberikan layanan data yang murah. Sekarang tersedia lebih dari puluhan merek ponsel nasional yang berada di pasar dengan beragam fitur, warna, dan spesifikasinya.

Nah pertanyaannya, apakah ponsel qwerty juga mampu bertahan selama 4 tahun hingga 2012? Melebihi masa edar communicator. Atau tipe ponsel apa yang sekarang ini membayangi ponsel qwerty? Dilihat dari keberadaan jenis ponsel di pasar, maka mulai banyak merek yang menyediakan ponsel layar sentuh. Dilihat dari pemain papan atas, menengah, dan bawah semuanya menawarkan ponsel berlayar sentuh.

Jadi siapa pemenangnya? Apakah ponsel layar sentuh yang bakal menggantikan segmen qwerty? Atau perpaduan antara qwerty dengan layar sentuh? Tidak ada yang bisa menjawabnya sekarang. Yang terpenting adalah sebuah ponsel yang harus dapat memenuhi fungsi dasar telepon yakni telpon, SMS, chatting, push email, social networking dan internet. (Trisnawan Tjipto, Praktisi Telekomunikasi)

1 komentar:

Distributor Pulsa All Operator mengatakan...

Touchscreen atau qwerty? Ke depan justru touchscreen bakal menggerus pasar qwerty yang sebentar lagi akan ditinggalkan..