6 Apr 2011

Mobile Broadband di Puncak Tertinggi Dunia















Di ketinggian 5.200 meter dari permukaan laut, kini akses GSM 3G telah “berkibar,” Siap melayani akses mobile broadband bagi para pendaki gunung


Sudah lumrah sebagian dari kita bisa nikmatin akses komunikasi selular yang lancar bin nyaman, ini jelas karena secara kontur geografis Tanah Air kita cukup menunjang, dimana populasi penduduk mayoritas berada di dataran rendah dan sedang. Tapi bagaimana dengan masyarakat yang tinggal di daerah dataran tinggi, bukan sekedar dataran tinggi seperti di puncak pass – Bogor, tapi dataran tinggi seperti yang ada di puncak Jayawijaya Papua atau yang lebih ekstrim seperti di puncak Everest. Dimana ketinggian daratan bisa lebih dari 5.000 meter diatas permukaan laut.

Memang populasi manusia di daerah setinggi itu bisa dibilang tak banyak, tapi tetap di area ekstrim juga butuh dukungan komunikasi selular yang memadai, tak sekedar akses via handy talky atau telepon satelit. Salah satu fakta adalah Nepal, di negeri yang kondang bagi para pendaki ini terdapat gunung Everest, yakni gunung tertinggi di dunia dengan tinggi total 8.850 meter dari permukaan laut. Tak ayal kontur geografis Nepal sebagian besar memang berada di pegunungan tinggi. Dengan misi untuk memperluas coverage, Ncell, operator selular GSM di Nepal, pada 28 Oktober lalu berhasil “mengudarakan” BTS (base tranceiver station) 3G pegunungan Everest.




















BTS 3G Ncell beridiri di area 5.200 meter diatas permukaan laut, atau 17.000 kaki. Memang belum sampai ke puncak Everest, tapi terobosan Ncell sukses mengibarkan BTS 3G tertinggi di dunia hingga saat ini. Layanan yang bisa digelar mencakup akses internet berkecepatan 4-5 Mbps dan telah sukses dilakukan ujicoba video call. Perlu diketahui, di ketinggian tersebut tak ada pasokan listrik, so pasti suplai energi BTS harus dipasok dari sumber lain, yakni lewat solar cell hybrid, alias kombinasi energi cahaya matahari dan baterai. Adopsi solar cell dipandang tepat, sebab tak berdampak negatif pada lingkungan sekitar.














Pariwisata menjadi sumber devisa yang besar bagi Nepal yang berpenduduk 28 juta jiwa, adanya BTS 3G di Everest tentu tak sekedar maksud untuk memperluas coverage semata, jelas adanya akses mobile broadband di Everest menyasar target para pendaki yang berseliwaran dari waktu ke waktu. Berkat BTS 3G di Everest, seorang pendaki bisa tetap eksis ber-Facebook, bahkan upload foto saat di daratan yang ekstrim.














Sebelum ini, layanan telekomunikasi yang ada di gunung Everest hanyalah komunikasi berbasis satelit yang mahal. Layanan dari Ncell kemungkinan akan bermanfaat bagi para pendaki jika terjadi kecelakaan. Ncell menyebutkan, mereka telah memasang delapan BTS hingga di ketinggian 5.200 meter, di dekat desa Gorakshep. Empat dari delapan BTS tersebut menggunakan solar cell.



























Belum jelas mengenai backhaul yang digunakan BTS 3G di Everest, besar kemungkinan karena kontur geografis yang sulit, Ncell menggunakan teknologi V-SAT (satelit) IP, jadi BTS bisa berdiri sendiri, tak bergantung pada elemen BSC (base station controller).

Rencananya hingga akhir tahun 2011, Ncell akan memperluas coverage hingga 90 persen wilayah di Nepal. BTS 3G-nya bakal dipasang di 14 kota, termasuk Katmandu, Itahari, Bharatpur dan Nepalgunj. Ncell tentu tak berjalan sendiri, operator GSM ini merupakan bagian dari grup TeliaSonera, operator selular dari Swedia yang merupakan salah satu operator terbesar di Eropa Barat. (Haryo Adjie Nogo Seno)