15 Jul 2008
Potret Cepat dengan Speed View
Bayangkan bila ponsel dibekali kemampuan foto multi shot 20 fps, sudah pasti segala momen bisa terekam dengan cepat dan tak terlewatkan. Bahkan bisa menandingi kecepatan rekam video digital, sebuah inovasi imaging dari Scalado dan Omni Vision.
Keberadaan kamera sebagai fasilitas di dalam ponsel kian diperhitungkan. Khususnya setelah unjuk performa kamera ponsel yang ‘mirip-mirip’ dengan kemampuan kamera profesional. Salah satu yang lekat dengan ingatan yakni revolusi gambar dalam ukuran megapixels, ISO, white balance hingga flash light. Tapi dibalik itu semua ada hal lain yang teramat penting dalam olah imaging di ponsel. Semua fitur diatas hanya bisa bekerja berkat teknologi prosesor image. Teknologi ini ibarat nyawa untuk kamera digital, termasuk kamera ponsel. Prosesor image berperan mengatur fungsi-fungsi seperti sensor, pola capture (jepret), zooming, pencahayaan dan lain sebagainya.
Nah, di akhir bulan Juni lalu, hadir teknologi prosesor image terbaru. Proyek teknologinya diberi nama Speed View, hasil kolaborasi antara Scalado AB, perusahaan imaging software dari Swedia dan Omni Vision Technologies, produsen chip kamera dan semiconductor dari Amerika Serikat. Apa kehebatan Speed View? Teknologi ini menawarkan kecepatan image capture hingga 20 fps (frame per second). Bayangkan dengan hanya satu jepretan, Anda bisa mendapatkan gambar multi shot sebanyak 20 frame, waktunya pun satu detik, sangat cepat dan tentu ini berguna untuk mengambil gambar serial. Ini hanya beda tipis dengan kemampuan rekan video, yang rata-rata 30 fps.
Sistem software Speed View menggunakan teknologi WYSIWYG dari Scalado AB. Teknologi ini memungkinkan Speed View mampu bekerja dengan memori efesien, tapi memiliki kecepatan lebih tinggi. Rahasia kecanggihan Speed View adalah format gambar bentukan baru, RAJPEG, format ini merupakan format coding kompresi yang mampu mengurangi kebutuhan hingga 25 kali memori yang diperlukan RAM (random access memory) untuk format JPEG standar. Proses kerja RAJPEG pun mampu lebih cepat 10 kali untuk olah gambar di menu gallery. Sebagai contoh, untuk proses foto 3,2 Mpix dibutuhkan memori RAM setidaknya 19 MB, dengan Speed View ukuran yang sama hanya dibutuhkan sekitar memori 700 KB
Sedangkan Omni Vision pada sisi hardware menghadirkan chip OV3640. Jenis chip mutakhir ini dirancang untuk kelas kamera CMOS (Complimentary Metal Oxide Semiconductor) 3,2 Mpix. Keunggulan chip OV3640 diantaranya adalah image stabilization berupa kemampuan anti goncangan saat pemotretan, internal auto focus engine dan one time programmable memory. Salah satu ponsel yang menggunakan teknologi foto anti goncangan yakni Sony Ericsson K800i.
Menurut release dari Scalado, hingga kini ada lebih dari 40 jenis ponsel yang dibekali teknologi Speed view secara embedded . Diantara vendor penggunanya yakni Nokia, Samsung dan Sony Ericsson. Untuk memperluas pasar, teknologi Speed View juga diadaptasi oleh Symbian operating system. “Kerjasama dengan Symbian sangat penting, Symbian memiliki pasar sistem operasi terbesar, hal ini memungkinkan API (Application Programming Interface) Speed View dapat cepat diterima oleh pasar,” ujar Mats Jacobson, CEO of Scalado.
Perbandingan Performa Speed View dan IJG JPEG Library
Keterangan :
Grafik menunjukkan performa kamera 3 Mpix (2048x1536) dengan size 500 KB dan file metadata 31 KB. Gambar diuraikan ke dalam beberapa ukuran. Uji coba menggunakan ponsel berprosesor CPU 220 Mhz. Salah satu yang pas dengan profil ini adalah Nokia N80. IJG JPEG Library adalah grup informal yang mendistribusikan free library tentang kompresi gambar JPEG.
(Sep07)
Kategori
Jurnal Tekno
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar