17 Mar 2008

Mengintip Pendaran Cahaya di Ponsel








Indikator status di ponsel memang tidak terlalu banyak diperhatikan. Banyak orang mungkin sudah melupakan kehadiran fitur ini. Namun beberapa vendor tetap konsisten dengan fitur ‘lama’ ini.


Tidak hanya bintang saja yang mampu memancarkan cahaya kelap kelip, walau bukan di angkasa ponsel pun memiliki kemampuan memancarkan cahaya dalam artian yang lain. Sebagai bagian dari produk elektronik setiap ponsel memiliki keharusan untuk mengadopsi kemampuan cahaya yang memadai. Fungsinya tidak lain adalah untuk memberikan penerangan buat pemakai ponsel. Semakin canggih atau modern sebuah ponsel cenderung membutuhkan banyak cahaya.

Dalam sebuah ponsel terdapat tiga bagian utama yang memerlukan kemampuan cahaya. Pertama adalah display atau layar LCD (liquid crystal display) yang menampilkan seluruh informasi layanan dan menu. Kedua keypad, tanpa adanya cahaya dari balik tombol keypad dipastikan Anda tidak bakal bisa berkirim SMS di tempat gelap.


Setidaknya dibutuhkan 12 lampu LED untuk meng cover pencahayaan dibalik rangkaian tombol keypad. Dan ketiga adalah indikator status yang mengindikasikan performa network operator pada ponsel. Untuk cahaya indikator status tidak semua vendor menerapkan hal ini pada seri-seri ponsel nya. Vendor seperti Motorola, Samsung dan Ericsson termasuk yang pertama dan cukup konsisten menghadirkan pendaran cahaya dalam indikator status.


Pendaran warna cahaya dalam ponsel bisa disesuaikan dengan keinginan kita masing-masing. Contohnya ponsel Nokia sejuta umat (5110) yang dua tahun lalu booming dengan trend mengganti layar. Seperti diketahui warna background Nokia 5110 adalah kuning, dengan mengganti warna lampu, penampilan ponsel pun akan berganti dengan dengan warna background biru,merah atau putih. Jim Schuessler, strategic marketing manager dari National Semiconductor Corp menjelasakan bahwa perubahan lightning color display murni hanya dikarenakan tuntutan style. Untuk ponsel layar warna dengan kedalaman warna berapa pun pasti mempergunakan white light lamp.


Indikator Status
Teknologi LED (light emitting diode) dikenal orang guna menandakan indikator berbagai status pada suatu ponsel. Vendor Samsung misalnya populer menyebut indikator status sebagai service light. Fungsi indikator status sendiri sudah mengalami perkembangan yang cukup maju. Pada ponsel generasi terdahulu seperti Ericsson T10/T18/T20/T29/R600 atau Motorola V Series fungsi indikator status hanya sebatas untuk mengetahui kondisi jaringan, waktu siaga, performa baterai dan charging time. Pilihan warna pada ponsel lama umumnya hanya hijau dan merah, untuk merah mengkondisikan baterai lemah dan waktu pengisian baterai. Indikator status terdiri dari komponen phosphor dengan kombinasi varias warna lain.


Berkembangnya desain ponsel turut membawa perubahan signifikan pada fungsi indikator status. Seperti fungsi indikator adanya missed call, incoming call, SMS masuk, alarm hingga waktu siaga. Kolaborasi warna pun sudah sedemikian cantik, contohnya seperti disco light pada beberapa ponsel Samsung. Siemens pun untuk pertama kali menghadirkan indikator status pada seri M55 dan M65 dengan sebutan dynamic light.


Efisiensi Power
Semakin besar ukuran layar ponsel tentu akan memerlukan lampu LED dengan jumlah lebih banyak. Umumnya per lampu LED dengan warna putih membutuhkan daya rata-rata 20 miliampere. Jika lampu sedikit tentu tidak akan berpengaruh besar pada konsumsi baterai ponsel. Agar ponsel mampu bertahan lebih lama, diperlukan langkah efisiensi penyaluran power. Sehingga daya tahan baterai bisa lebih lama, wujudnya seperti peniadaan service light.


Hadir nya service light pada ponsel bisa ditanggapi berbeda-beda. Reky (25 tahun) mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta mengakui dirinya sebagai pemuda yang senang dengan tampilan pendaran cahaya. “Ponsel terasa lebih funky, apalagi adanya lampu seperti itu dapat berfungsi melihat kondisi status dari kejauhan”, ungakp Reky yang menggunakan Siemens M65. Pendapat lain disampaikan Nurcahyani (30 tahun), ibu rumah tangga di Jakarta ini mengaku tidak terlalu membutuhkan fasilitas service light. “Saya dengar dari kawan-kawan jika service light bisa membuat baterai boros”, ungkap Nurcahyani.


Penyebab service light sebagai biang keladi baterai boros memang masih kontroversi. Menurut Achmar Sriyono, staff teknisi ATPM ponsel di Jakarta mengatakan service light memang berpengaruh pada performa baterai, namun tidak terlalu signifinan tergantung dari jenis tipe pendaran cahaya yang digunakan, seperti panjang ritme pendaran cahaya. Untuk itu baiknya vendor memberikan alternatif pilihan untuk mengaktifkan atau mematikan indikator status seperti pada Siemens M65. Sehingga pengguna diberikan pilihan sesuai cita rasa pribadi masing-masing.

(Feb05)

Tidak ada komentar: