17 Mar 2008

Maksimalkan Predictive Text


Saat membeli ponsel baru Anda pasti punya keinginan guna memanfaatkan semua fitur yang ada. Mulai dari fitur yang berkaitan dengan voice, messaging hingga akses Internet sekalipun. Walau toh pada akhirnya hanya beberapa fitur di ponsel saja dipakai, sebab nya bisa bermacam-macam. Mungkin Anda memang tidak terlalu butuh fitur yang bersangkuta, bisa juga Anda sebenarnya membutuhkan namun terasa ‘berat’ memahami penggunaan fitur tersebut. Dari seabreg fitur ponsel yang dijejalkan pada sebuah ponsel, terdapat salah satu fitur yang lumayan terkenal. Bisa dibilang terkenal, sebab sudah ada cukup lama di instal pada berbagai tipe ponsel. Fitur yang dimaksud tidak lain predictive text input.

Biar tergolong fitur lama, namun predictive text input terbilang agak jarang digunakan dalam penulisan pesan, terutama para pemakai di Indonesia. Padahal jika dipahami lebih dalam predictive text sangat membantu. Peran fitur ini cuma satu yakni memudahkan Anda dalam melakukan pengetikan cepat. Anda cukup menekan satu tombol angka dengan sekal pencet untuk mengartikan satu huruf. Berbeda dengan pengetikan konvesional yang mengharuskan Anda mememcet tombol angka berkali-kali untuk mendapatkan huruf yang diinginkan.

Misalkan untuk membentuk kata ‘Selular’ pada metode konvesional (multi tap) bisa memakan waktu. Dengan predictive text input kata ‘Selular’ cukup menekan tombol 7-3-5-8-5-2-7. Satu tombol angka mewakili satu huruf, cukup cepat tanpa adanya timeout. Apalagi predictive text input sudah banyak yang menyediakan layanan bahasa Indonesia, dengan koleksi kosa kata yang lumayan banyak. Sampai saat ini fitur dipasok oleh beberapa vendor dalam sietem built in. Beberapa software pengembang predictive text adalahT9 dari Tegic Communication, iTAP dari Motorola, Letter Wise dari Eatoni dan eZiTap dari Zi Corporation.

Tabel 1.

Software T9 iTAP Letter Wise eZiTap

Company Tegic Motorola Eatoni Zi Corporation

Client Nokia, Ericsson Motorola Siemens Sony Ericsson

Secara umum semua software mempunyai peran yang serupa, hanya beberapa memilki performa yang berbeda, seperti pada fungsi pengenalan bahasa. Hingga saat ini T9 adalah software yang paling populer digunakan di dunia, setidaknya kini ada 180 juta tipe ponsel yang mengadopsi T9. Fitur ini sudah mencakup layanan 40 bahasa dan 60 ribu kata, termasuk Indonesia.

Selain jenis kata yang sudah tersimpan dalam data base T9, Anda pun bisa pula bebas berkreasi dengan peluang menyimpan dan mempersonalisasikan sendiri kata-kata yang sering digunakan, seperti bahasa ‘gaul’ doku (uang-red) tidak terdapat secara langsung dikenali, tapi Anda bisa melakukan insert word dan spell, bisa juga memanfaatkan tools yang ada seperti dictionary lalu pilih matches. Berbagai kemudahan fitur ini dapat berjalan berkat teknologi dynamic frequency. Karakter yang sering digunakan secara otomatis akan tersimpan di dalam ponsel, dan akan muncul secara otomatis di layar dengan cukup menekan satu tombol saja.

Tantangan Predictive Text

Fitur ini berjalan dengan sistem prediksi, artinya bisa jadi belum tentu pas dengan kebutuhan untuk pengetikan setiap orang. Umumnya orang Indonesia bukan tidak mengerti fitur ini, melainkan jika dicermati kebanyakan pengguna ponsel tidak terbiasa dengan predictive text. “Rasanya agak malas menggunakan T9 karena saya lebih senang memakai kata-kata yang disingkat dalam pengetikan SMS”, Rahmaniar (20), mahasiswi dari Jakarta. Sebab walau T9 mempermudah pengetikan tapi tetap saja dianggap boros karakter huruf.

Diantara banyak vendor ponsel yang menghadirkan fitur ini, ponsel Samsung dianggap yang paling ‘getol’ mendongkrak T9. Pasalnya setiap kali ingin melakukan pengetikan SMS, Anda akan langsung disuguhi terlebih dahulu moda ready T9. Berbeda dengan sistem yang dipakai oleh Nokia dan Sony Ericsson. Buat sebagian orang fasilitas di ponsel Samsung ini memang menyenangkan.

Tidak ada komentar: