19 Mar 2008
Evolusi Standar MMS
Standar teknologi messaging terus berkembang cepat. Termasuk MMS yang saat ini masih dipandang sebagai fitur high end. Banyak yang dapat dikembangkan dari MMS, salah satu nya lewat MMS release yang semakin canggih
Multimedia messaging services atau disingkat MMS saat ini telah menjadi jargon yang menarik dalam dunia selular. Setelah SMS yang sudah lebih dulu populer dan memasyarakat, kini giliran MMS memasuki tahap popularitas di tengah pengguna ponsel. Pilihan layanan yang lebih menarik dan bervariasi menjadikan MMS mulai disukai oleh berbagai kalangan, seiring dengan populasi ponsel berfitur MMS yang telah banyak dijual di pasaran. Seperti diketahui MMS memiliki fitur pada pengiriman teks, gambar dan suara.
Sampai saat ini fasilitas MMS sudah digelar oleh seluruh operator GSM, dan sejak beberapa waktu lalu telah dibuka sistem lintas operator. Tetapi perlu diketahui bahwa MMS memiliki standar tingkatan yang berbeda, pengaruhnya bisa dirasakan pada jenis layanan yang ditawarkan. Setiap pengembangan MMS yang dilakukan oleh vendor haruslah mengacu pada standar proses dan fungsi yang serupa, tujuan nya tidak lain agar menjamin interoperability MMS yang diproduksi oleh vendor yang berbeda. Standar untuk MMS sendiri mengacu pada Open Mobile Alliance (OMA), dimana OMA merupakan sebuah standar yang dirancang sebagai pusat sepesifikasi layanan, stimulasi, dan berkontribusi pada interopabilty berbagai layanan.
Pengembangan MMS sendiri diawali oleh standar pertama yakni MMS release 1.0, standar ini paling banyak digunakan saat ini oleh para operator dan vendor. MMS release 1.0 ini mempunyai kapasitas size sekitar 30 kb, dimana content class yang optimal bisa digunakan ialah standar teks, image basic. Image basic dalam artian disini mencakup still image berformat baseline JPEG, bitmap graphics, speech audio. Kemudian seiring perkembangan, MMS release 1.0 ditingkatkan kemampuan nya menjadi MMS release 1.1, dalam release 1.1 kapasitas size ditingkatkan menjadi 100 kb. Content class dalam release ini disebut image rich, dimana media yang dikirimkan mencakup still image, bitmap graphics, speech audio, teks, dan synthetic audio. Jenis synthetic audio sendiri adalah audio yang berformat SP-MIDI, sedang speech audio berformat AMR-WB.
Usun Pringgodigdo, product development manager PT. Nokia Indonesia menyebutkan standar MMS berlaku pada sisi handset dan operator. “Sampai saat ini kebanyakan operator di Indonesia masih menggunakan MMS relesase 1.0, paling maju baru digunakan oleh IM3 yang sudah mengadopsi MMS release 1.1,” ujar Usun Pringgodigdo. Namun sampai saat ini pasar handset MMS lokal masih didominasi oleh ponsel ber MMS release 1.0. Beberapa ponsel yang diketahui menggunakan MMS release 1.0 adalan Nokia 3650/7650, Siemens S55/S57, dan Tel,me T919. Sedang ponsel yang sudah mengusung MMS release 1.1 diantaranya Nokia 6600/7600 dan seri 7610.
Menyambut era 3G diperkirakan video messaging bakal menjadi pilihan yang menarik, untuk itu OMA kemudian mengembankan kembali MMS release 1.2. Kelebihan dari seri terbaru ini adalah video basic dan video rich, dimana kapasitas size MMS bisa ditingkatkan mulai dari 100 kb hingga 300 kb. Format media yang diusung di release 1.2 sudah pasti lebih lengkap dari release sebelumnya yakni dengan penambahan unsur video dengan format H263. Antar relaase tersebut kesemuanya menggunakan platform yang sama dari OMA, namun untuk MMS protokol juga tengah dikembangkan berdasar pada spesifikasi dari 3GPP. Kesemua release tersebut mempergunakan bahasa presentasi SMIL (synchronized multimedia integration language).
Memang jika dilihat teknologi MMS cukup berkembang pesat, apalagi industri content kian menawarkan layanan yang menarik. Adanya pengembangan release MMS sudah pasti dapat meningkatkan tren layanan messaging, baik yang bersifat person to person maupun yang machine to pesrson. Kini tinggal bagaimana vendor dan operator dapat bekerjasama lebih optimal dalam meningkatkan kualitas jaringan MMS yang ada di tanah air.
(Jul04)
Kategori
Jurnal Tekno
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar