Tak perlu dukungan satelit dan jasa operator selular, kini layanan LBS (location based service) bisa dioperasikan independen dari akses WiFi (wireles fidelity).
Di era wireless internet broadband segala sesuatu dapat saling terhubung dengan lebih mudah. Salah satu buah dari keberadaan wireless internet broadband adalah perkembangan teknologi LBS. Sejak kemunculan akses 3G dan HSDPA, dalam dunia LBS dikenal istilah A-GPS (assisted global positioning system), yakni kombinasi akses data GPS dari satelit dengan jasa server cell BTS operator selular. Saat ini penggunaan A-GPS terbilang luas, seiring beberapa vendor yang membenamkan teknologi ini di ponsel terbaru.
Tapi teknologi LBS tak berhenti disitu, seperti pada 14 Mei lalu telah berhasil diuji coba LBS tanpa kaitan koneksi satelit maupun jasa operator selular. Teknologi terbaru LBS ini disebut dengan istilah WiPS (WiFi Based Positioning System), artinya untuk pointing suatu lokasi, WiPS bekerja standalone. ”Teknologi ini dirancang untuk area urban (perkotaan) yang padat akan gedung tinggi dan jalan-jalan sempit. Bertebarnya hotspot WiFi menjadikan WiPS telah layak untuk digunakan saat ini”, ujar Daniel PrĂ¼mers, CEO of Spotigo.
WiPS adalah teknologi kreasi dari Spotigo GmBH, sebuah peruahaan software internet yang berbasis di Dusseldorf – Jerman. Pemanfaatan WiPS bukan hanya untuk ponsel, tapi bisa juga untuk laptop dan PDA. Konsep kerja WiPS tak terlalu rumit, yakni memanfaatkan pola kombinasi antar sinyal hotspot. Yang jelas device yang akan digunakan harus di instal software WiPS, kini WiPS telah siap digunakan untuk sistem operasi di PC (Windows Vista/XP dan Linux), dan sistem operasi di ponsel (Windows Mobile, Symbian dan Linux). Dalam uji coba di London, WiPS berhasil mencapai akurasi 5 meter dalam area indoor.
Dalam siaran pers, Daniel PrĂ¼mers menyebutkan WiPS bisa melengkapi kekurangan GPS dan A-GPS, sebab di dalam satu gedung saja umumnya ada puluhan hotspot WiFi. Namun WiPS tidak bisa berjalan tanpa dukungan merchant pemilik hotspot WiFi. WiPS secara komersial ditawarkan ke beberapa perusahaan, instansi pemerintahan dan merchant. Untuk kebutuhan perusahaan misalnya, WiPS bisa memonitor pergerakan karyawan dan barang dalam satu area terbatas, seperti di Airport. Sedang untuk kepentingan promosi iklan, WiPS dinilai cukup efektif dalam kampanye LBA (location based advertising).
Spotigo sebelumnya juga telah memperkanlakan teknologi WiFi Smart Client, yakni sebuah sistem yang memungkinkan pengguna ponsel untuk mencari lokasi hotspot WiFi dan log on secara otomatis. Hingga saat ini, Spotigo telah menangani akses hotspot WiFi di lebih 250 ribu titik di seluruh dunia. Namun sayang dalam waktu dekat ini WiPS belum akan diterapkan di Indonesia. Padahal seandainya ada WiPS, boleh jadi tidak ada istilah tersasar di belantara pusat belanja yang kini menjamur.
Visual layar ponsel dengan WiPS, bisa ditampilan visual 3D map.
Pola sinyal WiPS, akurasi bisa dioptimalkan hingga 1 meter.
Visual LBA WiPS yang didasarkan POI (point of interest).
Ilustrasi WiPS di airport.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar