24 Nov 2008
Monitor Lalu Lintas via GPS Phone
Lewat kehandalan GPS (Global Positioning System), kini ponsel bisa diberdayakan untuk memonitor lalu lintas. Cara kerjanya cepat dan tak membutuhkan perangkat tambahan.
Hadirnya teknologi GPS di ponsel banyak membawa pengaruh pada dunia multimedia. Bila dicermati, beragam solusi bisa dicetuskan dengan pemanfaatan GPS di ponsel. Seperti pada 8 Februari lalu, Ponsel GPS berhasil diujicoba untuk memonitor lalu lintas kendaraan di jalan raya. Inovasi ini dilatarbelakangi keinginan CCIT (California Centre for Innovative Transportation) untuk mengembangkan solusi alternatif untuk memonitor kepadatan trafik lalu lintas, terutama dengan mengoptimalkan teknologi GPS. Langkah ujicoba ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti Nokia, Caltrans dan University of California, Berkeley.
Ilustrasi jalur trafik dalam Google Earth saat proses pengumpulan data GPS di mobil yang berjalan.
Bagaimana unjuk kerja teknologi ini? Setiap pengendara mobil yang ikut uji ini dibekali ponsel Nokia N95 dengan built in GPS. Nah, saat mobil berjalan di rute yang ditentukan, ponsel akan mengirimkan informasi data kecepatan dan posisi mobil per 3 detik ke server secara wireless dalam proses real time. Info kecepatan dan posisi kendaraan di dapat dari GPS, sedang pengiriman data ke server memanfaatkan akses jaringan selular seperti 3G atau HSDPA (High Speed Downlink Packet Access).
Dalam ujicoba tak tanggung-tanggung diikuti oleh 100 mobil, dimana pesertanya adalah mahasiswa dari University of California. Rute yang dipilih yakni jalur I-800 antara Hayward dan Fremont di California. Jarak ujicoba ini adalah 10 mil atau sekitar 16 kilometer. Terlebih dahulu ponsel di set khusus untuk otomatis terkoneksi secara berkala ke server. Data yang ada di server kemudian diolah untuk mendapatkan perpaduan algoritma tentang aliran trafik lalu lintas, estimasi kecepatan kendaraan di jalan dan tentunya kenaikan trafik lalu lintas.
Bagaimana dengan soal akurasi? GPS dalam beberapa kondisi bisa berlaku kurang akurat. Apalagi proses solusi ini mempunyai jeda waktu per 3 detik. “Dalam ujicoba data lokasi GPS mempunyai akurasi rata-rata 10 meter / 3 mph (miles per hours), dimana 1 mil sama dengan 1600 meter. Walau masih harus dikembangkan lebih lanjut, pemanfaatan teknologi ini dipandang berpotensi besar untuk mewujudkan Intelligent Transportation System”, ujar Alexander M. Bayen, Profesor di Departemen of Civil and Environmental Engineering University of California.
Selama ini untuk memonitor lalu lintas, pihak transportasi di California sudah memanfaatkan sensor tetap berupa kamera dan loop detektor, bahkan di lokasi spesifik ditanamkan sensor FasTrack atau EZ pass transponders. Untuk menyukseskan ujicoba, pihak CCIT memberikan iming-iming US$ 250 dan bluetooth headset per peserta. Secara teori, ujicoba ini cukup menarik, namun belum tentu pada tahap pelaksanaannya. Bukan persoalan mudah untuk ”mewajibkan” pengguna ponsel untuk terus mengaktifkan fungsi GPS di jalan raya, apalagi dibutuhkan setting koneksi khusus untuk solusi ini.
(Jul08)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar