23 Mei 2008

Hati-Hati di Musim Piala Eropa














Seiring kondisi ekonomi nasional yang kian melilit, tawaran untuk memperoleh pendapatan dengan beragam jalan juga kian ditingkatkan. Di industri selular umpamanya, layanan SMS premiun dengan wujud kuis, info dan meramal nasib kini terasa meningkat. ”Kecenderungan belakangan ini tren yang digiatkan oleh para CP (content provider) adalah Info bola, maklum bulan depan akan digelar hajatan piala eropa, banyak orang yang gandrung dengan fenomena ini. Penyediaan informasi yang cepat dan update menjadi keunggulan tersendiri di ranah telekomunikasi selular”, ujar Antonius Aditya, praktisi konten yang tinggal di Bogor.

Omset dari konten premium ini sungguh luar biasa, salah satu CP misalnya, per bulan bisa mendaptkan 900 ribu SMS premium. Total keuntungan yang didapat bisa sekitar Rp 900 juta, pihak CP mendapat Rp 450 juta, sisanya tentu menjadi hak operator. Sebagai pemikat, umumnya layanan SMS premium disertakan iming-iming hadiah mahal. Ongkos hadiah ini menjadi tanggungan beban para CP. Fenomena diatas hanya sebuah gambaran singkat, betapa industri SMS premium masih menjadi harapan mengeruk keuntungan.

Jaman yang kian edan juga berimbas pada meingkatnya kualitas manusia yang labil. Hal ini menjadi santapan gurih bagi CP yang menggelar layanan SMS ramalan nasib. Sebut saja dari mulai Mama Laurens, Ki Joko Bodo, Dedy Corbudzeir hingga Tomy Rafael saban hari selalu muncul di iklan televisi.

Modus marketing diatas bisa dibilang sah-sah saja. Cuma yang harus Anda perhatikan. Hati-hati dengan ulah para CP, bila proses REG dengan mudah dijalankan, sebaliknya proses UNREG masih dilakukan CP dengan setengah hati. Juga perhatikan berapa biaya SMS yang dikirimkan lewat sistem push SMS. Biasanya tarif push SMS (langganan info) yang kerap dikeluhkan pengguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar