25 Feb 2009

Migrasi Operator CDMA Menuju LTE







LTE menawarkan lompatan teknologi yang memukau industri operator. Tak hanya kubu GSM yang siap meminang LTE. Kubu operator CDMA juga mampu bermigrasi secara mulus ke LTE lewat solusi eHRPD.


Setiap operator memiliki rencana strategis guna mengembangkan kualitas layanan. Apalagi kebutuhan kualitas layanan di segmen data telah meningkat pesat. Operator di Tanah Air boleh dibilang lumayan update untuk urusan adaptasi teknologi, meski belum tentu ada relevansi pada soal kualitas. Sebut saja untuk mengusung layanan data, operator di Tanah Air sudah mengadopsi 3G, HSDPA (high speed downlink packet access) dan segera menyusul HSUPA (high speed uplink packet access) yang punya kecepatan transfer data hingga 5,6 Mbps. Itu baru platform teknologi dari kubu GSM. Kubu CDMA juga menawarkan versi CDMA2000-1x EVDO Rev A yang punya kecepatan hingga 3,1 Mbps.

Baik kubu GSM (global system for mobile communication) dan CDMA (code divison multiple access) kini menawarkan solusi dalam tatanan platform 3G/3,5G. Walau teknologi yang ada belum tergali maksimal, operator sudah punya tawaran lompatan lebih jauh menuju platform generasi keempat (4G). Bekal teknologi 4G yang dimaksud adalah LTE (long term evolution). Untuk Indonesia, baru operator GSM Telkomsel yang menyatakan minat menggunakan LTE. LTE sendiri adalah teknologi lanjutan dari generasi 1xEV-DO, awalnya digunakan untuk pengembangan komunikasi suara, kemudian ditingkatkan untuk data.

Solusi LTE mampu memisahkan proses downlink dan uplink pada dua pipa spektrum yang berbeda. Kecepatan transfer data LTE bisa mencapai 100 Mbps. Uplink-nya berbasis pada teknologi yang dinamakan SC-FDMA (single carrier frequency division multiple access). Dengan teknologi ini baterai handset akan lebih tahan lama meski digunakan untuk koneksi data. LTE berjalan di spektrum yang selama ini akrab digunakan operator, yakni 450/850/900/1800/1900/2100 Mhz. Selain juga beroperasi pada spektrum 700 Mhz dan 2,5 Ghz yang rencananya dialokasikan untuk WiMax.

Tiga alternatif migrasi CDMA ke LTE


Dengan kebolehan LTE, tak hanya operator GSM yang tertarik menggunakannya, kubu operator CDMA secara teori juga bisa menggunakan platform LTE. Operator bisa diuntungkan dari segi gelar jaringan, pasalnya LTE mampu mencakup jaringan yang lebih luas dengan nodes (BTS) yang lebih sedikit. Umpamanya dalam jaringan GSM dibutuhkan 5 BTS, maka pada jaringan LTE hanya dibutuhkan dua nodes di wilayah yang sama. Bila operator GSM/UMTS bisa berevolusi ’alami’ ke LTE, tidak demikian dengan operator CDMA. Menurut informasi dari cellular-news.com, ada tiga jalan alternatif buat operator CDMA untu bermigrasi ke LTE.

Tiga Alternatif
Alternatif pertama yakni dengan jalan menggunakan LTE sebagai jaringan lapis kedua pada sistem HRPD (high rate packet data) yang terpadu. HRPD adalah protokol dalam komunikasi mobile 3G yang berbasis pada jaringan CDMA2000. Tapi alternatif ini bakal memakan biaya investasi yang sangat besar. Pelanggan juga harus melakukan roaming dari jaringan HRPD ke jaringan LTE untuk menikmati layanan, tentunya pelanggan tak bisa mendapatkan layanan internet yang seamless.

Alternatif kedua operator CDMA melakukan langkah migrasi terlebih dahulu ke platform 3G/UMTS sebelum masuk ke LTE. Cara ini membutuhkan jaringan baru hampir pada banyak elemen, termasuk penggantian ponsel yang digunakan oleh pelanggan. Langkah ini juga dipandang sangat mahal dan berpotensi masalah pada kelanjutan IP (internet protocol) session antara jaringan HRPD dan 3G/UMTS.

Lalu alternatif ketiga bisa dipandang lebih masuk akal, yakni dengan mengusung eHRPD (evolved). eHRPD adalah metode yang mengizinkan bagi operator untuk melakukan upgrade pada jaringan HRPD mereka lewat elemen SAE (system architecture evolution)/EPC (evolved packet core). eHRPD adalah jalan singkat bagi operator CDMA untuk mengadopsi layanan LTE secara seamless service dalam single packet switched core network.

Arsitektur eHRPD


Untuk menggelar eHRPD pada jaringan (lihat bagan 2), diperlukan penambahan perangkat HSGW (HRPD Serving Gateway). Fungsi HSGW yakni memastikan konvergensi mobilitas manajemen antara HRPD dan jaringan LTE. HSGW juga menyediakan interwoking antara HRPD access node dan Packet Data Network Gateway (PGW) sebagai elemen SAE/EPC. Dalam teori, jaringan eksisting Packet Data Serving Node (PDSN) bisa di integrasikan atau di upgrade ke dalam perangkat HSGW.

Setelah proses migrasi ke eHRPD selesai, pekerjaan selanjutnya adalah mengembangkan LTE RAN atau (E-UTRAN/evolve-Universal Terrestrial Radio Access Network). E-UTRAN adalah wireless data extension yang umum digunakan pada teknologi GSM. Langkah terakhir disisi core network yakni mengembangkan Mobility Management Entitiy (MME).

Pilihan untuk migrasi bagi sebuah operator tentu berpulang pada beberapa faktor, diantaranya yang utama seperti mengatur strategi radio akses, strategi sumber jaringan, tipe layanan yang memungkinkan, waktu yang tepat dan alokasi biaya. Kunci sukses LTE akan sangat bergantung pada tersedianya layanan yang mudah untuk koneksi handover dengan non 3GPP mobile network. Sampai hari ini memang belum terdengar operator yang bakal mengadopsi eHRDP. Tapi tak menutup kemungkinan eHRDP bakal dilirik bila secara bisnis dihitung layak.

Selama dua dekade, teknologi komunikasi selular terbagi dalam dua standar utama. Pertama basis teknologi 3GPP untuk kubu GSM/UMTS. Kedua basis teknologi 3GPP-2 untuk kubu platform CDMA. LTE sendiri diciptakan oleh Qualcomm, tapi kemudian banyak vendor yang terlibat untuk LTE, seperti Nokia Siemens, Ericsson, Huawei dan ZTE.

(Jan09)

20 Feb 2009

Kirim SMS dari Helikopter



















Banyak inovasi yang dihasilkan dengan dasar kasus darurat, salah satunya yakni teknologi berkirim SMS (short message service) dari helikopter yang sedang mengudara. Berkomunikasi lewat SMS di helikopter sebenarnya dimungkinkan dalam kondisi normal, sebab kecepatan dan ketinggian terbang helikopter masih mampu ditangkap oleh sinyal BTS di darat. Tapi lain halnya bila terjadi bencana, saat infrastruktur di darat down. Apakah SMS tetap bisa dikirim?

Jawabannya bisa, dan sudah dibuktikan oleh EADS (European Aeronautics Defence and Space Company) dan Komisi Eropa. Proyek yang bernama MARIUS (Mobile Autonomous Reactive Information System for Urgency Situation) dibuat awalnya untuk antisipasi komunikasi terhadap serangan teroris. Ujicoba MARIUS telah dilakukan pertengahan tahun 2007 di Valencia, Spanyol. Perangkat di darat menggunakan portable ground station yang terhubung ke hub darurat. Portable ground station dibawa oleh kru pemadam kebakaran.

Dalam skenario, Valencia mendapat serangan teroris di pusat kota. Di helikopter ditempatkan perangkat berupa mini mobile network, sehingga sinyal SMS bisa diteruskan ke network ground. Banyak vendor yang terlibat untuk MARIUS, seperti Thales, British Aerospace, Selex, Eurocopter dan Swapcom.

(Des08)

19 Feb 2009

Apakah Anda Kecanduan Facebook?















Mungkin sebagian dari Anda bakal resah plus gelisah bila sehari saja tak membuka Facebook. Tangan rasanya "gatal" untuk melihat halaman Facebook, baik via PC atau ponsel. Nah, apakah Anda pengguna Facebook yang biasa-biasa saja?, atau malah sudah kecanduan? Berikut 10 gejala kecanduan Facebook yang mungkin saja sudah Anda alami. Kalau dirasa masih ada gejala yang kurang, silahkan ditambahi.... buat seru-seruan aja nih.

1. Facebook telah menjadi homepage internet di komputer atau laptop Anda.

2. Anda mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomen tari perubahan status teman.

3. Daftar teman Anda sudah melebihi angka 500 orang dan setengahnya hampir tidak dikenal.

4. Bila sedang jauh dari komputer, Anda mencek Facebook melalui Black Berry, iPhone, atau ponsel pintar lainnya.

5. Rajin membaca profil teman lebih dari dua kali sehari, meski ia tidak mengirimkan pesan atau men-tag Anda di fotonya.

6. Anda mengubah profile foto lebih dari 12 kali.

7. Anda membaca artikel ini sambil mencek Facebook.

8. Anda membersihkan "wall" agar terlihat sudah lama tidak masuk ke FB.

9. Anda menjadi anggota lebih dari 10 grup dan merespons setiap
undangan meski sebenarnya tak berminat.

10. Anda mengubah status hubungan hanya untuk meningkatkan popularitas di Facebook.

17 Feb 2009

Gelar Menara BTS di Bulan















Bulan sejak lama telah menjadi obsesi untuk ditaklukan. Meski masih sebatas rencana, bukan tak mungkin untuk membangun sebuah koloni di bulan, sistem komunikasi selular pun nantinya akan disiapkan disana.


Semua penemuan teknologi tak jarang berawal dari imajinasi, sesuatu yang tadinya mustahil banyak yang dikemudian hari bisa diterapkan. Hal ini rasanya pas dengan ide NASA (National Aeronautics and Space Administration) – badan antariksa Amerika Serikat dan BNSC (British National Space Centre) untuk mengembangan jaringan teknologi selular di bulan. Ide rancangan ini disiapkan tak lain sebagai penunjang konsep pembangunan koloni di bulan. Menurut situs www.newlaunches.com, jaringan teknologi ini difungsikan sebagai media komunikasi antar grup di koloni.


Dalam konsepnya, di salah satu sisi selatan permukaan bulan akan ditempatkan menara BTS (base transceiver station) monopole yang bisa menjangkau area koloni. ”Sebagai akses penghubung dimanfaatkan dukungan satelit, teknologi yang diadopsi serupa dengan sistem satelit telepon Inmarsat,” ujar David Parker, director of space science BNSC. Untuk menunjang komunikasi yang optimal setidaknya dibutuhkan dua sampai tiga satelit yang mengorbit di area monopole. Siapa para penggunanya? Tak lain para astronot, juga disiapkan pengendalian eksplorasi robot lewat jaringan wireless.


Tak dijelaskan seperti apa model ponsel yang digunakan, tapi konsep komunikasi di permukaan bulan hanya bisa berbasis pesan teks, ini mungkin disebabkan hambatan hampa udara. Soal kecepatan data, proyek yang diberi nama ”MoonLite” ini tak bisa mengadopsi HSDPA (High Speed Downlink Packet Access), apalagi WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access).



Dalam teori, kecepatan yang didapat hanya bisa 3 Kbps untuk downlink dan 2 Kbps untuk uplink. Prototip MoonLite akan mulai disiapkan pada tahun 2012, dan rencana besarnya, MoonLite akan mulai digelar pada tahun 2020. Seperti mengutip slogan Adidas, ”Impossible is Nothing...”

(Des08)

11 Feb 2009

Jangan Gunakan Ponsel Bila Sedang Tersambung ke Kontak Listrik!!






Harap sekiranya dibaca, semoga bisa jadi pelajaran untuk kita semua,

1. "Jangan charge ponsel anda semalaman dan JANGAN ditaruh dekat anda ketika mencharge."

2. "Jangan pernah menjawab panggilan masuk ke ponsel saat sedang di charge!!"




Beberapa hari yang lalu, seorang laki2 sedang mencharge ponsel di rumahnya.Disaat yang bersamaan, ada telepon masuk dan dia menjawabnya saat ponsel tersebut masih tersambung ke kontak listrik. Setelah beberapa detik, arus listrik masuk ke ponsel tanpa kendali dan pria muda tersebut terlempar ke lantai dengan kerasnya. Orangtuanya bergegas datang ke kamarnya dan menemukan dirinya pingsan, dengan detak jantung yang lemah dan jari terbakar. Dia dilarikan kerumah sakit terdekat, tapi "jiwanya sudah tak tertolong lagi" ketika sampai dirumah sakit.

Ponsel adalah penemuan modern yang sangat berguna. Tapi, kita harus berhati2 karena ponsel bisa menj adi penyebab kematian.Jangan pernah menggunakan ponsel bila masih tersambung ke kontak listrik !!

6 Feb 2009

Lagi..!!! Ada Ponsel Meledak




BEIJING, KAMIS (5/2/2009) - Waspadalah dengan baterai telepon selular (ponsel), apalagi jika baterai ponsel Anda imitasi, bukan orisinal. Diduga akibat terlalu lama mengisi atau men-charge baterai ponselnya yang kemungkinan imitasi, seorang pria di Guangzhou, China, nyawanya melayang sia-sia.

Mengutip harian Shin Min Daily News, koran Times memberitakan kemarin bahwa baterai ponsel itu meledak saat baru saja dimasukkan dalam saku baju.Akibatnya, urat nadi leher pria berusia 20-an tahun itu terkoyak. Pria itu (yang disebut sebagai Chan) tergeletak di lantai toko komputer yang dijaganya dengan bersimbah darah. Tak lama kemudian, Chan meninggal dunia.

Shin Min Daily News menyebutkan, tragedi ini berlangsung sekitar pukul 7.30 pada akhir
pekan lalu. Saksi yang juga pegawai di toko komputer tersebut mengaku mendengar ledakan keras, lalu melihat Chan sudah tergeletak di lantai bersimbah darah. Ia tahu bila korban baru saja mengganti baterai ponselnya.

Sayang, pihak berwenang di China enggan membeberkan model, merek ponsel, ataupun tipe baterai yang meledak tersebut. Beberapa laporan menyebutkan bahwa insiden tersebut terjadi di toko Lenovo, tetapi hanya karena toko tersebut mengiklankan produk Lenovo. Hingga saat ini pihak kepolisian China masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab ledakan.

Ledakan yang disebabkan ponsel ini merupakan peristiwa kesembilan kali yang terjadi
di China sejak tahun 2002. Kejadian terakhir berlangsung Juni 2007. Saat itu Xiao Jinpeng (22) sedang bekerja di pabrik besi di Provinsi Gansu. Tiba-tiba ponselnya meledak, mengakibatkan luka parah di perutnya dan nyawanya pun melayang.

Penyelidikan yang dilakukan menemukan bahwa baterai ponsel milik Jinpeng meledak karena tidak tahan panas di area pabrik besi yang sedang berproduksi. Baterai lithium banyak digunakan ponsel. Namun, jika baterai jenis itu terlalu lama di-charge atau terpapar panas, cairan mudah terbakar (inflammable) yang ada di dalam baterai litium akan bisa meledak.

Motorola dan Nokia, dua pabrik ponsel terbesar di dunia, sejauh ini membantah bahwa pihaknya memiliki kaitan dengan para distributor ponsel di China yang menjual baterai-baterai bermasalah. Baik Nokia maupun Motorola menegaskan bahwa baterai dalam ponsel-ponsel yang meledak itu adalah palsu. (dikutip dari milis Cyber Community)

Nokia E63
















Versi “Affordable” dari E71


”Meski tak ada bekal HSDPA dan built in GPS, soal performa E63 tak kalah dengan E71. Keduanya menggunakan jenis prosesor dan memori yang sama”

Popularitas ponsel berdesain QWERTY bar rasanya sedang naik daun di Tanah Air, contohnya digaungi oleh ponsel tipe curve dari BlackBerry. Dengan ide mengusung konsep bisnis, Nokia juga tak ketinggalan telah menelurkan serial ponsel QWERTY bar dalam segmen seri E yang juga tak kalah kondang. Generasi terbaru QWERTY bar dari Nokia kini muncul kembali dalam sosok seri E63. Nokia E63 sejatinya dirancang sebagai turunan dari seri E71 yang lebih ”affordable” dilihat dari sisi harga jual. Meski antara E63 dan E71 punya desain yang serupa, tapi material bodi E63 dibuat dengan bahan plastik. Beda dengan E71 yang padat dengan bahan logam.

Tentu ada penyesuaian pada fitur dan fasilitas E63. Di E63 tak ditemui fitur HSDPA, koneksi infrared dan penerima GPS built in. Lepas dari itu, E63 punya kemampuan yang sejajar dengan E71, termasuk pada penggunaan jenis prosesor. Fasilitas kamera E63 kembali ke standar yang diadopsi E61i. Tapi Nokia memberikan sentuhan baru, E63 jadi ponsel seri E pertama yang dibekali fasilitas lampu senter.

Keypad
Bentangan keypad E63 tentu nyaris serupa dengan E71. Hanya ada sedikit beda, tuts keypad E63 terasa sedikit lebih menonjol. Empat tombol shortcut ke menu utama, kalender, phonebook dan messaging turut disertakan tepat dibawah layar. Empat tombol tadi juga berperan sebagai one touch key, artinya satu tombol bisa di set untuk dua fungsi menu berbeda, ‘short press’ dan ‘long press’. Tombol spasi juga berperan sebagai pengaktif senter. Pengujian : Melakukan pengetikan SMS dan pengetikan naskah dalam Quickoffice. Nilai : 3,2. Catatan : efek keypad light kurang terasa pada deretan keypad paling bawah.

Layar
Jenis dan ukuran layar E63 sama persis dengan yang digunakan E71. Jenis layar mengusung konsep landscape, berukuran 2,36 inchi atau 48x37 mm dengan resolusi 320x240 pixels. Tampilan layar pada home screen lebih dinamis dan kaya ikon fitur. Contohnya pada home screen bagian bawah kini bisa ditempatkan ikon info notifikasi SMS/MMS, email dan lain sebagainya. Pengujian : melihat image di gallery dan menjajal switch mode profile yang menjadikan ponsel ini punya dua sisi aplikasi yang berbeda. Nilai : 3,3. Catatan : -

Office
Quickoffice adalah aplikasi strategis untuk Nokia E series, pada E63 Quickoffice mengadopsi versi 4.1.37.3 dimana kemampuannya mencakup auto find and replace word, ditambah lagi advanced formatting untuk kemudahan mengatur penulisan di layar. Banyak tools edit yang menarik untuk olah naskah Word, Excel dan Power Point. Sebagai tambahan terdapat active notes, berguna untuk membuat pesan notes yang bisa dikombinasikan dengan konten multimedia wireless presenter dan kamus bahasa Inggris - mandarin. Pengujian : Melakukan edit tulisan dalam format Word. Nilai : 3,8. Catatan : -

Desain
Walau antara E63 dan E71 berwujud serupa, tapi keduanya juga punya perbedaan mencolok. E63 lebih minimalis, tak ada tombol khusus untuk kamera dan pengatur volume. Disisi bodi ponsel hanya ada slot untuk micro USB dan slot kartu memori. Di bagian atas ada female jack audio 3,5 mm. Pemilihan sambungan 3,5 mm dipandang lebih fleksibel untuk headset audio stereo. Beda dengan E71 yang menggunakan sambungan 2,5 mm. Material back cover terbuat dari bahan plaatik dove yang bisa mengurangi rasa licin. Pengujian : menjajal sisi ergonomis bodi ponsel. Nilai : 3,5. Catatan : E63 lebih ringan 1 gram dari E71

Kamera dan Rekam Video
Kualitas kamera E63 justru mengacu pada seri E61i yakni 2 Mpix (1600x1200 pixels). Tapi E63 dibekali flash light dan cermin self portrait. Bekal fitur kamera mencakup self timer, digital zoom, night mode, sequence mode, colour tone dan white balance. Untuk rekam video resolusi maksimum masih sebatas QVGA (320x240 pixels) 15 frame per detik. Pengujian : mengambil foto dan merekam video dengan resolusi tertinggi. Nilai : 3,4. Catatan : bekal fitur kamera terbilang standar, tapi banyak software imaging yang pas dan bisa di download untuk ponsel Symbian.

Internet
Dengan harga jual dibawah E71, fitur HSDPA terpaksa harus ditiadakan di E63. Anda harus puas maksimal dengan akses internet 3G (kecepatan maks 384 Kbps). Selain itu masih ditopang koneksi GPRS kelas 32 (kecepatan maks 100 Kbps) dan EDGE kelas 32 (kecepatan maks 296 Kbps). Jalur lain untuk internet masih ada akses WiFi 802.11 b/g. Dalam ujicoba akses 3G dan WiFi bisa berjalan baik ke situs www.selular.co.id. Nilai : 3,3. Catatan : setting GPRS/3G/MMS sangat mudah dengan fasilitas setting wizard.

Konektivitas
Urusan koneksi cukup memadai, kecuali absennya koneksi infrared. Untuk koneksi konektivitas wireless mengandalkan bluetooth versi 2.0. Untuk jalur kabel, E71 punya bekal fast speed USB. Fitur koneksi lainnya yang terbilang baru yakni barcode, lensa kamera bisa membaca kode barcode suatu produk dan bisa disimpan datanya. Pengujian : transfer file video dan musik MP3 lewat bluetooth dan PC sync. Menjajal kemampuan bluetooth headset A2DP. Nilai : 3,2. Catatan : disayangkan belum ada bekal kemampuan koneksi TV out.

Pemutar Musik
Meski berada di segmen seri E, kemampuan pemutar musik E63 terbilang baik. Fitur musik yang ada mencakup shuffle, repeat, equaliser (bass booster/classical/jazz/pop/rock), balance, loudness dan stereo widening. Format musik yang bisa diputar yakni MP3, WMA dan AAC. Berkaitan dengan musik, tersedia jalur menu langsung ke Nokia music store. Letak buzzer berada dibagian atas bodi. Pengujian : memutar musik MP3 lewat headset dan bluetooth stereo dengan mengaktifkan bass booster. Nilai : 3,2. Catatan : -

Voice Aid
Aplikasi ini sangat besar gunanya bagi pengguna ponsel tuna netra. Lewat voice aid, pengguna akan dibantu untuk selancar menu, bahkan hingga ke sub menu. Termasuk panduan lewat suara untuk mendengar nama-nama di phonebook, dan arahan untuk melakukan panggilan. Pengujian : Mengaktifkan voice aid untuk selancar ke beberapa menu. Fungsi voice aid kian optimal dengan penggunaan message reader. Nilai : 3,6. Catatan : Sedikit disayangkan voice aid belum tersedia untuk panduan dalam bahasa Indonesia.

Prosesor dan Memori
Antara E63 dan E71 mengadopsi jenis prosesor yang sama, yakni ARM 11 369 Mhz single CPU. Sedang untuk memori juga setali tiga uanng dengan E71, yakni 110 MB. Tak hanya itu, kapasitas memori eksternal lewat kartu MicroSD maksimum bisa menampung sampai 8GB. Dalam paket jual E63 dibekali MicroSD berkapasitas 2GB. Pengujian : menjajal akselerasi beberapa fitur dan software. Jarang ditemui kejadian hang. Nilai : 4. Catatan : utamakan untuk menyimpan hasil instal software di dalam kartu memori

Kinerja
E63 terbilang kaya fitur yang mampun bekerja handal, diantaranya seperti built in Encryption, switch mode, one touch key, smart dialing dan enhanced calendar. Bedah fitur tersebut sudah pernah diulas pada SELULAR edisi bulang Agustus 2008. Meski tak dibekali built in GPS, di E63 tetap dibekali Nokia Maps, koneksi GPS tetap bisa jalan dengan perangkat bluletooth optional.

Nokia E63
Skor : 3,4

Kinerja Baterai
Data Vendor
Ponsel ini menggunaka tipe baterai lithium polimer BP-4L dengan kapsitas 1500 mAh. Waktu siaga diperoleh bisa hingga 432 jam, dan waktu bicara hingga 11 jam.

Hasil Pengujian
Pennggunaan baterai berkapasitas besar memang menjadi pilihan yang tepat untuk ponsel pebisnis. Kapasitas baterai yang besar sangat berguna untuk menunjang aplikasi yang boros energi seperti GPS. Tentu pada E63 bisa lebih hemat sebab tak ada GPS dan HSDPA. Dalam ujicoba, ponsel di charge full, selama 3 hari waktu siaga, indikator ponsel hanya berkurang 1 bar.

Spesifikasi
DESAIN QWERTY bar
DIMENSI 113 x 59 x 13 mm
BERAT 126 gram
RINGTONE Polifonik, monofonik, MP3 dan truetone

PROSESOR CPU Tipe ARM 11 369 Mhz
Sistem Operasi Symbian 3rd edition, feature pack 1
Jaringan GSM/EGSM quad band, WCDMA 850/2100

Layar
Layar Luar tidak ada
Kedalaman warna tidak ada
Ukuran tidak ada
Resolusi tidak ada
Layar Dalam ada
Kedalaman warna TFT 16 juta warna
Ukuran 2,36 inchi
Resolusi 320 x 240 pixels

Memori
Internal 110 Mb
Eksternal 8 GB (Micro SD)
Hotswap ada
Phonebook dinamis
Call record ada
SMS record dinamis

Konektivitas
GPRS kelas 32 – 100 Kbps
EDGE kelas 32- > 296 Kbps
HSDPA tidak ada
WLAN/Wi Fi ada (b/g)
Bluetooth 2.0
Infrared tidak ada
Kabel Data USB 2.0
PC Sync ada

(Jan09)